Ikuti Kami

Khazanah

Musyawarah Ala Rasulullah Sebagai Bentuk Kerendah Hatian

Musyawarah Ala Rasulullah Sebagai

BincangMuslimah.Com – Allah Swt mengutus Muhammad Saw bukan hanya sebagai utusanNya di bumi, melainkan juga sebagai sebaik-baik teladan bagi umatnya. Tindak laku, tutur katanya adalah cerminan kebaikan yang beliau ajarkan kepada umatnya. Apa yang beliau lakukan selaras dengan apa yang beliau ajarkan. Tiap kali hendak memutuskan suatu perkara, beliau senantiasa melakukan musyawarah kepada para sahabatnya, meminta pendapat atas keputusannya. Padahal, tentu keputusan Rasulullah adalah paling benar karena Rasul tak memutuskan berdasarkan nafsu. Musyawarah ala Rasulullah sebagai bentuk sikap rendah hati adalah hal yang patut dicontoh.

Sebagaimana firman Allah yang menerangkan bahwa Rasulullah adalah sebaik-baik teladan termaktub pada surat al-Ahzab ayat 21:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

Sedangkan firman Allah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad tidak berbicara dari nafsunya termaktub pada surat an-Najm ayat 3:

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى

Artinya: dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut keinginannya.

Musyawarah menjadi jalan dan cara pertama bagi Rasulullah dalam setiap menentukan urusan. Beberapa peristiwa membuktikan, terutama perihal umat, bahwa Rasulullah tak sepihak mengambil keputusan. Beliau menunjukkan kerendah hatiannya dan tidak merasa dominan dalam suatu perkara itu.

Disebutkan dalam artikel jurnal yang ditulis oleh Syamzan Syukur yang berjudul “Petunjuk Rasulullah Mengenai Musyawarah dalam Perspektif Sejarah” pada Jurnal Farabi vol. 10 no. 2 terbit pada Desember 2013 menyebutkan beberapa praktik musyawarah oleh Rasullullah.

Baca Juga:  Hannah Ibunda Maryam: Ibu Teladan Yang Dikisahkan Dalam Al-Quran

Misal, pada peristiwa perang Uhud yang dikutip dari kitab Tarikh al-Umam wa al-Muluk karya at-Thobary bahwa Rasulullah meminta pertimbangan pada para sahabat apakah tetap berada di tempat atau berada keluar, kemudian para sahabat memberi pertimbangan untuk berangkat keluar menyambut peperangan. Selain itu, Rasulullah juga selalu bermusyawarah mengenai teknik dan strategi perang yang akan dilakukan. Padahal Rasulullah bisa saja langsung memberikan arahan kepada para sahabat.

Selain dalam peristiwa perang, dalam keputusan politik Rasulullah juga melakukan hal yang sama. Yaitu saat Rasulullah menggelar musyawarah untuk membuat kesepakatan damai antara kaum muslimin dan kaum Quraisy yang kemudian membentuk perjanjian Hudaibiyah pada tahun 7 H atau 629 M. Bahkan dalam peristiwa tersebut, Rasulullah menunjukkan kerendah hatiannya dan kelapangan hatinya dalam menghadapi kaum musyrik.

Pada peristiwa perjanjian tersebut, Ali bin Abi Thalib yang menulis Nabi Muhammad sebagai Rasulullah diprotes oleh kaum musyrik. Sebab mereka tak mempercayai kerasulan Muhammad. Atas permintaan pimpinan kaum musyrik, yaitu Suhail bin Amr, nama Rasulullah ditulis dengan Muhammad bin Abdullah. Sehingga judul perjanjian tersebut diganti menjadi “ini adalah naskah perjanjian Muhammad bin Abdullah bersama Suhail bin Amr”. Rasulullah tidak marah meski kaum muslim sempat protes. Sikapnya menunjukkan kelapangan hati menerima pendapat orang lain sekalipun kaum musyrik.

Begitu juga dalam peristiwa perang Badar saat Rasulullah menentukan posisi tempat pasukan perang, salah seorang sahabat bertanya, apakah posisi tempat pasukan yang beliau tentukan merupakan wahyu dari Allah. Lantas Rasulullah menjawab, bahwa penentuan tersebut berdasarkan keinginannya dan ketentuannya sendiri. Kemudian sahabat tersebut yang bernama Hubab al-Munzir mengusulkan agar pindah tempat ke posisi yang lebih dekat dengan mata air. Rasulullah pun menyetujui usulan tersebut.

Baca Juga:  Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Betapa peristiwa-peristiwa itu menunjukkan sikap terbuka Rasulullah dan menerima pandangan orang lain. Selain itu, musyawarah yang dilakukan olehnya adalah bentuk kerendah hatiannya dan tidak merasa dominan atau paling berhak menentukan meski bisa saja Rasulullah melakukan itu. Ini juga untuk memberikan contoh yang baik kepada para sahabat bahwa jalan musyawarah menjadi jalan yang memberi kedamaian.

Selain itu, Rasulullah hendak mengajarkan kepada setiap individu agar bersikap tenang serta terbuka dan tak merasa paling benar meski bisa saja ia benar. Sikap seperti inilah yang penting dimiliki oleh setiap muslim, bahkan tidak hanya ditunjukkan kepada sesama muslim, tapi juga kepada yang lain agama dan suku.

Allah pun memuji sikap Rasulullah yang senantiasa bersikap lemah lembut dan menggunakan musyawarah dalam menentukan sebuah keputusan. FirmanNya tertulis dalam surat Ali Imran ayat 159:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya: Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

Allah mencurahkan rahmat kepada Nabi Muhammad hingga beliau senantiasa bersikap lemah lembut kepada umatNya. Jika Rasulullah bersikap sebaliknya, tentu umatnya akan sulit menerima seruanNya untuk menyembah Allah dan mempercayai kerasulannya. Allah pun memerintahkannya agar menjadikan musyawarah sebagai jalan mengambil keputusan.

Baca Juga:  Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Rekomendasi

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Pentingnya Musyawarah Bagi Suami Istri sebelum Mengambil Keputusan

Ummu Ri‘lah al-Qusyairiyah Ummu Ri‘lah al-Qusyairiyah

Rasulullah dan Penghormatannya kepada Perempuan

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Mengapa Sikap Rendah Hati Harus Dimiliki Semua Orang?

kehidupan muhammad sebelum nabi kehidupan muhammad sebelum nabi

Meneladani Tata Cara Bertutur Kata Ala Rasulullah

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Muslimah Daily

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

Khazanah

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Kajian

Trending

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

puasa ramadan perempuan hamil puasa ramadan perempuan hamil

Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Aborsi?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Connect