Ikuti Kami

Kajian

Tips Kuat Puasa ala Rasulullah

Tips Kuat Puasa Rasulullah
Sad and Tired Muslim Girl

BincangMuslimah.Com – Puasa merupakan salah satu ibadah yang menahan diri dari makan, minum dan segala hal yang membatalkannya. Puasa dibagi menjadi dua; wajib dan sunnah. Puasa wajib yaitu puasa yang harus dilakukan oleh seseorang tanpa pengecualian, seperti puasa ramadhan dan puasa nadzar. Sedangkan puasa sunnah adalah puasa yang jika dilakukan mendapatkan pahala dan ditinggalkan tidak mendapat dosa, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Arafah, Puasa Tarwiyah, dll. 

Rasulullah sendiri sering melakukan puasa baik wajib maupun sunnah, karena puasa merupakan salah satu ibadah yang untuk menahan dari hawa nafsu. Berikut adalah beberapa tips agar kuat menjalani ibadah puasa menurut Rasulullah. 

Pertama, mengakhirkan sahur

Salah satu dari sunnahnya puasa yakni mengakhirkan sahur, sekitar 15 menit hingga 30 menit sebelum adzan. Hal tersebut juga dilakukan Rasul ketika sahur.  Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 187, 

وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ

Artinya: “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.”

Kedua, mendahulukan berbuka

Bahwasannya Rasulullah melakukan berbuka dahulu sebelum shalat maghrib, karena termasuk sunnahnya puasa adalah mendahulukan berbuka. 

عن أنس رضي الله عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي, فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات, فإن لم تكن حسا حسوات من ماء. 

Artinya: “Diriwayatkan dari Anas r.a, bahwasannya Rasulullah berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma  muda, apabila tidak ada kurma muda, maka dengan kurma kering, apabila tidak ada keduanya, maka Rasulullah berbuka dengan air.”

Dari hadis di atas, bahwasannya Rasulullah mengajak para umatnya untuk mendahulukan berbuka seperti apa yang dilakukannya, baik berupa makanan manis atau seteguk air putih saja. 

Baca Juga:  Benarkah Berenang Membatalkan Puasa?

Ketiga, makan dan minum secukupnya

Momentum puasa yang mengharuskan kita untuk menahan makan dan minum hingga waktu tenggelamnya matahari sering membuat kita untuk melampiaskan makanan ketika sahur atau berbuka. Untuk itu, Rasulullah mengajarkan umatnya untuk berbuka dengan cukup. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-A’raf ayat 31, 

وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

Sebagaimana dalam ilmu kesehatan, tubuh ketika mendapat banyak makanan akan menimbulkan banyak penyakit. Rasul juga menjelaskan bahwasannya mengkonsumsi makanan hanya sepertiga yang diperlukan oleh tubuh. 

مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَات يُقِمْنَ صُلْبَهُ ، فَإِنْ كَانَ لا مَحَالَةَ ، فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

Artinya: Tidak ada wadah yang dipenuhi anak Adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah kalian mengkonsumsi beberapa suap makanan untuk memberi energi. Kalau memang tidak ada jalan lain (memakan lebih banyak), maka berikan sepertiga untuk (tempat) makanan, sepertiga untuk (tempat) minuman dan sepertiga untuk (tempat) nafasnya.” (H.R Tirmidzi).

Empat, tidak bermalas-malasan

Dikisahkan, bahwasannya Rasulullah setiap Ramadhan selalu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, mulai dari sahur hingga berbuka. Setiap sepertiga malam, Rasulullah bangun untuk menjalankan sholat malam, dan menjalankan sahur sesudahnya. Setelah adzan dan sholat subuh, beliau selalu menyempatkan membaca Alquran dan berdzikir. 

Aisyah juga bercerita, bahwasannya ketika Ramadhan, Rasulullah tidak pernah tidur siang dan menyedikitkan tidur di malam hari, ketika Aisyah bertanya, untuk apa, Rasul menjawab, bahwasannya Ramadhan datang hanya untuk satu kali dalam satu tahun. Maka dari itu, Rasulullah mendedikasikan waktunya untuk Ramadhan. 

Baca Juga:  Apakah Berciuman dengan Suami Membatalkan Puasa?

Lima, mengkonsumsi madu dan kurma saat berbuka dan sahur

Mengkonsumsi madu dan kurma ketika berbuka dan sahur memberikan dampak positif bagi tubuh seperti detoks dalam tubuh. Manfaat gula dalam kurma dan madu memberikan energi kepada tubuh, selain itu, madu dan kurma merupakan pemanis alami, yang tentunya lebih baik diterima tubuh dengan takaran yang pas, bukan berlebihan. 

Dalam Shahih Bukhari, diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi  Waqqas, bahwasannya Rasul mengkonsumsi beberapa biji kurma di pagi (sahur).

مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

Artinya : “Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.”

Demikianlah tips agar kuat menjalani ibadah puasa ala Rasulullah, semoga kita senantiasa mampu melaksanakan puasa dengan lancar sampai akhir. 

Rekomendasi

Puasa Dzulhijjah Qadha Ramadhan Puasa Dzulhijjah Qadha Ramadhan

Niat Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dengan Qadha Ramadhan

Kesalehan dan Domestikasi Perempuan Kesalehan dan Domestikasi Perempuan

Halal Lifestyle; Tawaran Gaya Hidup untuk Muslim Perkotaan

memelihara semangat setelah ramadhan memelihara semangat setelah ramadhan

Tips Memelihara Semangat Ibadah Setelah Ramadhan

Tafsir Surah an-Nisa Ayat 4: Hukum dan Ketentuan Mahar dalam Pernikahan Tafsir Surah an-Nisa Ayat 4: Hukum dan Ketentuan Mahar dalam Pernikahan

Hikmah Disyariatkannya Puasa di Bulan Turunnya Alquran

Ditulis oleh

Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Kairo jurusan Akidah dan Filsafat.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Wawancara Dr. Nur Rofiah: Bahaya Pernikahan Dini dari Kacamata Agama, Sosial, hingga Kesehatan. Wawancara Dr. Nur Rofiah: Bahaya Pernikahan Dini dari Kacamata Agama, Sosial, hingga Kesehatan.

Wawancara Dr. Nur Rofiah: Bahaya Pernikahan Dini dari Kacamata Agama, Sosial, hingga Kesehatan.

Wawancara

perempuan hak memilih pasangan perempuan hak memilih pasangan

Tidak Hanya Perempuan, Laki-laki pun Harus Menahan Pandangan

Kajian

Tafsir Surah an-Nisa Ayat 4: Hukum dan Ketentuan Mahar dalam Pernikahan Tafsir Surah an-Nisa Ayat 4: Hukum dan Ketentuan Mahar dalam Pernikahan

Tafsir Surah an-Nisa Ayat 4: Hukum dan Ketentuan Mahar dalam Pernikahan

Keluarga

nasehat Ibnu Jauzi tentang cinta nasehat Ibnu Jauzi tentang cinta

Semangat Cinta Abadi dari “Symposium” Plato  

Diari

Jangan Terlewat! Pendaftaran ICROM 2024 Resmi Diperpanjang! Jangan Terlewat! Pendaftaran ICROM 2024 Resmi Diperpanjang!

Jangan Terlewat! Pendaftaran ICROM 2024 Resmi Diperpanjang!

Berita

Menelisik dan Menyikapi Pembubaran Jamaah Islamiyah

Berita

Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud

Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud

Kajian

Empat Hikmah Disyariatkannya Akikah Empat Hikmah Disyariatkannya Akikah

Aqiqah: Salah Satu Cara Islam Membawa Keadilan Untuk Perempuan

Kajian

Trending

Talak Menurut Hukum Islam atau Hukum Negara, Mana yang Berlaku??

Kajian

Baayun Maulud, Budaya Masyarakat Banjar saat Memperingati Hari Kelahiran Nabi

Kajian

Khalil Gibran dan Cintanya yang Abadi

Diari

pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar   pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar  

Perempuan dalam Perspektif Filsafat Islam

Kajian

suami suara tuhan suami suara tuhan

Pengertian Keluarga Sakinah dan Makna Perkawinan dalam Islam

Keluarga

Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud

Tiga Penafsiran Perempuan dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud

Kajian

Cara Mengatasi Orang yang Nyinyir Menurut Imam Syafi’i

Muslimah Daily

Istri Menafkahi Suami, Dapatkah Pahala?

Muslimah Daily

Connect