BincangMuslimah.Com – Shalat jamak hanya diperbolehkan bagi seseorang yang sedang melakukan perjalanan jauh. Namun terkadang kita dapati seseorang saat sedang menjadi pengantin, ada yang menjamak shalatnya. Bolehkah menjamak shalat jamak ketika menjadi pengantin?
Imam Nawawi dalam Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab menjelaskan, pada dasarnya shalat jamak tidak diperkenankan jika bukan karena shalat khauf, saat safar dan sakit. Demikian pendapat mayoritas ulama syafi’iyah. Namun terdapat satu pendapat dari kalangan syafi’iyah berdasarkan riwayat dari Ibn Mundzir dan Ibn Sirin yang membolehkan menjamak shalat karena hajat selama tidak dijadikan kebiasaaan.
Hal ini sebagaimana disebutkan juga dalam Mausu’ah al-Kuwaitiyah
ﻭﺫﻫﺐ ﻃﺎﺋﻔﺔ ﻣﻦ اﻟﻔﻘﻬﺎء ﻣﻨﻬﻢ – ﺃﺷﻬﺐ ﻣﻦ اﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ، ﻭاﺑﻦ اﻟﻤﻨﺬﺭ ﻣﻦ اﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ، ﻭاﺑﻦ ﺳﻴﺮﻳﻦ ﻭاﺑﻦ ﺷﺒﺮﻣﺔ – ﺇﻟﻰ ﺟﻮاﺯ اﻟﺠﻤﻊ ﻟﺤﺎﺟﺔ ﻣﺎ ﻟﻢ ﻳﺘﺨﺬ ﺫﻟﻚ ﻋﺎﺩﺓ.
“Terdapat kelompok ulama fikih di antaranya dari ulama malikiyah, Ibnu Mundzir, Ibnu Sirin dan Ibn Shibrama dari ulama Syafi’iyah – membolehkan jamak karena hajat selama tidak menjadi kebiasaan.”
Syaikh Alwi Ahmad Saqqaf dalam kitab Tarsyih al-Mustafidin mengatakan bagi seseorang yang melakukan jamak karena hajat bukan karena safar, ia wajib melakukan jamak di awal waktu, atau yang disebut jamak taqdim. Ia menjelaskan;
قال السيد يوسف البطاخ في تشنيف السمع: ومن الشافعية وغيرهم من ذهب إلى جواز الجمع تقديما مطلقا لغيرسفر ولامرض ولاغيرهما من الأعذار.
“Berkata Sayyid Yusuf al-Batthakh dalam tasynif al-Sam’i; sebagian ulama syafi’iyah dan yang lainnya yang berpendapat akan kebolehan menjamak harus taqdim karena bukan karena safar, sakit dan uzur lainnya”
Jadi karena menikah merupakan momen sekali seumur hidup, maka hal ini bisa kita kategorikan sebagai hajat yang tidak menjadi kebiasaan. Jika mengikuti pendapat para ulama tadi, diperbolehkan mengambil rukhshah (keringanan) untuk menjamak shalat di awal waktu saat jadi pengantin.
Namun di zaman sekarang, kita bisa memakai produk make up non-comedogenic yang tidak menyumbat pori dan tidak luntur karena keringat agar ketika pengantin perempuan berwudhu tidak perlu khawatir make up luntur. Selain itu, jika kita bisa memilih resepsi pernikahan yang tidak memakan waktu seharian maka ada baiknya kita melakukan shalat sebagaimana biasa tanpa dijamak. Namun, jika kedua alternatif tersebut tidak bisa kita lakukan karena suatu hal, kita bisa memakai pendapat para ulama di atas. Wallahu’alam.