Ikuti Kami

Muslimah Talk

Penyebab Seseorang Melakukan “Flexing” dalam Kacamata Psikologi

penyebab flexing sosial psikologi
Source: Gettyimgaes.com

BincangMuslimah.Com – Perkembangan media sosial terus melaju dengan pesat. Namun sayangnya, tidak sedikit orang yang memanfaatkannya sebagai media flexing. Tahukah apa yang dimaksud flexing? 

Istilah flexing sering berseliweran di media sosial belakangan ini. flexing merupakan sebuah kata populer atau slang word dalam bahasa Inggris artinya gemar pamer. Ungkapan ini disematkan pada perbuatan untuk memamerkan sesuatu atau kepada seseorang yang sangat berlebihan menunjukkan pencapaian seseorang atau sesuatu yang ia miliki. Dalam ilmu ekonomi, kata lain dari flexing adalah Conspicuous Consumption (konsumsi mencolok), maksudnya menghabiskan uang untuk membeli barang atau jasa sebagai salah satu upaya untuk menunjukkan status atau kekuatan ekonomi seseorang. Sebetulnya, apa penyebab dari seseorang melakukan flexing?

Sebagaimana diketahui, salah satu fungsi media sosial adalah wadah seseorang menyimpan foto dan video. Tetapi dewasa ini, justru beralih fungsi menjadi tempat ajang pembuktian diri seperti kekayaan, prestasi, pencapaian, dan sebagainya. Pada hakikatnya, pamer kekayaan bukanlah sesuatu yang buruk, apabila tidak sampai merugikan orang lain, atau berdampak merubah kepribadian orang lain menjadi tidak baik, maka yang demikianlah yang menjadi permasalahan bahkan bisa dianggap sebagai gangguan psikologis.

Seorang pakar psikologi bernama Alfred Adler dalam teorinya “Individual Psychology”, disebutkan bahwa salah satu penyebab manusia termotivasi menjadi pribadi yang sukses yakni akibat pengaruh sosial. Kemudian Adler menambahkan, semua orang mempunyai keinginan dasar untuk menjadi salah satu bagian dalam suatu kelompok. Sebab apabila individu belum merasakan demikian, maka ia sedang berada pada perasaan inferior. Karena dalam diri manusia memiliki kecenderungan untuk membuktikan perjalanan menuju kesuksesan. Dilansir dari Klikdokter, penyebab seseorang melakukan flexing dilihat dari kacamata psikologi antara lain:

Baca Juga:  Mengkhawatirkan, Pernikahan Anak Masih Jadi Bahan Candaan

Pertama, keyakinan akan membuat orang lain terkesan atas pencapaian yang diperoleh. Flexing bisa disebut menjadi salah satu bagian dari aktivitas membual atau bragging. Australian Institute of Professional Counselor berpendapat, membual adalah tindakan menyombongkan sesuatu dengan cara berlebihan. Hal tersebut dilatarbelakangi bahwa pelaku pembual meyakini orang lain akan terkesan dengan apa yang ia miliki, baik harta maupun pencapaian lainnya, sehingga ia akan mendapat efek puas dan senang. Ternyata, kesenangan yang ia peroleh serupa dengan stimulus efek dopamin, yakni zat kimia  di dalam tubuh yang dapat meningkatkan suasana hati.

Kedua, suatu kebutuhan eksistensi. Menurut seorang Magister psikologi,  Ikhsan Bella Persada, seseorang yang kerap melakukan flexing ternyata mempunyai kebutuhan besar akan eksistensi dirinya yang baru akan terpenuhi saat mendapat pengakuan atas apa yang ia miliki.

Ketiga, Kurangnya rasa empati. Salah satu peneliti dari City University London Inggris, Irena Scopelliti menuturkan; individu yang gemar melakukan flexing tidak menyadari kalau tidak sedikit orang yang kurang nyaman maupun terganggu dengan perbuatan mereka. Selain itu, Scopelliti mengatakan pembual biasanya sulit berempati karena ia tidak bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Pembual juga meyakini dengan perbuatan menyombongkan diri akan membuat orang lain terkesan pada dirinya. Melainkan orang lain cenderung tidak menyukai individu yang terlalu berlebihan mengumbar apa yang ia miliki.

Keempat. Sebagai upaya menutupi perasaan rendah diri. akibat perasaan tidak aman dan rendah diri, ternyata menyebabkan individu melakukan flexing atau memamerkan diri untuk memperoleh validasi orang lain. Alasan tersebut senada dengan ungkapan Profesor emerita, Dr. Susan Whitbourne dari Psychological and Brain Science, University of Massachusetts, di Amerika, yakni salah satu penyebab flexing adalah perasaan tidak aman dan rendah diri yang dialami individu.

Baca Juga:  Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia

Demikianlah penyebab flexing atau pamer kekayaan maupun pencapaian menurut kacamata para pakar psikologi. Sebagai pengingat, akibat seseorang kerap melakukan flexing makan akan berdampak pada dirinya seperti sulit mendapatkan teman dan terlalu memaksa keadaan di luar batas kemampuannya.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Redaktur Bincang Muslimah, Alumni Magister Pengkajian Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pegiat Sastra Arab dan Gender

4 Komentar

4 Comments

Komentari

Terbaru

Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban

Mengenali Dampak Kekerasan dan Upaya Membersamai Korban

Muslimah Talk

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama? Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama?

Putusan Cerai Verstek, Sahkah Secara Agama?

Kajian

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari

Kajian

GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

GUSDURian Desak Supremasi Sipil dan Hentikan PSN Bermasalah di Papua

Berita

Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan

Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Perkuat Regulasi dan Peran Ulama Perempuan

Berita

Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah

Konferensi Pemikiran Gus Dur Perdana, Hadirkan Pramono Anung, Mahfud MD, dan Sinta Nuriyah

Berita

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Trending

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect