Ikuti Kami

Kajian

Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Pamulang: Islam Melarang Menyakiti Umat Beda Agama

Pembubaran Ibadah Katolik Pamulang
akurat.co

BincangMuslimah.Com – Baru-baru ini muncul di pemberitaan soal pembubaran ibadah yang dialami oleh mahasiswa Katolik pada salah satu universitas di Pamulang. Diketahui, minggu pukul 19.30 WIB saat dilaksanakan doa bersama, datang seorang laki-laki yang berteriak membubarkan kegiatan ibadah tersebut. 

Akibat kegaduhan itu, datang warga lain yang mencari tahu, apa yang tengah terjadi. Teriakan pertama kali berakhir menjadi kesalahpahaman di antara warga. Sayangnya, kesalahpahaman ini berujung dengan kekerasan. 

Peristiwa ini pun sempat menggegerkan masyarakat. Sebagian besar bahkan menyayangkan kenapa kejadian ini bisa terjadi.  Padahal dalam relasi antar manusia, Islam sendiri melarang keras menyakiti umat yang berbeda agama atau keyakinan. 

Tidak dapat dihindari, umumnya perilaku yang menyakitkan seperti ini kerap dirasakan oleh minoritas. Situasi ini, tidak hanya ada di Indonesia, masalah diskriminasi dan justifikasi pada keyakinan berbeda pun juga ditemukan di luar negeri.

Di beberapa daerah atau negara, mungkin masih saja ada oknum yang menyakiti bahkan melakukan diskriminasi pada umat agama tertentu. Seperti kasus di atas,  tidak diizinkan beribadah sampai-sampai dilakukan pembubaran. Hingga ada pelajar yang dipaksa memakai jilbab meski di dalam agamanya tidak ada kewajiban tersebut. 

Diskriminasi hingga hal tidak menyenangkan juga dirasakan oleh kaum muslimin. Biasanya ini terjadi ketika Islam menjadi agama minoritas di suatu daerah atau negara. Misalnya, seorang perempuan yang berhijab diminta untuk melepaskannya karena tuntutan suatu pekerjaan. Atau ada oknum yang melakukan pembakaran kitab suci, menyobek dan menghinakannya dengan cara tidak terpuji. 

Lantas bagaimana Islam sesungguhnya menyikapi perilaku yang menyakitkan ini? Bagi yang masih mengingat pelajaran agama Islam di bangku sekolah dasar, tentu akan memahami bagaimana dasar dari makna Islam. 

Baca Juga:  Lebih Utama Puasa Qadha atau Halal bi Halal?

Secara bahasa, Islam sering diartikan sebagai ‘perdamaian’. Dari namanya saja sudah dapat diartikan secara gamblang jika agama Islam hadir untuk membawa kedamaian. Hadirnya Islam diharapkan tidak melahirkan selisih paham, konflik bahkan sampai menyakiti umat yang berbeda agama. 

Menurut Faqihuddin Abdul Kodir pada bukunya berjudul ‘Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama, pesan ini tersampaikan secara jelas dalam misi diutusnya nabi Muhammad Saw. Sila baca Q.S Al-Anbiyaa ayat 107:

 

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ١

wa mâ arsalnâka illâ raḫmatal lil-‘âlamîn

“Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.”

NU Online pun menjelaskan ayat ini lewat Tafsir Tahlili. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengutus Nabi Muhammad membawa agama Islam ke dunia adalah untuk memberi petunjuk, sekaligus peringatan. Dengan tujuan manusia dapat bahagia di dunia dan di akhirat. 

Rahmat Allah bagi seluruh alam meliputi perlindungan, kedamaian, kasih sayang dan sebagainya. Semua hal ini diberikan Allah terhadap makhluk ciptaan-Nya, baik yang beriman maupun yang tidak beriman. Tidak hanya pada manusia saja, tapi juga hewan dan tumbuhan. 

Dalam sejarahnya, agama Islam adalah agama yang berusaha sekuat tenaga menghapuskan perbudakan dan penindasan oleh manusia terhadap manusia yang lain. Tidak hanya itu, ada banyak perbaikan yang datang saat Islam hadir. Seperti kedudukan perempuan yang waktu itu sangat dihinakan, dan masih banyak lagi.

Sehingga dapat diartikan bahwa Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah SWT untuk memberikan kabar baik, menjelaskan mana haq dan batil, serta tentu saja, membawa perdamaian. Bukan menghancurkan, membinasakan atau menyakiti orang yang berbeda agama. 

Di dalam buku Faqihuddin yang judulnya sudah disebutkan sebelumnya, dijelaskan tidak sedikit hadis yang melarang menyakiti pemeluk agama lain seperti yang di bawah ini.

Baca Juga:  Hukum Donor darah Ketika Puasa Ramadhan

“Ketika ada seseorang yang bertanya, apa misi utama kerasulan? Nabi menjawab ‘menyambung persaudaraan, membuat aman, dan damai perjalanan. Memelihara kehidupan dan memberantas kemusyrikkan’. (Musnad Ahmad , hadis nomor 17290)

Dari hadis di atas bisa disimpulkan jika Rasulullah, selain menyampaikan soal Tauhid pada Allah, beliau turut menjalankan misi untuk mempererat persaudaraan dan mewujudkan perdamaian antar manusia. Refleksi dari semua ini adalah, segala hal yang menyakiti dan merugikan manusia dilarang keras. Sekali lagi, meski orang tersebut berbeda agama, Islam melarang keras untuk tidak menyakiti mereka. 

Sudah saatnya menahan segala emosi atau hasrat untuk menyakiti orang yang berbeda agama. Diharapkan tidak ada lagi dalih menyakiti orang lain dengan alasan mereka berbeda dengan kita, keyakinan tak sama, atau ia bukan seorang muslim. 

Ingatlah bahwa barang siapa yang berbuat zalim kepada warga non muslim akan mengurangi haknya atau membebaninya lebih dari kemampuan, atau mengambil sesuatu darinya tanpa kerelaan darinya maka aku (Nabi Muhammad Saw) akan menjadi lawannya kelak di Hari Kiamat.” (H.R Abu Daawud, hadist Nomor 3054). 

Sebagai penutup, umat muslim diharap jangan melupakan peran Nabi Muhammad Saw membawa misi perdamaian. Beliau adalah suri teladan yang patut dicontoh. Maka dari itu, peristiwa pembubaran aktivitas ibadah mahasiswa Katolik di Pamulang merupakan tindakan yang sangat disayangkan. 

Rekomendasi

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

Komentari

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect