Ikuti Kami

Keluarga

Pandangan Islam Jika Anak Berbeda dengan Keinginan Orang Tua

allah ada di langit
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com –  Orang tua pada umumnya menginginkan anak tumbuh secara baik. Menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Lalu berhasil dan membawa kebermaanfaatan untuk orang sekitar. Tidak heran, berbagai cara dilakukan orang tua untuk mewujudkan hal tersebut.

Semua hal yang diberikan adalah yang terbaik. Dimulai dari pendidikan, kebutuhan pangan hingga sandang. Namun terkadang tanpa sadar,  orang tua mengarahkan anak sedemikian rupa tanpa mengajak komunikasi dua arah. Di sisi lain, disadari atau tidak terkadang banyak yang menginginkan anak tumbuh seperti mereka para orang tua.

Perilaku anak memang dipengaruhi oleh orang tua melalui DNA. Namun jangan lupa. Lingkungan, sosial dan budaya juga dapat mengubah kerpibadian anak. Kepribadian, pola pikir dan pemahaman pada anak memang dipengaruhi pengalaman dan informasi yang diterima di lingkungan masing-masing.

Anak yang memiliki kemiripan dan mewujudkan harapan memang lah impian bagi setiap orang tua. Hanya saja tentu tidak semua anak punya kesamaan. Begitu pula dengan jalan dan mimpi, bisa saja anak berbeda jalan dengan orang tua.

Jika sudah demikian, respon yang diberikan oleh orang tua pun beragam. Ada sebagian yang mencoba memahami isi pemikiran si anak. Di sisi lain, ada pula yang menolak secara mentah-mentah pola pikir sang anak. Bahkan tetap memaksa agar si anak tetap meniru dan mengikuti apa yang sudah direncanakan.

Lantas bagaimana Islam menanggapi hal ini? Nyatanya perbedaan bukanlah sesuatu yang pasti. Hal itu pun tercantum di dalam Al-Quran.

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ.

Baca Juga:  Kajian Parenting Ustadzah Oki Setiana Dewi; Tugas Orang Tua Pada Anaknya

“Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah  engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,” (QS Al-Maidah ayat 48).

Tafsir Ibnu Katsir sebaimana diriwayatkan oleh  apa yang di kemukakan  Ibnu Jarir dalam menjabarkan maknanya. Dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disuruh memilih. Jika beliau suka, boleh memutuskan perkara di antara mereka (kaum Ahli Kitab); dan jika tidak suka, beliau boleh berpaling dari mereka, lalu mengembalikan keputusan mereka kepada hukum-hukum mereka sendiri

Sesungguhnya perbedaan bukanlah celah untuk saling menjatuhkan atau mencari kesalahan. Dalam QS Al-Maidah ayat 48, dikatakan bahwa Allah mau, maka semua manusia akan memiliki kesamaan tanpa ada perbedaan.

Namun Allah telah membekali akal dan hati bagi setiap manusia. Dan Allah membiarkan umatnya untuk memanfaatkan akal dan hati semaksimal mungkin. Dimulai dengan berinovasi dan mengeksplorasi apa-apa yang ada di muka bumi ini. Lalu memamfaatkan informasi yang didapat untuk senantiasa berbuat baik.

Oleh karena itu, saat orangtua menemukan anaknya berbeda, maka disarankan untuk mencoba memahami pola pikir mereka. Jika mengarah pada hal yang positif, maka orangtua dapat memberikan dukungan baik materi maupun moral.

Baca Juga:  Hukum Ayah yang Tidak Menafkahi Anak dalam Islam

Namun kalau pemahaman tersebut mengarah pada hal yang tidak baik, sudah menjadi kewajiban bagi setiap orangtua untuk memberikan pemahaman. Lantas membimbing anak untuk tetap berada di jalan Allah dan tetap memiliki hati yang berempati.

 

Rekomendasi

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Cara Mempersiapkan Pendidikan Seks Untuk Anak Sesuai dengan Ketentuan Islam  

15 Sunnah Haiat Shalat https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ibadah/quraish-shihab-tidak-ada-perintah-memukul-anak-yang-tidak-shalat/ 15 Sunnah Haiat Shalat https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ibadah/quraish-shihab-tidak-ada-perintah-memukul-anak-yang-tidak-shalat/

Parenting Islami : Cara Membiasakan Anak Shalat Lima Waktu

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

Komentari

Komentari

Terbaru

Anak Meninggal Sebelum Hari Ketujuh, Masihkah Diakikahi?

Ibadah

Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir Surah ar-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

Surah al-Ra’du Ayat 28: Menjaga kesehatan Mental dengan Berzikir

Muslimah Daily

Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal

Dua Pendapat Imam As-Syafi’i Mengenai Air Musta’mal

Ibadah

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Berita

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect