BincangMuslimah.Com – Assalamu’alaikum. Hai, Sahabat Bincang Muslimah.
Selama ini, untuk menjawab pertanyaan apakah puasa memiliki manfaat dari perspektif kesehatan, sebagian dari kita yang biasa mengujarkan kajian agama menggunakan dalil yang dinyatakan sebagai hadis Nabi Saw,
صوموا تصحوا
“berpuasalah kamu, maka kamu akan menjadi sehat”
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibn Sunni, dan al-Thabarani ini masih diperdebatkan kesahihannya. Setelah menelusuri literatur yang setema dengan hadis di atas, ternyata hadis ini adalah hadis lemah (dha’if), ada pula yang menyatakan palsu (mawdhu’). Meski dinilai lemah, karena tidak berkaitan langsung dengan persoalan hukum, beberapa ulama masih menggunakan hadis ini sebagai dalil manfaat puasa bagi kesehatan.
Al-Munawi dalam Faydh al-Qadiir mengutip al-Harali memberikan penjelasan tentang hadis ini sebagai berikut: Hadis ini menunjukkan bahwa orang yang berpuasa memperoleh manfaat positif bagi tubuh dan kesehatannya. Ia juga memperolah kenikmatan yang berlimpah dengan pahala yang besar di akhirat.
Dari penjelasan diatas, kita boleh jadi bertanya apakah dengan semakin majunya penelitian medis dibandingkan masa lalu, apakah puasa benar-benar memberikan manfaat buat tubuh? Kalau benar-benar memberi manfaat, mengapa Nabi Saw. justru memerintahkan umatnya cepat berbuka puasa disaat waktu berbuka telah tiba?
Nah, pada video kali ini Ustadzah Vanny Rosa Marini, S.Sos. mencoba memberikan argumen lain dari perspektif medis dengan mengutip buku “Hikmah Puasa Perspektif Hadis dan Medis” yang ditulis oleh dr. Agus Rahmadi bekerjasama dengan tim kajian hadis el-Bukhari Insitute.
Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum wr wb.