Ikuti Kami

Muslimah Talk

Seni Bercanda dalam Dakwah: Jangan Sampai Menyakitkan

Seni Bercanda dalam Dakwah: Jangan Sampai Menyakitkan
Source: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com- Belakangan ini, ramai pembicaraan tentang kasus seorang pendakwah yang bercanda secara berlebihan dengan penjual es teh. Dalam video yang viral, muballigh tersebut terlihat menggunakan humor yang kurang pantas sehingga menimbulkan beragam reaksi negatif dari masyarakat. Meskipun niat awalnya mungkin untuk mencairkan suasana, tetapi cara bercandanya justru menyakiti perasaan banyak orang.

Kasus seperti ini sejatinya memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Salah satunya ialah dalam dakwah. Para muballigh biasanya menggunakan humor dan candaan saat menyampaikan pesan agama. Hal tersebut memang dapat menciptakan suasana yang lebih akrab, menyenangkan, dan mudah diterima oleh jamaah.

Akan tetapi, sebaliknya jika bercanda dalam dakwah dilakukan tanpa memperhatikan etika dan batasan yang ada. Sebagaimana dalam beberapa kasus, humor yang tidak tepat ataupun berlebihan justru dapat menyinggung serta menyakiti perasaan orang lain, bahkan bisa mengarah kepada kesalahpahaman dan perpecahan.

Ihwal Bercanda dan Batas-batasnya dalam Islam

Islam mengajarkan pentingnya menyampaikan dakwah dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Banyak riwayat menyatakan bahwa Rasulullah sendiri meskipun terkenal sebagai pribadi yang serius, ada kalanya beliau melemparkan gurauan yang membuat orang-orang di sekitarnya tertawa. Namun, humor beliau tidak pernah ada kebohongan, tidak merendahkan dan menyakiti hati pihak lain, serta selalu mengandung pelajaran yang mendalam.

Sebagaimana dalam riwayat masyhur, humor beliau dengan seorang badui yang meminta doanya dikabulkan. Rasulullah bukan hanya bercanda untuk menghibur, tetapi juga memberikan pengajaran yang berharga. Beliau ingin mengajarkan bahwa kadang-kadang, kita perlu merenung dan berpikir lebih dalam tentang apa yang kita inginkan dalam hidup.

Humor Rasulullah juga mencerminkan sikapnya yang rendah hati dan tidak kaku. Beliau mampu membuat suasana menjadi lebih ringan dan akrab, bahkan ketika membahas hal-hal serius seperti doa dan harapan. Ini adalah contoh bagaimana humor bisa digunakan untuk menyampaikan pelajaran penting. Dengan cara yang menyenangkan tanpa harus merendahkan dan menyakiti perasaan orang lain.

Baca Juga:  Menyoal Kemandirian Perempuan Di Era Society 5.0

Dalam konteks dakwah, seorang muballigh atau pendakwah seharusnya mampu menghadirkan bercanda yang cerdas, mendidik, dan tidak melukai perasaan siapapun. Ada banyak cara untuk membuat jamaah tersenyum dan tertawa tanpa harus merendahkan martabat orang lain. Humor yang baik adalah humor yang mengangkat derajat kemanusiaan, bukan merendahkannya.

Sebagimana Gus Dur pernah mengungkapkan bahwa humor terbaik adalah yang mampu menertawakan diri sendiri. Sementara humor yang paling merugikan adalah saat penggunaannya untuk merendahkan mereka yang lemah, dhaif, dan tidak memiliki kuasa.

Dakwah itu Mengajak Bukan Mengejek

Islam juga mengajarkan bahwa dakwah seharusnya mengajak orang kepada kebaikan dengan penuh kasih sayang, bukan untuk mengejek ataupun merendahkan. Dalam al-Quran, surah an-Nahl ayat 125, Allah berfirman, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.”

Ayat di atas menekankan pentingnya pendekatan yang bijaksana dan penuh hikmah dalam berdakwah. Mengejek, menghina, atau merendahkan orang dengan kata-kata yang tajam meskipun hanya bercanda, apalagi dalam konteks dakwah, sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur Islam.

Dalam dakwah, humor yang berlebihan dan menyakiti audiens justru berisiko menjauhkan orang-orang dari pesan yang ingin disampaikan. Bukan rasa ingin belajar yang tumbuh, melainkan rasa malu atau bahkan perasaan terhina. Lebih-lebih lagi, jamaah yang merasa menjadi korban tersebut bisa saja kecewa dan tidak mau mengaji lagi atau bahkan enggan mengamalkan ajaran agama.

Oleh karena itu, dakwah seharusnya mengedepankan nilai-nilai moral dan spiritual yang terkandung dalam ajaran Islam, yakni menjaga perasaan dan martabat orang lain. Rasulullah juga telah meneladankan kepada umatnya untuk selalu berdakwah dengan cara yang baik, penuh kasih, dan tanpa paksaan. Dakwah yang bijak adalah dakwah yang mengajak umat untuk meningkatkan kualitas hidup dan ibadah mereka dengan penuh penghormatan, bukan dengan cara merendahkan siapa pun. Wallah a’lam.[]

 

Baca Juga:  Seporsi Mie Ayam dan Sebuah Alasan Kecil untuk Bertahan Hidup

 

Rekomendasi

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

Ulasan Novel: Racun Puan, Potret Sunyi Perempuan dalam Jerat Patriarki Ulasan Novel: Racun Puan, Potret Sunyi Perempuan dalam Jerat Patriarki

Ulasan Novel: Racun Puan, Potret Sunyi Perempuan dalam Jerat Patriarki

buku

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Makna Kesetaraan Gender dalam Islam

Kajian

Mengenal Zakat Produktif di Era Modern Mengenal Zakat Produktif di Era Modern

Mengenal Zakat Produktif di Era Modern

Ibadah

Doa Rasulullah Mendatangkan Hidayah: Kisah Ibunda Abu Hurairah Masuk Islam Doa Rasulullah Mendatangkan Hidayah: Kisah Ibunda Abu Hurairah Masuk Islam

Doa Rasulullah Mendatangkan Hidayah: Kisah Ibunda Abu Hurairah Masuk Islam

Khazanah

Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Rayakan Milad ke-108 & HAN lewat Diskusi dan Lomba Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Rayakan Milad ke-108 & HAN lewat Diskusi dan Lomba

Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Rayakan Milad ke-108 & HAN lewat Diskusi dan Lomba

Berita

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Meneladani Halaqah Ulama: Berapa Jumlah Ideal Murid dalam Satu Kelas? Meneladani Halaqah Ulama: Berapa Jumlah Ideal Murid dalam Satu Kelas?

Meneladani Halaqah Ulama: Berapa Jumlah Ideal Murid dalam Satu Kelas?

Kajian

Pandangan Imam Empat Mazhab Perihal Kentut dari Vagina Pandangan Imam Empat Mazhab Perihal Kentut dari Vagina

Pandangan Imam Empat Mazhab Perihal Kentut dari Vagina

Kajian

Trending

Nasihat Pernikahan Gus Mus Nasihat Pernikahan Gus Mus

Doa untuk Pengantin Baru

Ibadah

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur'an (Bag 2) Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur'an (Bag 2)

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur’an (Bag 2)

Muslimah Talk

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama

Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama

Ibadah

Perempuan Shalat Hanya Memakai Mukena Tanpa Baju di Baliknya, Apakah Sah?

Video

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Kajian

Perbedaan Gerakan Takbiratul Ihram Bagi Perempuan

Video

Juwairiyah Binti al-Harist : Putri Pemuka Bani Mustaliq yang Dinikahi Rasulullah

Muslimah Talk

Connect