Ikuti Kami

Diari

Cara Nabi Menyelesaikan Masalah Rumah Tangga (Seri 1)

Manifestasi Cinta dalam Rumah Tangga

BincangMuslimah.Com – Masalah atau konflik dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah keniscayaan. Baik dengan sendiri, orang lain, atau dengan pasangan adalah hal yang sangat lumrah. Sebagai manusia biasa, hal ini juga dialami oleh Nabi Muhammad saw bersama para istri-istrinya. Beliau, di sisi lain sebagai Nabi, juga tidak terlepas dari jeratan masalah sebagaimana manusia pada umumnya. Dikutip dari kitab Al-Asalib An-Nabawiyyah Fi Mu’alajat Al-Musykilat Az-Zaujiyat karangan Dr. Abdus Sami’ Al-Anis, Nabi Muhammad memiliki berbagai metode yang beliau terapkan untuk menangani masalah rumah tangga.

Salah satu metode yang digunakan oleh Nabi adalah menghadapi kemarahan istri dengan senyuman dan senda gurau. Tidak semua masalah dihadapi oleh Nabi Muhammad dengan serius, kemarahan, atau kekerasan. Beliau ada kalanya menanggapinya dengan kasih sayang berupa senyuman, bahkan senda gurau yang hal ini justru mendinginkan suasana.

Sebagaimana kisah ketika Sayyidah ‘Aisyah cemburu ketika Nabi Muhammad datang setelah menjenguk Ummu Salamah, istrinya yang lain. Sayyidah ‘Aisyah dalam riwayat Ibnu Sa’ad bertanya kepada Nabi, “Di manakah anda hari ini?’ Rasul menjawab “Wahai wanita yang pipinya berwarna kemerah-merahan, aku berada di rumah Ummu Salamah.”

Dalam kedaan ini, emosi Sayyidah ‘Aisyah sedang tidak stabil. Beliau kemudian melanjutkan pertanyaan kepada Nabi Muhammad dengan nada cemburu melalui sebuah perumpamaan sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ لَوْ نَزَلْتَ وَادِيًا وَفِيهِ شَجَرَةٌ قَدْ أُكِلَ مِنْهَا، وَوَجَدْتَ شَجَرًا لَمْ يُؤْكَلْ مِنْهَا، فِي أَيِّهَا كُنْتَ تُرْتِعُ بَعِيرَكَ؟ قَالَ: «فِي الَّذِي لَمْ يُرْتَعْ مِنْهَا» تَعْنِي أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَتَزَوَّجْ بِكْرًا غَيْرَهَا (رواه البخاري(

Baca Juga:  Dua Prinsip Menikah dalam Pandangan Ibnu ‘Asyur

Artinya: Dari ‘Aisyah ra, beliau berkata; Wahai Rasulullah, jika engkau melihat sebuah lembah yang di sana terdapat sebuah pohon yang telah dimakan (daunnya), dan pada saat yang sama engkau melihat (daun) yang belum dimakan, di manakah engkau akan menggembalakan kambingmu? Nabi Muhammad menjawab di tempat yang belum digembalakan, yaitu bahwa Rasulullah belum pernah menikahi seorang perawan kecuali Sayyidah Aisyah. (HR. Bukhari)

Dalam riwayat yang lain, Nabi Muhammad menanggapi respon Sayyidah ‘Aisyah dengan senyuman setelah beliau menegaskan bahwa Sayyidah ‘Aisyahlah yang sebenarnya dimaksud oleh Nabi Muhammad sebagai lembah yang belum digunakan untuk menggembala. Ini dilakukan oleh Nabi Muhammad untuk menenangkan dan memaklumi rasa cinta yang berkecamuk dalam diri Sayyidah ‘Aisyah.

Penulis melihat bahwa metode ini cocok digunakan apabila pasangan berada pada situasi yang ringan dan tidak dalam masalah serius dan kompleks. Misalnya pasangan tak kunjung pulang karena pekerjaan, pasangan marah karena tidak angkat telpon atau balas wa, atau bisa juga karena kelupaan membelikan pesanan pasangan saat bepergian jauh. Dengan cara senyuman atau senda gurau tersebut, perselisihan yang sifatnya sepele tidak akan meruncing atau melebar hingga ke hal-hal yang tidak diinginkan dan  menimbulkan masalah dalam rumah tangga.

Wallahu A’lamu Bissawab.

Rekomendasi

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Ingin Memantaskan Diri Menjelang Pernikahan? Simak Ulasan Berikut

suami suara tuhan suami suara tuhan

Pengertian Keluarga Sakinah dan Makna Perkawinan dalam Islam

Uang Panai, Wajibkah?

Ditulis oleh

Penulis adalah konten writer program Cariustadz.id Pusat Studi Al-Quran, dan kandidat magister pengkajian Islam dalam bidang dakwah dan komunikasi UIN Jakarta. Beliau merupakan alumni Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat.

Komentari

Komentari

Terbaru

Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

Surah al-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

Muslimah Daily

Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal

Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal

Ibadah

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Berita

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect