Ikuti Kami

Kajian

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari
Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari

BincangMuslimah.Com – K.H. Hasyim Asy’ari memandang bahwasanya memperbolehkan peringatan Maulid Nabi dan baik selama dalam pelaksanaannya memuat hal yang baik. Contohnya adalah membaca ayat-ayat Alquran dan membaca sejarah kehidupan Nabi. Kegiatan ini bertujuan agar menambah keimanan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw. sekaligus untuk mempererat persaudaraan. 

Pada bulan ini menganjurkan bagi orang yang mempunyai kelebihan materi agar berbagi atau bersedekah baik berupa makanan maupun yang lainnya. Para penguasa Irbil pernah melakukannya, Raja Muzhaffar. Memperbolehkan juga menghadirkan rebana dalam pelaksanaan acara Maulid Nabi sebagaimana biasa kerap ada di kalangan masyarakat, sebab hal ini hukumnya mubah dan pernah pula terjadi pada masa Rasulullah saw.

Bagi K.H. Hasyim Asy’ari, menganggap perayaan Maulid sebagai sesuatu yang baik akan berubah menjadi sesuatu yang haram. Hal ini jika dalam praktiknya terdapat kemaksiatan yang nyata. Pandangan beliau ini sejalan dengan suatu kaidah : “Perbuatan baik jika menimbulkan pada kemaksiatan yang nyata maka wajib ditinggalkan, karena sesungguhnya segala sesuatu yang menunjukkan pada kejahatan maka itu adalah kejahatan.” 

 

Hal-Hal yang Dilarang saat Peringatan Maulid Nabi

Berikut beberapa larangan ketika peringatan Maulid Nabi: memperingati dengan kemungkaran, seperti permainan judi. Sandiwara kuno di mana laki-laki menggunakan pakaian perempuan begitupun sebaliknya sebab hal ini dapat menimbulkan fitnah. Adu kekuatan yang dapat mengakibatkan luka fisik dan dendam; menampilkan nyanyian dengan iringan alat musik yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak boleh oleh syariat. Memberikan sebagian hartanya untuk sesuatu yang haram seperti minum khamr dan berzina, Serta memaksa orang lain agar menyumbangkan hartanya untuk acara Maulid tetapi mereka tidak ikhlas.

Beliau menekankan bahwa orang yang melakukan kemungkaran dalam peringatan Maulid dianggap sebagai orang yang tidak memiliki tata krama dan menghina Rasulullah saw., terjerumus dalam dosa besar, dan dikhawatirkan meninggal dalam keadaan su’ul khatimah kalau tidak bertaubat. Bahkan kalau perbuatan tersebut bertujuan meremehkan dan menghina baginda Rasulullah saw., maka tidak ada lagi  keraguan bahwa mereka telah terjerumus dalam kekufuran. 

Baca Juga:  Para Perempuan Mulia pada Peristiwa Maulid Nabi Muhammad

Pernyataan ini senada dengan firman Allah dalam surat an-Nur ayat 63. Allah Swt berfirman: “Maka hendaklah orang orang yang menyalahi perintah Rosul Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih (QS. an-Nur: 63).”

 

Maulid Harus Selaras Dengan Syariat

Pandangan K.H. Hasyim sejalan dengan pandangan Syekh Ibn Haj al-Fas yang dinukil dari kitabnya Hasyiyah Mayyarah, bahwasannya menggunakan sesuatu untuk mengagungkan tetapi tidak pada tempat mengagungkan adalah haram. Penggambaran fenomena ini bisa dengan kebiasaan orang saat memulai acara dengan pujian-pujian kepada Allah dan Rasul-Nya, membaca shalawat, dan mengakhiri dengan bacaan doa. Namun dengan tujuan untuk menghalalkan sesuatu yang jelas keharamannya  atau mendekati kekafiran. 

Bisa juga menjadi haram jika saat penggunaan alat-alat musik dalam perayaan Maulid Nabi bertujuan untuk menghina Nabi daripada menghormatinya.

Pada akhirnya, supaya peringatan Maulid Nabi tetap terlaksana selaras dengan syariat, K.H. Hasyim menyarankan pada pemimpin bangsa dan tokoh-tokoh Islam agar senantiasa memperkuat pondasi agama dan melawan setiap tuduhan dari orang yang benci. Selain itu, bisa juga memberikan ta’zir (hukuman) yang keras supaya oknum tidak lagi mengerjakan keburukan yang dapat mengeluarkan seseorang dari keimanan (kafir).

Jadi, inti dari pembahasan ini adalah bahwa peringatan Maulid Nabi dan memuliakan Nabi merupakan hal yang baik dan boleh. Catatannya, Maulid dilaksanakan sebagai bentuk peringatan untuk mengenang dan meneladani akhlak Rasulullah saw. Akan tetapi, jika dalam acara peringatannya terdapat hal yang melanggar syariat dan terlalu berlebihan, maka hukumnya haram.

Sumber

Masruri, Ulin Niam. “Perayaan Maulid Nabi Dalam Pandangan KH. Hasyim Asy’ari”. Riwayah: Jurnal Studi Hadis. Vol. 4, No. 2. 2018.

Khoiriyah, Siti. “Pemikiran KH Hasyim Asy’ari dan Pendapat Ulama NU Tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw”. Skripsi: Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 2020.

Rekomendasi

menabuh rebana perayaan maulid menabuh rebana perayaan maulid

Hukum Menabuh Rebana Ketika Peraayaan Maulid

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Amalan yang Dianjurkan Ulama Saleh di Bulan Maulid Nabi

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Ditulis oleh

Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam

19 Komentar

19 Comments

Komentari

Terbaru

mandi idul fitri perempuan mandi idul fitri perempuan

Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Ibadah

Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan? Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan?

Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan?

Kajian

Menunda Bersuci Setelah Haid, Apakah Boleh? Menunda Bersuci Setelah Haid, Apakah Boleh?

Menunda Bersuci Setelah Haid, Apakah Boleh?

Kajian

Di Balik Candaan “Ibu Sambung”: Mengapa Sosok Ayah Seperti Daehoon Jadi Harapan Banyak Perempuan Indonesia Di Balik Candaan “Ibu Sambung”: Mengapa Sosok Ayah Seperti Daehoon Jadi Harapan Banyak Perempuan Indonesia

Di Balik Candaan “Ibu Sambung”: Mengapa Sosok Ayah Seperti Daehoon Jadi Harapan Banyak Perempuan Indonesia

Keluarga

hukum menggagalkan pertunangan haram hukum menggagalkan pertunangan haram

Bolehkah Istri Menjual Mahar Nikah dari Suami?

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya? Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya?

Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

Trending

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Connect