Ikuti Kami

Khazanah

Khalifah Umar bin Khattab: Saat Kekuasaan jadi Jalan Membela yang Lemah

Khalifah Umar bin Khattab: Saat Kekuasaan jadi Jalan Membela yang Lemah
Freepik.com

BincangMuslimah.Com- Kekuasaan sering kali identik dengan kemewahan, istana, dan jarak yang jauh dari rakyat biasa. Tapi tidak bagi Sayyidina Umar bin Khattab. Sosok khalifah kedua dalam sejarah Islam ini justru menunjukkan bahwa kekuasaan bisa menjadi jalan untuk membela yang lemah dan memastikan tidak ada satu pun rakyat yang terabaikan.

 

Berpatroli Malam Hari untuk Memastikan Rakyatnya Tidur Kenyang

Terkenal dengan keteguhan prinsip, ketegasan, keadilan dan keberanian sebagai pemimpin, Sayyidina Umar dianggap menjadi pemimpin ideal kaum Muslim. Kisah hidupnya begitu penuh makna dan disegani serta dihargai oleh rakyat kala itu karena sikapnya yang sangat berani menegakkan kebenaran dan hak-hak rakyat.

Kisah-kisah khalifah berjuluk Al-Faruq ini bukan hanya potongan sejarah, tapi juga hikayat yang sarat hikmah. Bayangkan, seorang pemimpin tertinggi sebuah kekhalifahan besar, justru seringkali berkeliling malam-malam hanya untuk memastikan rakyatnya tidur kenyang.

Ada satu kisah populer, tentang beliau yang berpatroli di tengah malam yang ditemani oleh Zaid bin Aslam. Mereka berdua mengelilingi kota Madinah dan sekitarnya. Hingga mendapati seorang ibu dengan anak-anaknya yang sedang menangis. Wanita itu sedang memasak sesuatu di panci sambil menyumpahi Sayyidina Umar, “Wahai Tuhanku, berilah balasan terhadap Umar. Ia telah berbuat dzalim. Enak saja, kami rakyatnya kelaparan sementara dia hidup serba kecukupan”.

Mendengar ucapan wanita itu, beliaupun menghampirinya dan mengucap salam. “Bolehkah aku masuk?” kata beliau dengan lembut. “Silahkan”, kata si ibu. ia tidak tahu bahwa lelaki yang menghampirinya adalah sang khalifah. Sayyidina Umar menanyakan tentang kondisi mereka.

“Kami datang dari jauh dan kami kelaparan. Aku tidak punya apa-apa dan tidak bisa berbuat apa-apa”, terang ibu tersebut dengan nada sendu. “Lalu apa yang kau masak di panci ini?”. ”Itu hanya air dan batu. Agar anak-anak mengira aku sedang memasak makanan, dan dengan begitu mereka akan terhibur”.

Mendengar semua itu, beliau sangat malu, sedih dan tentu merasa sangat berdosa. Beliaupun pamit dan menuju Baitul mal. Tanpa banyak bicara, beliau langsung mengangkat sendiri karung berisi gandum untuk keluarga tersebut.

Baca Juga:  Dian Sastrowardoyo dan Dewi Sandra Bicara Soal Ambisi dan Gengsi

Saat Zaid menawarkan bantuan, beliau menjawab, “Apakah kau akan menanggung dosaku di hari kiamat? Biarkan aku saja yang membawanya”. Sesampainya di rumah wanita itu, beliau memberikan sembako itu dan bahkan memasakkannya juga untuk mereka. (‘Abda Ali Manha, Tharaiful Khulafa wal Mulk, 2017:16).

 

Membelas yang Lemah Adalah Tugas Utama Pemimpin

Itulah Sayyidina Umar. Beliau tidak menjadikan jabatan sebagai simbol kehormatan, tapi sebagai beban tanggung jawab yang berat. Bagi beliau, kemaslahatan rakyat bukan teori semata, tapi aksi nyata. Pemimpi menurut beliau adalah orang pertama yang merasakan ketika negara kesulitan, dan orang terakhir yang merasakan ketika negara makmur.

Banyak pemimpin zaman sekarang yang mungkin bisa belajar dari Khalifah Umar bin Khattab. Bukan soal cara berpakaian atau gaya hidup sederhana semata, tapi soal visi kepemimpinan yang membumi. Beliau tidak memimpin dari balik meja, beliau memimpin dari jalanan, dari masjid, dari rumah-rumah rakyat biasa yang bahkan tidak tahu bahwa lelaki yang datang malam itu adalah pemimpin mereka.

Dari kisah-kisah Umar, kita belajar bahwa membela yang lemah bukan tugas tambahan seorang pemimpin. Itu adalah inti dari kepemimpinan. Umar bin Khattab percaya bahwa kekuasaan adalah amanah, bukan hak. Dan ketika kekuasaan dijalankan dengan penuh kejujuran dan ketulusan, maka yang terjadi bukan hanya sekedar keadilan, tapi juga kesejahteraan.

Hikayat Khalifah Umar bukan hanya untuk dikenang, tapi untuk diteladani. Di tengah dunia yang semakin individualis dan banyak pemimpin yang lebih sibuk memoles citra dari pada menyapa realita, kisah Umar bin Khattab jadi oase. Beliau menunjukkan bahwa seorang pemimpin bisa kuat, tegas, tapi tetap lembut dan penuh empati kepada rakyat.

Baca Juga:  Kisah Rasulullah SAW. Mengadili Thu’mah bin Ubayriq

Di mata beliau, tidak ada rakyat kecil, yang ada hanya pemimpin yang kurang peka. Dan dalam sistem kepemimpinan yang ideal, seperti yang ditunjukkan Sayyidina Umar, pemimpin bukan dilayani, tapi melayani.

Kisah tanggung jawab Khalifah Umar ini menjadi tamparan keras bagi sebagian pemimpin negeri ini yang kadang mengabaikan kepentingan rakyat, sementara kebutuhan pribadi menjadi prioritasnya. apakah dia pernah berpikir di akhirat kelak, bagaimana nanti saat dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah swt?

Rekomendasi

Jual Beli Durian dengan Sistem Timbang, Apakah Boleh? Jual Beli Durian dengan Sistem Timbang, Apakah Boleh?

Jual Beli Durian dengan Sistem Timbang, Apakah Boleh?

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Ketika Rakyat Memilih Bendera One Piece Sebagai Bentuk Kritik Sosial dari Rakyat pada Pemerintah Ketika Rakyat Memilih Bendera One Piece Sebagai Bentuk Kritik Sosial dari Rakyat pada Pemerintah

Ketika Rakyat Memilih Bendera One Piece Sebagai Bentuk Kritik Sosial dari Rakyat pada Pemerintah

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ditulis oleh

Alumnus Ma'had al-Islami Al-Hidayah dan Mahasiswi UBS PPNI. Tertarik pada dunia seni dan kepenulisan.

Komentari

Komentari

Terbaru

Jual Beli Durian dengan Sistem Timbang, Apakah Boleh? Jual Beli Durian dengan Sistem Timbang, Apakah Boleh?

Jual Beli Durian dengan Sistem Timbang, Apakah Boleh?

Kajian

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Muslimah Talk

Ketika Rakyat Memilih Bendera One Piece Sebagai Bentuk Kritik Sosial dari Rakyat pada Pemerintah Ketika Rakyat Memilih Bendera One Piece Sebagai Bentuk Kritik Sosial dari Rakyat pada Pemerintah

Ketika Rakyat Memilih Bendera One Piece Sebagai Bentuk Kritik Sosial dari Rakyat pada Pemerintah

Muslimah Talk

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Dunia Membutuhkan Sains dan Sains Membutuhkan Perempuan

Muslimah Daily

Bolehkan Perempuan Menggunakan Cadar saat Salat?

Kajian

Ulasan Novel: Racun Puan, Potret Sunyi Perempuan dalam Jerat Patriarki Ulasan Novel: Racun Puan, Potret Sunyi Perempuan dalam Jerat Patriarki

Ulasan Novel: Racun Puan, Potret Sunyi Perempuan dalam Jerat Patriarki

buku

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Makna Kesetaraan Gender dalam Islam

Kajian

Trending

Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

Doa untuk Pengantin Baru

Ibadah

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur'an (Bag 2) Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur'an (Bag 2)

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur’an (Bag 2)

Muslimah Talk

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama

Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama

Ibadah

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Kajian

Perbedaan Gerakan Takbiratul Ihram Bagi Perempuan

Video

Juwairiyah Binti al-Harist : Putri Pemuka Bani Mustaliq yang Dinikahi Rasulullah

Muslimah Talk

Connect