Ikuti Kami

Kajian

Syariat Islam Mengecam Keras Aksi Bullying 

Syariat Islam Mengecam Keras Aksi Bullying 
Students bullying a teenage red-haired fat girl. Bullying is the use of force, coercion, or threat, to abuse, aggressively dominate or intimidate. Vector illustration.

BincangMuslimah.Com – Zaman yang semakin berkembang ternyata tidak menjamin etika semakin maju. Informasi negatif yang tidak difilter ditambah kurangnya pendidikan akhlak membuat akhlak semakin menurun. Dari sini, tentu banyak hal negatif yang ditimbulkan. Salah satunya adalah bullying. Menyikapi hal ini, sebenarnya syariat Islam mengecam keras aksi bullying atau perundungan. 

Bullying sendiri merupakan salah satu tindakan tercela yang dapat merugikan kobannya, bahkan hingga mempengaruhi kesehatan psikisnya. Bullying dilakukan dalam segala bentuk penindasan atau kekerasan, baik dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat. Bisa juga dilakukan terhadap orang lain yang lebih lemah dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Bullying dapat terjadi dimanapun, bahkan tidak jarang aksi bullying juga terjadi di sekolah. Lantas bagaimana pandangan Islam tentang aksi bullying ini?

Islam adalah agama perdamaian. Tentu hal-hal yang melanggar aturan perdamaian apalagi merugikan ataupun menyakiti orang lain dilarang oleh Islam. Jangankan menyakiti secara fisik, menjelek-jelekkan secara lisan pun dilarang Islam. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam QS. Al-Hujurat [49]:11

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٞ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيۡرٗا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٞ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan yang lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olok) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Baca Juga:  Ancaman Bagi Orang yang Enggan Membayar Utang

Pada ayat di atas Allah melarang untuk saling mengolok-olok ataupun mencela orang lain. Karena bisa jadi orang yang diperolok-olok lebih baik daripada orang yang memperolok. Hal ini menunjukkan betapa Islam menjaga perdamaian. Karena saling mengolok ataupun mencela bisa menjadi faktor terbesar terjadinya kericuhan dan perpecahan. 

Rasulullah saw. juga bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Dawud: 

الْمُسْتَبَّانِ مَا قَالَا فَعَلَى الْبَادِئِ، مَا لَمْ يَعْتَدِ الْمَظْلُومُ

Artinya: “Ketika ada dua orang yang saling mencela, maka dosanya akan diberikan kepada orang yang memulai mencela selama orang yang terzhalimi tidak membalas celaan tersebut.”

Selain melarang untuk saling mencela, hadis ini juga menganjurkan kepada orang yang dicela untuk tidak membalas celaan yang sama. Logikanya jika yang dicela ikut mencela maka tidak ada bedanya antara yang dicela dan yang mencela. Sehingga jika orang yang menjadi korban dizalimi dengan cara dicaci, hendaklah ia bersabar. Sedangkan jika bentuk penzaliman tersebut adalah penyiksaan terhadap fisik, si korban juga tidak perlu membalas perbuatan tersebut karena sudah ada hukum agama dan juga hukum negara yang akan membalas dan memberikan sanksi terhadap tindak kekerasan tersebut. 

Dengan demikian, aksi bullying adalah tindakan yang bukan hanya dilarang oleh negara, namun juga agama, syariat Islam sangat mengecam aksi bullying. Larangan ini mencakup tindakan bullying yang dilakukan dalam bentuk cacian dan kekerasan fisik. Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki hak asasi yang perlu dijaga. Sehingga tidak boleh diusik dengan segala sesuatu yang bisa merusaknya. Baik sesuatu yang dapat merusak fisik maupun mental.

Semoga bermanfaat.

 

Rekomendasi

Ditulis oleh

Alumni Pesantren As'ad Jambi dan Ma'had Aly Situbondo. Tertarik pada Kajian Perempuan dan Keislaman.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Nyi Hadjar Dewantara pendidikan Nyi Hadjar Dewantara pendidikan

Perjuangan Nyi Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Khazanah

isu perempuan najwa shihab isu perempuan najwa shihab

Kekerasan, Kesenjangan, dan Krisis Percaya Diri: Isu Penting Perempuan Menurut Najwa Shihab

Kajian

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect