BincangMuslimah.Com – Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama meluncurkan program Bincang Syariah Goes to Campus bertajuk “Mawlid for Earth: Sharia and Eco Wisdom”. Kegiatan ini digelar di tiga kota besar Indonesia; Yogyakarta, Depok, dan Makassar, serta menghadirkan tokoh agama, akademisi, serta aktivis muda untuk membicarakan isu lingkungan dalam perspektif Islam.
Kepala Subdit Hisab Rukyat dan Syariah, Ismail Fahmi mengatakan program ini lahir dari keprihatinan terhadap krisis lingkungan global yang kian mengancam. Perubahan iklim, polusi, deforestasi, hingga kerusakan ekosistem menuntut langkah nyata dari semua kalangan, termasuk umat beragama. Islam, melalui konsep manusia sebagai khalifah fil ardh (wakil Allah di bumi), diyakini memiliki prinsip etika dan spiritual yang relevan untuk merawat bumi.
“Keteladanan Nabi Muhammad dalam menjaga alam sangat jelas. Beliau mengajarkan hemat air, melarang perusakan tanaman bahkan di masa perang, serta menanamkan kasih sayang kepada hewan. Inilah nilai-nilai ekologis Islam yang ingin kita hidupkan kembali,” ujarnya, Rabu [10/9/2025]
Berbeda dengan peringatan Maulid Nabi pada umumnya, Mawlid for Earth menghadirkan dialog interaktif yang mempertemukan mahasiswa, ulama, dan pembuat kebijakan. Program ini akan diselenggarakan di tiga kampus besar: Masjid Sunan Kalijaga UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta), pada Senin [15/9/2025]. Kemudian, Masjid UIN Alauddin Makassar, (Sulawesi Selatan) pada Senin [22/9/2025. Terakhir akan diselenggarakan di Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia (Depok), pada Senin, [30/9/2025].
Dalam acara Mawlid for Earth, Kemenag menargetkan lebih dari 1500 peserta, terutama dari kalangan mahasiswa, organisasi intra dan ekstra kampus, organisasi keagamaan [ormas] Islam serta komunitas pemuda yang peduli pada isu lingkungan.
“Generasi muda punya peran penting. Mereka bukan hanya penerima warisan bumi, tapi juga aktor yang bisa menciptakan perubahan lewat kreativitas, teknologi, dan aksi komunitas,” tambahnya.
Lebih jauh, acara Bincang Syariah Goes to Campus dengan tajuk “Mawlid for Earth: Sharia, and Eco Wisdom” menghadirkan tiga narasumber lintas bidang yang dikenal luas di kalangan publik.
Pertama, Habib Husein Ja’far Al-Hadar, pendakwah muda yang dikenal melalui kanal Jeda Nulis. Gaya dakwahnya yang ringan, segar, namun tetap sarat makna menjadikan Habib Husein dekat dengan generasi milenial dan Gen Z. Kehadirannya diharapkan dapat memberi perspektif baru mengenai bagaimana nilai-nilai keislaman dapat dihubungkan dengan isu lingkungan.
Kedua, Dr. Fahruddin Faiz, seorang akademisi filsafat Islam dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia dikenal luas sebagai penggerak kajian publik Ngaji Filsafat, yang rutin menghadirkan diskusi kritis seputar agama, filsafat, dan kehidupan. Dalam forum ini, Dr. Faiz akan menyoroti peran filsafat Islam dalam memberikan kerangka berpikir bagi umat Muslim untuk lebih arif dalam menyikapi perubahan iklim, kerusakan alam, dan tantangan ekologis lainnya.
Narasumber ketiga adalah Gus H. Romzi Ahmad, pendakwah digital sekaligus influencer yang juga aktif dalam berbagai gerakan sosial. Sosok Gus Romzi dikenal dekat dengan dunia anak muda karena aktivitas dakwahnya yang banyak menggunakan media digital. Di samping itu, ia juga aktif mengadvokasi isu-isu kemanusiaan dan keadilan sosial. Dalam acara ini, Gus Romzi akan menyoroti bagaimana dakwah digital dapat menjadi sarana efektif untuk menggerakkan kepedulian ekologis berbasis nilai-nilai spiritual.
Ketiga narasumber tersebut akan berdiskusi seputar syariah, filsafat, dakwah digital, hingga strategi gerakan ekologi berbasis spiritualitas. Perpaduan lintas perspektif ini diharapkan dapat membuka ruang inspirasi bagi mahasiswa dan masyarakat luas untuk melihat isu lingkungan bukan hanya sebagai persoalan teknis, tetapi juga sebagai bagian dari tanggung jawab keagamaan dan kemanusiaan.
Melalui acara ini, Bincang Syariah Goes to Campus menegaskan kembali peran penting agama dalam mendorong kesadaran ekologis. Dengan meneladani Nabi Muhammad SAW yang membawa risalah rahmatan lil ‘alamin, umat Islam didorong untuk menjadi agen perubahan yang mampu menjaga bumi sebagai amanah Ilahi.
Bincang Syariah Goes to Campus hadir sebagai wadah belajar dan bertukar gagasan. Tidak hanya mempertemukan mahasiswa dengan para ulama dan akademisi, tetapi juga menjembatani dialog antara kebijakan publik dan masyarakat kampus. Harapannya, acara ini menjadi momentum lahirnya gerakan kolektif umat Islam untuk menjaga bumi sebagai wujud cinta kepada Nabi dan bentuk ibadah kepada Allah SWT.
2 Comments