Ikuti Kami

Khazanah

Asma Tubi: Sastrawan dan Revolusioner Palestina

Asma Tubi sastrawan

Bincangmuslimah.com – Asma Tubi lahir di kota Nazaret, Palestina pada tahun 1905. Semasa menempuh pendidikan di sekolah dasar, ia mempelajari bahasa Inggris dan Yunani. Sedangkan bahasa Arab ia pelajari langsung dari ayahnya yang merupakan seorang sastrawan di Nazaret. Kecerdasannya sudah nampak sejak kecil.

Asma sering mengikuti pertunjukkan puisi teater dan puisi yang pertama kali dibacakannya adalah puisi miliki Antarah bin Shaddad, seorang penyair pra-Islam yang membuat kecintaannya tumbuh pada dunia sastra. Sejak itulah ia mendapatkan fasilitas sampai pada profesinya sebagai seorang sastrawan. ia dikenal sebagai Asma Tubi, sastrawan dan revolusioner Palestina.

Saat dewasa ia melanjutkan pendidikannya ke kota Akko di Israel. Di sana ia mendirikan “Perserikatan Perempuan Akko” pada tahun 1929 dengan sahabat perempuannya, Ruqayyah Haqi, istri Abi Salma yang merupakan seorang penyair. Ia begitu aktif di perserikatan tersebut sepanjang siang dan malam. Lembaga filantropi itu memfasilitasi sandang dan pangan korban peperangan Palestina dan Israel.

Dalam dunia sastra ia menulis naskah drama yang berkisah tentang pahlawan bangsa Arab dan jihad mulia, seperti Nisa`un wa Asror (Perempuan dan Rahasia). Darinya pula ia mendapatkan penghasilan dan disumbangkan penuh untuk lembaga yang ia kelola dan pimpin.

Kesibukannya di pergerakan sosial mempengaruhi isi dan makna dari nasyid yang ia gubah. Sering juga Asma berpartisipasi di beberapa konferensi, mengirimkan surat pernyataan protes dan perlawanannya terhadap negara Israel. Ia dan teman-teman perempuannya di Perserikatan Perempuan Akko terus menulis selama 18 tahun sampai terjadi peristiwa besar di Palestina yang menyebabkan mereka pergi ke Beirut dan menetap di sana. Tetapi Asma tidak akan melupakan peristiwa itu yang nyaris meregang nyawanya. Ia menetap di Beirut sampai wafat pada tahun 1983 gangguan saraf otak.

Baca Juga:  Farha Ciciek, Aktivis Kemanusiaan dari Ambon

Sepanjang hidupnya Asma mengabdikan dirinya untuk masyarakat, Asma begitu aktif di dunia sosial sebagai ketua perserikatan dan di dunia sastra sebagai sastrawan. Beberapa karyanya juga terkenal di Lebanon seperti majalah Surotun al-Mar`ah dan Dunya al-Mar`ah yang terbit lebih dari tiga seri. Hidupnya diabdikan untuk keluarga dan anak-anaknya.

Beberapa buku yang ia tulis ialah, al-Fatatu wa Kayfa Uriiduha (1943), al-Mar`ah al-‘Arabiyyah fi Falisthin (1948), Ahaadits min al-Qolb (1955), ad-Dunya Hikayat (biografi), Hubbi al-Kabiir (kumpulan Syair, 1972). Naskah drama yang ia tulis di antaranya: Ashlu Syajarotun ‘Iidu al-Milad, Shabr wa Farj 1943, al-Qommar, dan beberapa karya lainnya.

Dalam karyanya ia membicarakan peiristiwa dan perjuangan rakyat Palestina terutama di Nezerat dan Akko yang ia tempati. Ia menulis dalam salah satu bukunya:

كل ذرة من ذرات جسدي هي من ترابها، وكل ذرة من ترابها هي من جسدي، يوم جبل الطين قتساقطت منه بقايا

“setiap bagian dari tubuhku adalah bagian dari tanahnya (Palestina), dan setiap bagian dari tanahnya dalah bagian dari tubuhku, (bagaikan) hari ketika gundukan tanah berguguran.”

Demikianlah kisah Asma Tubi, sastrawan dan revolusioner Palestina yang sangat berani menentang penguasa dan menyuarakan suara rakyat meski pekerjaannya penuh risiko. Allahu yarhamuhaa.

*Sumber utama: Adabiyyat Arabiyyat karya Isa Futuh.

Rekomendasi

Beauty Previllege terobsesi kecantikan Beauty Previllege terobsesi kecantikan

Labeling pada Perempuan yang Sudah Seharusnya Dihapuskan

Zakiyah Daradjat; Pencetus Konsep Psikologi Agama di Dunia Pendidikan Islam

sikap rasulullah perempuan yahudi sikap rasulullah perempuan yahudi

Mengenal Nyai Hj Chamnah; Tokoh Sufi Perempuan Tarekat Tijaniyah

Rida Al-Tubuly: Farmakolog Pejuang Kesetaraan

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Anjuran Bagi-bagi THR, Apakah Sesuai Sunah Nabi?

Video

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Kajian

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Muslimah Talk

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect