Ikuti Kami

Keluarga

Tiga Wasiat Terakhir Sayyidah Fatimah Kepada Sang Suami

Rasulullah Menolak Putrinya Dipoligami

BincangMuslimah.Com – Siapa yang tidak mengenal Sayyidah Fatimah az-Zahra? Putri ke-4 Rasululullah dari pernikahannya dengan Siti Khadijah binti Khuwailid. Beliau termasuk salah satu dari empat perempuan yang mempunyai kedudukan khusus dan menyandang gelar perempuan terbaik dalam Islam. Hal itu dilukiskan oleh Rasululullah yang disebutkan di dalam kitab Al-Mustadrak karya Abi Abdillah Al-Hakim yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :حَسْبُكَ مِنْ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ مَرْيَمُ بنتُ عِمْرَانَ، وَخَدِيجَةُ بنتُ خُوَيْلِدٍ، وَآسِيَةُ بنتُ مُزَاحِمٍ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَفَاطِمَةُ بنتُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Artinya: Rasulullah saw. bersabda: ”Sebaik-baik wanita di alam semesta ada empat orang. Mereka adalah Maryam binti Imran, Asiyah binti Muzahim istri Firaun, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad saw.” (HR. Abu Hurairah).

As-Syaikh Al-‘Allamah Zain Al-Muhadditsin Muhammad Al-Fatal An-Naysaburi didalam kitab Raudlatul Wa’idzin menyebutkan:

Setelah Sayyidah Fatimah merasakan ajalnya sudah dekat, beliau memanggil Umamah binti al-‘Ash, Asma’ binti Umais dan suaminya Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Berikut akan diuraikan beberapa wasiat terakhir dari Sayyidah Fatimah.

Kepada Sayyidina Ali, beliau berkata agar mendengarkan wasiat terakhir yang sudah ia simpan dalam hati. Mendengar hal itu, Sayyidina Ali meminta kepada orang yang tidak berkepentingan untuk keluar. Sayyidina Ali mengangkat kepala Sayyidah Fatimah, kemudian diletakkan pada dadanya seraya berkata dengan nada penuh kasih sayang.

“Sampaikanlah wasiatmu kepadaku apa saja yang kau inginkan. Apa yang telah engkau wasiatkan pasti akan ku lakukan dengan baik dan aku akan mendahulukan urusanmu dari pada urusanku sendiri.”

Dengan mengerahkan sisa kekuatannya yang terakhir, Sayyidah Fatimah menyahut dengan suara yang lembut.

Baca Juga:  Kisah Pertemuan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

“Semoga Allah melimpahkan kebajikan yang sebesar-besarnya kepadamu. Putra pamanku, kuwasiatkan kepadamu pertama, supaya sepeninggalku engkau segera menikah dengan putri kakak perempuanku (Siti Zainab), Umamah binti Al-‘Ash. Ia akan berlaku seperti aku terhadap anak-anakku.”

Mendengar ucapan Sayyidah Fatimah dalam perasaan duka, Sayyidina Ali merasa terkesima dan terharu mendengar wasiat istrinya tersebut.

Pilihan ini dikarenakan Umamah sudah sering membantunya dalam mengasuh putra dan putrinya. Sehingga bagi anak-anaknya Umamah bukan orang yang asing, karena selalu berkumpul bersama mereka.

Mengenai Umamah sendiri, Imam Bukhari meriwayatkan, bahwa suatu ketika Rasulullah shalat dengan  menggendong cucunya yang masih kecil, yaitu Umamah putri Siti Zainab dari Rasulullah saw.. Apabila beliau sujud Umamah diletakkan dan saat berdiri beliau menggendong lagi.

Itulah Umamah yang dipilih Sayyidah Fatimah untuk menjadi istri bagi suaminya.

Yang kedua, Sayyidah Fatimah meminta agar beliau dibuatkan keranda sebagaimana yang pernah dicontohkan Asma’ binti Umais (istri Khalifah Abu Bakar), dan diatasnya ditutup dengan kain. Sehingga saat diangkat bentuk tubuhnya tidak kelihatan.

Menurut sebagian ulama, keranda tersebut dalam sejarah dikenal sebagai keranda pertama kali dalam Islam.

Yang ketiga, beliau meminta agar dimakamkan pada waktu malam dan tidak seorangpun yang tidak disenanginya boleh melihat jenazahnya.

Selanjutnya setelah Sayyidah Fatimah wafat, satu persatu wasiat dari Sayyidah Fatimah beliau laksanakan. Mulai dari dimintanya Asma’ binti Umais untuk membuat keranda, sebagaimana yang dikehendaki Sayyidah Fatimah. Kemudian yang memandikan juga asma’ sesuai dengan wasiat Sayyidah Fatimah kepada Asma’. Selanjutnya, beliau disholatkan dan dimakamkan di Baqi’. Sesuai dengan yang dikehendaki oleh Sayyidah Fatimah. Menurut hikayah sebagian ulama, ketika Sayyidah Fatimah selesai dimakamkan, Sayyidina Ali berdiri disamping kuburnya seraya berkata:

Baca Juga:  Beberapa Wasiat Sayyidah Fatimah az-Zahra Sebelum Wafat

“Dua kekasih yang berkumpul, pasti akan berpisah. Dan semua selain kematian, adalah sedikit. Kehilangan terhadap seorang demi seorang, suatu bukti bahwa kekasih itu tiada abadi.”

Wafatnya Sayyidah Fatimah benar-benar menjadi pukulan yang sangat telak bagi Sayyidina Ali, sebab hanya berselang enam bulan beliau ditinggal oleh Rasulullah saw. seorang panutan yang sejak kecil telah membimbing dan menjadi ayah baginya.

Berselang beberapa hari kemudian, Sayyidina Ali menikah dengan Umamah sesuai dengan wasiat Sayyidah Fatimah. Demikian beberapa wasiat terakhir dari Sayyidah Fatimah yang disampaikan kepada suaminya. Wallahu ‘alam…..

Rekomendasi

dzikir saat haid Doa hari selasa Fatimah az-Zahra dzikir saat haid Doa hari selasa Fatimah az-Zahra

Fatimah az-Zahra Membaca Doa Ini pada Hari Selasa

alasan fatimah julukan az-zahra alasan fatimah julukan az-zahra

Alasan Fatimah Mendapat Julukan az-Zahra

Beberapa Wasiat Sayyidah Fatimah Beberapa Wasiat Sayyidah Fatimah

Beberapa Wasiat Sayyidah Fatimah az-Zahra Sebelum Wafat

alasan fatimah julukan az-zahra alasan fatimah julukan az-zahra

Fatimah Az Zahra, Putri Salihah Rasulullah yang Dirindu Surga

Ditulis oleh

Aktivis IKSASS (Ikatan Santri Salafiyah Syafi'iyah) Surabaya

Komentari

Komentari

Terbaru

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Sekjen IIFA: Syariat Islam Terbentuk Dari Fondasi Kemaslahatan

Berita

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Prof. Dr. Nasaruddin Umar: Syariah Bukan fenomena Agama Tetapi Fenomena Ekonomi Juga

Berita

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. : SHARIF 2024 Membahas Prinsip Syariah yang inklusif

Berita

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect