Ikuti Kami

Ibadah

Kebiasaan Istihadhah Perempuan (2); Mubtada’ah Ghairu Mumayyizah

Keluar Darah Istihadhah difasakh sebelum sembilan tahun haid

BincangMuslimah.Com – Perempuan istihadhah yang kedua adalah mubtada’ah ghairu mumayyizah, yaitu perempuan istihadhah yang belum pernah haid serta darahnya hanya satu macam. Misalnya hanya darah hitam atau darah merah saja.

Hukumnya perempuan yang istihadhah mubtada’ah ghairu mumayyizah itu haidnya sehari semalam terhitung dari permulaan keluarnya darah, lalu sucinya 29 hari setiap bulan. Artinya jika darahnya terus menerus keluar sampai sebulan penuh atau beberapa bulan, maka setiap bulan (30 hari) haidnya sehari semalam, sedangkan sucinya (istihadhah) 29 hari. Tetapi jika keluarnya darah tidak mencapai sebulan, maka haidnya sehari semalam, dan lainnya istihadhah (suci). Namun, jika pada satu bulan darahnya tidak melebihi 15 hari, maka semua darah haid.

Adapun cara mandinya perempuan saat istihadhah mubtada’ah ghairu mumayyizah adalah pada bulan pertama waktu mandinya setelah melebihi 15 hari, jadi ia mengqadha’ shalat 14 hari. Tetapi bulan kedua dan seterusnya wajib mandi setelah melebihi sehari semalam. Lalu shalat seperti biasa dengan tata cara shalatnya wanita istihadhah (baca di sini).

Wanita istihadhah mubtada’ah ghairu mumayyizah dihukumi sebagaimana tersebut di atas jika ia mengetahui permulaan keluarnya darah, misalnya jam 12.00 siang tanggal 1 (satu). Tetapi jika tidak mengetahui permulaannya darah, maka hukumnya seperti wanita istihadhah mutahayyirah yang akan diterangkan nanti Insya Allah.

Jika wanita istihadhah mubtada’ah ghairu mumayyizah itu darahnya tidak terhenti, tetapi malah mengeluarkan darah yang berbeda warnanya dan lebih kuat, serta memenuhi syarat tamyiz yang empat, maka haidnya tidak sehari semalam tiap bulan, tetapi yang dihukumi haid adalah darah yang kuat.

Contoh seorang wanita mengeluarkan darah merah selama 2 bulan, kemudian menyusul darah hitam 3 hari, maka hukumnya 2 bulan istihadhah (suci) dan 3 hari haid meskipun sebelumnya telah dihukumi haid sehari semalam dan suci 29 hari setiap bulan, jadi wajib mengqadha’ shalat yang ditinggalkan selama 2 bulan.

Baca Juga:  Pendarahan Sebelum Melahirkan, Apakah Termasuk Nifas?

Demikianlah penjelasan wanita istihadhah mubtada’ah ghairu mumayyizah yang mengeluarkan darah terus menerus selama lebih lima belas hari dengan satu warna dan ia sebelumnya belum pernah mengeluarkan darah haid. Wa Allahu Alam bis Shawab.

(Diolah dari Buku Risalah Haidl, Nifas dan Istihadloh Lengkap Wajib Dipelajari Khususnya Wanita karya KH. Muhammad Ardani bin Ahmad).

*Artikel ini pernah dimuat di BincangSyariah.Com

Rekomendasi

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Pendarahan Sebelum Melahirkan, Apakah Termasuk Nifas?

istihadhah shalat sunah fardhu istihadhah shalat sunah fardhu

Bolehkah Perempuan Istihadhah Shalat Sunah dengan Wudhu Shalat Fardhu?

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Ditulis oleh

Redaktur Pelaksana BincangMuslimah.Com, Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah

2 Komentar

2 Comments

  1. Pingback: Kebiasaan Istihadhah Perempuan (2); Mubtada’ah Ghairu Mumayyizah | Alhamdulillah Shollu Alan Nabi #JumatBerkah - Ajeng .Net

  2. Pingback: Kebiasaan Istihadhah Perempuan (2); Mubtada’ah Ghairu Mumayyizah | Alhamdulillah Sholli Ala Rosulillah – jumatberkah

Komentari

Terbaru

Islam kebebasan syeikh mutawalli Islam kebebasan syeikh mutawalli

Antara Islam dan Kebebasan Menurut Syeikh Mutawalli al-Sya’rawi

Kajian

korban kdrt dapat perlindungan korban kdrt dapat perlindungan

Di Zaman Rasulullah, Korban KDRT yang Melapor Langsung Dapat Perlindungan

Kajian

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Connect