Ikuti Kami

Berita

Peneliti Asal Belanda Ungkap Peran Moderasi Beragama dalam Mengatasi Isu Krisis Lingkungan

Peneliti Asal Belanda Ungkap Peran Moderasi Beragama dalam Mengatasi Isu Krisis Lingkungan
Peneliti Asal Belanda Ungkap Peran Moderasi Beragama dalam Mengatasi Isu Krisis Lingkungan

BincangMuslimah.Com- International Conference on Religious Moderation (ICROM) ke-3 sukses terselenggara selama tiga hari, 5-7 November 2024. Dengan mengusung tema “Religious Moderation and Its Responses to Humanitarian Crises”, konferensi ini menjadi wadah bagi para ahli dan pemuka agama untuk mendiskusikan peran moderasi beragama dalam menghadapi berbagai krisis kemanusiaan yang semakin kompleks.

Pada diskusi panel sesi 1, para pembicara mendalami tantangan moderasi beragama dalam merespon krisis kemanusiaan. Salah satu poin penting yang diangkat adalah kaitan antara moderasi beragama dengan isu lingkungan.

Wietske Merison, Associate Fellow of UIII, dalam paparannya menyoroti situasi Jakarta yang sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan seperti penurunan tanah dan pencemaran air. Beliau menekankan bahwa masalah lingkungan bukan hanya persoalan teknis, namun juga berimplikasi pada aspek sosial seperti ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi.

Lebih lanjut, Wietske Merison mengajak peserta konferensi untuk melihat masalah lingkungan sebagai isu yang juga terkait erat dengan nilai-nilai moderasi beragama. Dengan demikian, moderasi beragama dapat menjadi landasan kuat dalam upaya mengatasi krisis lingkungan dan mewujudkan kehidupan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Faktor Kompleks Penyebab Masalah Lingkungan

Masalah lingkungan disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks, termasuk faktor sejarah, krisis moral, dan krisis spiritualitas. Sejak masa kolonial, Jakarta telah menghadapi ketidaksetaraan sosial yang berimbas hingga saat ini. Warisan sejarah ini menjadi salah satu pemicu ketimpangan, terutama dalam akses terhadap air bersih. Oleh karena itu, upaya menciptakan keadilan sosial menjadi hal yang sangat penting.

Krisis moral juga berkontribusi besar terhadap masalah lingkungan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Perilaku manusia yang serakah dan tidak adil terhadap lingkungan memperparah kerusakan yang terjadi. Keserakahan ini sering kali mengorbankan kelestarian alam demi kepentingan individu atau kelompok tertentu, tanpa memikirkan dampaknya bagi masyarakat luas.

Baca Juga:  Ulama Perempuan dari Lintas Negara Hadiri Konferensi Internasional KUPI

Manusia seharusnya memiliki kesadaran yang lebih tinggi untuk menjaga lingkungan dan tidak merusaknya. Sangat perlu adanya kesadaran kolektif dan komitmen moral agar hubungan manusia dengan alam menjadi lebih seimbang. Hanya dengan langkah-langkah nyata yang mencerminkan rasa tanggung jawab, krisis lingkungan dapat diatasi dan kehidupan yang lebih baik dapat diwujudkan

Faktor lain yang menyebabkan timbulnya masalah lingkungan adalah krisis spiritualitas. Perspektif moderasi beragama sejatinya tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga mencakup hubungan dengan sesama dan lingkungan. Oleh karena itu, seseorang yang menjalankan ajaran agamanya seharusnya memiliki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungannya.

Wietske menegaskan bahwa keadilan lingkungan merupakan bagian dari keadilan sosial. Oleh sebab itu, setiap individu perlu menjaga keseimbangan dan saling menghormati, termasuk dalam memperlakukan lingkungan dengan baik. Kesadaran ini penting agar tercipta harmoni antara manusia dan alam, yang pada akhirnya turut mendukung kesejahteraan bersama.

Ia juga mengajak agar semua masyarakat mengadopsi nilai-nilai moderasi dalam menghadapi krisis lingkungan. Sikap moderat dalam beragama mengajarkan rasa syukur, kesederhanaan, dan tanggung jawab, yang relevan dalam merawat lingkungan serta mengakui keterkaitan kita dengan alam dan seluruh makhluk hidup.

Melalui nilai-nilai moderasi beragama ini, kita akan bisa lebih bertanggung jawab kepada lingkungan. Karena lingkungan merupakan amanah yang harus kita jaga. Sehingga setiap masyarakat sudah seharusnya menjaga lingkungan demi keadilan generasi sekarang dan yang akan datang.

Oleh karena itu, selain melakukan penyelesaian masalah secara teknis, perlu juga menyelesaikan masalah lingkungan. Dengan melalui pendekatan moral dan spiritual yang selaras dengan prinsip moderasi beragama: keseimbangan, keadilan, dan tanggung jawab sosial.

Rekomendasi

Advokasi Moderasi Beragama: Hasil Riset El-Bukhari Institute Diserahkan Kemenag dan Kemendagri Advokasi Moderasi Beragama: Hasil Riset El-Bukhari Institute Diserahkan Kemenag dan Kemendagri

Advokasi Moderasi Beragama: Hasil Riset El-Bukhari Institute Diserahkan ke Kemenag dan Kemendagri

Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural

Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural

Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural Memupuk Moderasi Beragama pada Masyarakat Multikultural

Dampak Moderasi Beragama terhadap Kebebasan Berpendapat di Indonesia

Menyikapi Perbedaan dan Keragaman Di Indonesia Dalam Bingkai Islam Menyikapi Perbedaan dan Keragaman Di Indonesia Dalam Bingkai Islam

Menyikapi Perbedaan dan Keragaman Di Indonesia Dalam Bingkai Islam

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

5 Komentar

5 Comments

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect