Ikuti Kami

Ibadah

Ketentuan Bagi Perempuan yang Ingin Mendirikan Shalat Jamaah Sendiri

perempuan jamaah

BincangMuslimah.Com – Salat adalah salah satu kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang telah mamasuki usia baligh dan berakal sehat. Dan pelaksanaan shalat tersebut disunnahkan dilakukan dengan berjamaah. Lalu, apakah pelaksanaan salat jamaah tesebut juga dianjurkan bagi para perempuan? Apakah boleh para perempuan mendirikan salat jamaah sendiri dengan imam dari salah satu diantara mereka?

Salat berjamaah itu disunnahkan baik bagi laki-laki maupun perempuan. Imam Nawawi di dalam kitab Syarh al Muhadzab mengatakan:

قد ذكرنا ان مذهبنا استحبابها لهن قال الشيخ أبو حامد كل صلاة استحب للرجال الجماعة فيها استحب الجماعة فيها للنساء فريضة كانت أو نافلة

“Telah kami sebutkan bahwa madzhab kami (Syafii) berpendapat disunnahkannya shalat jamaah (juga berlaku) bagi para perempuan. Syekh Abu Hamid berkata: Setiap shalat itu disunnahkan berjamaah untuk laki-laki. Disunnahkan shalat berjamaah (juga) bagi perempuan baik shalat fardlu atau sunnah.”

Namun, bagi perempuan tidak boleh menjadi imam untuk laki-laki. Hal ini telah disepakati oleh para ulama. Dalilnya adalah sebagaimana hadis mauquf dari Abdullah bin Mas’ud yang dikutip oleh imam Ibn Hajar dalam kitab Fathul Bari

أخروهن من حيث أخرهن الله

“Akhirkanlah mereka (perempuan), sebagaimana Allah mengakhirkannya.”

Perintah mengakhirkan para perempuan tersebut mengindikasikan akan larangan laki-laki salat di belakang perempuan. Selain itu terdapat pula potongan hadis yang panjang riwayat Jabir bin Abdillah ra. dimana Nabi Saw. bersabda:

لا تؤمّنّ امرأة رجلاً

“Janganlah para perempuan menjadi imam laki-laki.”(HR. Ibnu Majah).

Meskipun hadis tersebut berhukum dhaif, namun ulama telah sepakat laki-laki tidak boleh menjadi makmum bagi perempuan. Karena akan menimbulkan fitnah yang bermacam-macam. Dan jika ada seorang laki-laki bermakmum kepada perempuan. Maka salatnya tidak sah, tetapi salatnya perempuan yang menjadi imam tersebut tetap sah. Sebagaimana keterangan imam Ibnu Hajar di dalam kitab Fathul Bari

فلو خالفت أجزأت صلاتهاعند الجمهور وعن الحنفية تفسد صلاة الرجل دون المرأة

Baca Juga:  Lima Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

“Jika ia menyelesihi, maka shalatnya perempuan (yang menjadi imam) tersebut dianggap cukup menurut mayoritas ulama. Dan menurut ulama Hanafiyyah menganggap rusaknya shalat laki-laki (yang menjadi makmum) tidak bagi perempuan.”

Sedangkan perempuan menjadi imam bagi jamaah yang terdiri dari perempuan juga itu menurut jumhur ulama fikih baik dari kalangan Hanafiyyah, Syafiiyyah maupun Hanabilah adalah boleh. Namun kebolehan tersebut terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Sebagaimana yang telah diterangkan oleh Syekh Wahbah Al Zuhaili di dalam kitab Alfiqh Alislami Wa Adillatuh.

Menurut Syafiiyyah, berhukum sunnah jamaah yang terdiri dari para perempuan. Sedangkan menurut ulama Hanabilah, ada yang berpendapat sunnah, dan ada berpendapat tidak disunnahkan. Adapun menurut ulama Hanafiyyah, jamaahnya yang terdiri dari para perempuan tersebut berhukum makruh tahrim. Yakni makruh yang mendekati haram untuk selain salat janazah. Sementara ulama Malikiyyah berpendapat lain. Yakni tidak sah seorang perempuan menjadi imam bagi perempuan lainnya. Karena mereka mensyaratkan harus seorang laki-laki yang menjadi imam jamaah salat.

*Artikel ini pernah dimuat BincangSyariah.Com

Rekomendasi

Ditulis oleh

Redaktur Pelaksana BincangMuslimah.Com, Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah

Komentari

Komentari

Terbaru

Anak Meninggal Sebelum Hari Ketujuh, Masihkah Diakikahi?

Ibadah

Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

Surah al-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

Muslimah Daily

Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal

Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal

Ibadah

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Berita

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect