Ikuti Kami

Khazanah

Momentum Bulan Maulid: Teladan Adab Nabi Dalam al-Baqarah ayat 144

Surah Ali Imran Ayat 103: Pentingnya Persatuan dan Kesatuan dalam Sumpah Pemuda
foto: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com-Nabi Muhammad merupakan sosok teladan bagi umat di dunia ini. Bukan hanya bagi muslim saja, melainkan juga selain muslim bisa mengambil teladan dari beliau. Karena, salah satu spirit beliau diutus sebagai Rasul dan Nabi adalah untuk memperbaiki akhlak manusia di muka bumi ini.

Selain akhlak Rasulullah yang terpuji, adab beliau juga sangat terpuji. Banyak ajaran adab beliau yang tertulis dalam Al-Qur’an. Tulisan ini akan membahas tentang mengambil teladan adab beliau dalam al-Qur’an.

Pengertian Adab Dan Pentingnya Adab

Ahli bahasa Arab mengartikan adab sebagai undangan untuk makan. Termasuk adab adalah menyiapkan hidangan untuk makan. Mereka mengartikan demikian karena, undangan tersebut dapat mengantarkan berkumpulnya manusia. Selain itu, ahli bahasa ada juga yang mengartikan bahwa adab merupakan kondisi tertentu dan bagusnya mempertimbangkan dalam suatu urusan.

Sedangkan adab dalam pandangan ahli syar’i adalah sikap wara’ dan menurut pandangan ahli hikmah adab diartikan sebagai bentuk penjagaan terhadap jiwa seseorang (yang dimaksud jiwa adalah bukan jasad, tetapi ranah ruh).

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa konteks dari adab adalah bawaan dalam diri manusia yang tidak permanen. Artinya, adab bisa dirubah sesuai kondisi waktu dan tempat. Ada juga yang menyimpulkan bahwa adab konteksnya batiniyah. Dengan adab ini akan muncul akhlak.

Kemudian mengenai pentingnya adab, dalam kitab Awarif al-Maarif, terdapat sebagian ulama yang mengatakan bahwa

التوحيد يوجب الإيمان, فمن لا إيمان له لا توحيد له. والإيمان يوجب الشريعة, فمن لا شريعة له لا إيمان له ولا توحيد له.

Artinya: “Tauhid mengharuskan adanya iman, barang siapa yang tak punya iman maka tak ada tauhid baginya. Iman mengharuskan adanya syariat, barang siapa yang tak bersyariat maka tak ada iman dan tauhid baginya.”

Baca Juga:  Corak Pesantren di Indonesia

Dari pernyataan ulama di atas, dalam kitab Adab al-Alim wa al-Mutaallim menjelaskan bahwa syariat itu mengharuskan adanya adab, maka jika tak ada adab dalam syariat dapat dipastikan orang itu tak ada iman, tak ada syariat, dan tak ada tauhid. Berikut redaksinya:

والشريعة توجب الأدب, فمن لا أدب له لا شريعة له ولا إيمان له ولا توحيد له.

Artinya: “Syariat mengharuskan adanya adab, barang siapa yang tidak punya adab maka baginya tak ada iman, syariat, dan  tauhid.”

Adab Nabi Dalam Al-Qur’an

Banyak sekali ajaran adab Nabi dalam Al-Qur’an. Namun, saya akan menyebutkan satu saja. Dalam Surah al-Baqarah ayat 144 menyebutkan:

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى ٱلسَّمَآءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَىٰهَا

Artinya: “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadahkan ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.”

Dalam kitab Tafsir Al-Ahkam, imam Ali Al-Shobuni menerangkan bahwa ayat tersebut merupakan pelajaran bagi kita akan kelembutan adab Nabi. Karena, beliau tidak meminta kepada Allah untuk mengubah kiblat dari Baitul Maqdis ke Makkah (Ka’bah), melainkan memilih menunggu turunnya wahyu dari Allah SWT.

Itulah salah satu adab Nabi yang sangat mulia dalam Al-Qur’an. Beliau lebih memilih menunggu wahyu dari Allah dari pada meminta untuk mengubah arah kiblat. Sungguh sangat mulia adab beliau terhadap Allah SWT.

Demikianlah penjelasan tentang mengambil teladan adab dari Nabi dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 144. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.

 

Rekomendasi

Ditulis oleh

Komentari

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Pondok Pesantren Sunan Pandanaran

Tiga Tradisi Bersalawat yang Rutin Diadakan di Pesantren Sunan Pandanaran

Muslimah Daily

Connect