BincangMuslimah.Com – Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Rasulullah saw. mewariskan dua pusaka kepada umatnya untuk dijadikan pedoman hidup; Yaitu Alquran dan sunnahnya (hadis). Kedua pedoman ini adalah rujukan yang kompleks dalam menyelesaikan permasalahan. Meskipun untuk sampai kepada hukum yang kita ketahui saat ini, kita masih memerlukan tafsiran dari para ulama. Tidak terkecuali tentang persoalan Nuzulul Quran.
Di dalam Alquran, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang Nuzulul Quran. Salah satunya adalah QS. Al-Baqarah: [2]: 185:
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk iu serta pembeda (antara hak dan yang bathil).”
Selain itu, untuk mengetahui penjelasan tentang Nuzulul Quran, kita tidak hanya bisa menemukannya di Alquran saja. Melainkan juga di dalam hadis Rasulullah saw. Berikut 7 hadis yang berkaitan dengan Nuzulul Quran:
Pertama, riwayat Imam an-Nasa’I (al-Sunan al-Kubra juz 7 halaman 247 nomor 7937):
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: فُصِلَ الْقُرْآنُ مِنَ الذِّكْرِ فَوُضِعَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ فِي السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَجَعَلَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَنْزِلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَتِّلُهُ تَرْتِيلًا» قَالَ سُفْيَانُ: «خَمْسَ آيَاتٍ، وَنَحْوهَا
“Dari Ibn Abbas ia berkata, Alquran itu terpisah dari adz-zikr (lauhul mahfuzh) di Baitul ‘izzah di langit dunia. Kemudian melalui perantara malaikat Jibril diturunkan kepada Nabi SAW seraya membacakannya secara tartil.”
Kedua, riwayat Ibn Abbas (Bahr al-‘Ulum juz 2 halaman 537)
وروى عكرمة عن ابن عباس قال: أنزل القرآن جملة واحدة إلى سماء الدنيا، ثم أنزل بعد ذلك جبريل عليه السلام به في عشرين سنة
“’Ikrimah meriwayatkan dari Ibn Abbas ia berkata, Alquran turun secara sekaligus ke langit dunia, setelah itu Jibril turun selama 20 tahun.”
Ketiga, riwayat Prof. Sa’id bin Abdullah (Bidayah al-Tafsir juz 2 halaman 292 nomor 78):
أُنْزِلَ الْقُرْآنُ جُمْلَةً عَلَى جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، وَكَانَ جِبْرِيلُ يَجِيءُ بَعْدُ إِلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم
“Alquran diturunkan sekaligus kepada Jibril as. Dan Jibril setelah itu mendatangkannya kepada Nabi Muhammad saw..”
Keempat, riwayat Imam al-Ashbahany (al-Hujjah fi Bayan al-Muhajjah juz 2 halaman 175)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – قَالَ: أُنْزِلَ الْقُرْآنُ جُمْلَةً مِنَ السَّمَاءِ الْعُلْيَا إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فِي رَمَضَانَ، فَكَانَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُحْدِثَ شَيْئًا أَحْدَثَهُ. يَعْنِي بِالْوَحْيِ
“Dari Ibn Abbas ra ia berkata, Alquran turun sekaligus dari langit yang tinggu menuju langit dunia pada bulan Ramadhan. Lalu jika Allah ingin menceritakan sesuatu maka Dia menceritakannya, maksudku melalui wahyu (Alquran secara bertahap).”
Keempat hadits ini menjelaskan bahwa ada 2 tahapan dalam proses turunnya Alquran. Yaitu secara sekaligus dari lauhul mahfuz ke Baitul ‘izzah di langit dunia dan dari langit dunia kepada Rasulullah saw. melalui perantara malaikat Jibril secara bertahap.
Kelima, riwayat Imam Ibn Abi Syaibah dan Imam al-Thabrani (Fath al-Bari bi Syarh Shahih al-Bukhari juz 4 halaman 263):
روى بن أَبِي شَيْبَةَ وَالطَّبَرَانِيُّ مِنْ حَدِيثِ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ مَا أَشُكُّ وَلَا أَمْتَرِيَ أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعَ عَشْرَةَ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ أُنْزِلَ الْقُرْآن
“Ibn Abi Syaibah dan al-Thabrani meriwayatkan dari hadits Zaid bin Arqam ia berkarta, aku tidak ragu-ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam diturunkannya Alquran.”
Dari hadits ini disebutkan bahwa sahabat Zaid bin Arqam meyakini bahwa Nuzulul Quran (turunnya al-Quran) terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.
Keenam, riwayat Imam al-Thabrani (al-Mu’jam al-Kabir li al-Thabrany juz 11 halaman 391 nomor 12095):
إِنَّهُ قَدْ أُنْزِلَ فِي رَمَضَانَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ جُمْلَةً وَاحِدَةً، ثُمَّ أُرْسِلَ عَلَى مَوَاقِعِ النُّجُومِ رِسْلًا فِي الشُّهُورِ وَالْأَيَّامِ
“Sesungguhnya (Alquran) itu diturunkan pada bulan Ramadhan bertepatan dengan malam lailatul qadar, di malam yang penuh berkah secara sekaligus. Kemudian diturunkan secara terpisah dan berangsur-angsur pada bulan-bulan dan hari-hari (selain Ramadlan).”
Di dalam hadits ini disebutkan bahwa proses turunnya Alquran sekaligus ke langit dunia terjadi pada malam lailatul qadar.
Ketujuh, riwayat Imam al-Ashabahany (al-Targhib wa al-Tarhib juz 2 halaman 379 nomor 1819)
أنزل القرآن في النصف من شهر رمضان إلى سماء الدنيا، فجعل في بيت العزة، ثم أنزل على رسول الله صلى الله عليه وسلم في عشرين سنة جواب كلام الناس
“Alquran diturunkan pada pertengahan bulan Ramadhan ke langit dunia kemudian dijadikan di Baitul ‘izzah. Lalu diturunkan kepada Rasulullah saw. selama 20 tahun sebagai jawaban dari permasalahan manusia.”
Ketiga hadits ini adalah keterangan yang menjelaskan tentang waktu turunnya Alquran yang berorientasi pada kesimpulan yang sama bahwa ia diturunkan sekaligus pada malam lailatul qadar dan diturunkan kepada Rasulullah saw. pertama kali pada pertengahan Ramadhan, tepatnya 17 Ramadhan.
Demikianlah 7 hadits tentang Nuzulul Quran baik yang menjelaskan tentang proses turunnya Alquran maupun waktu diturunkannya. Wallahu a’lam.