Ikuti Kami

Kajian

Ternyata Puasa Bisa Meningkatkan Kualitas Kesehatan Reproduksi

puasa meningkatkan kesehatan reproduksi

BincangMuslimah.Com – Kesehatan reproduksi adalah isu global yang krusial. Ibadah puasa bermanfaat bagi kesehatan reproduksi. Meskipun organ reproduksi ada dalam tubuh perempuan dan laki-laki, tapi banyak masalah yang lebih banyak terjadi dalam diri perempuan.

Dalam Kajian “Ramadan Muslimah Reformis” dengan tema “Ibadah Puasa Meningkatkan Kualitas Kesehatan Reproduksi”, Musdah Mulia menjabarkan mengapa persoalan reproduksi menjadi sesuatu yang penting untuk dibahas dan penyebab-penyebab mengapa puasa bisa meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi.

Pertama, organ-organ reproduksi dalam tubuh perempuan berbeda dengan organ-organ reproduksi dalam tubuh laki-laki. Organ reproduksi dalam tubuh perempuan lebih rumit sebab letaknya ada di bagian dalam sedangkan organ reproduksi laki-laki ada di bagian luar dan fungsinya tidak serumit serta tidak sebanyak organ reproduksi perempuan.

Fungsi esensial organ reproduksi perempuan adalah haid, hamil, melahirkan, dan menyusui. Karena itu, di dalam agama Islam, apabila ada perempuan yang haid dan nifas, maka ia diwajibkan untuk tidak berpuasa.

Dalam hukum fiqih, wajib berarti apabila tidak dikerjakan akan mendapat pahala dan apabila dikerjakan akan berdosa. Maka, perempuan yang sedang menjalankan fungsi-fungsi reproduksi dan tidak menjalankan ibadah puasa akan mendapatkan pahala sebab ia mengikuti perintah Tuhan.

Di negara-negara maju, perempuan yang sedang menjalani fungsi-fungsi reproduksi maka ia akan mendapatkan cuti, misalnya cuti hamil, melahirkan, menyusui, dan lain sebagainya. Bukan hanya perempuan, tapi juga laki-laki atau suaminya pun mendapatkan cuti untuk mendampingi perempuan selama menjalani fungsi reproduksi.

Negara yang makmur akan bisa menghargai hak asasi manusianya, tapi juga mesti ada kesadaran yang tinggi dalam masyarakat untuk bisa sampai di titik ini. Kesadaran inilah yang mesti kita tularkan kepada banyak orang, terutama para perempuan yang tidak memiliki akses pendidikan.

Baca Juga:  Lebih Utama Puasa Qadha atau Halal bi Halal?

Tentang Kesehatan Reproduksi

Kesehatan reproduksi adalah kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial. Tapi bukan semata-mata terbebas dari penyakit yang menjangkiti organ-organ reproduksi. WHO bertindak lebih tegas lagi dengan menggambarkan bahwa kesehatan reproduksi adalah kesehatan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit.

Bisa disimpulkan bahwa kesehatan reproduksi bukan hanya seorang manusia tidak punya penyakit lalu dianggap sehat, tapi lebih ke bagaimana kondisi fisik, mental dan sosial yang utuh dan integral bersesuaian dengan kondisi organ reproduksi seseorang.

Dalam Islam, untuk menjalankan fungsi-fungsi reproduksi, seorang Muslim mesti menikah terlebih dahulu. Pernikahan adalah gerbang utama untuk menjalankan fungsi reproduksi dengan optimal. Apa yang sesungguhnya dicapai dengan berpuasa dan bagaimana kita bisa mengambil manfaat puasa untuk membangun kesehatan reproduksi?

Puasa tidak hanya melibatkan hal-hal yang sifatnya material. Puasa tidak hanya menghindarkan diri dari makan, minum, dan hubungan seks. Lebih jauh dari itu, puasa mencakup bagaimana kita melibatkan aspek mental psikis (kejiwaan) dalam berpuasa.

Puasa melatih bagaimana agar jiwa kita digiring untuk selalu melakukan hal-hal yang baik, positif dan konsturktif. Manusia bukan hanya sekadar fisik atau materi yang bisa diraba dan dipegang, tapi juga sifatnya ruhaninya.

Dalam buku Ensiklopedi Muslimah Reformis (2020) dalam bab Hak Reproduksi, dituliskan bahwa puasa membuat sehat sebab puasa merangsang produksi hormon pertumbuhan manusia, mengatasi resistensi insulin dan menyehatkan jantung. Selama berpuasa, kadar asam dan basa dalam tubuh menjadi seimbang sehingga fungsi-fungsi berbagai organ tubuh menjadi berkualitas, termasuk fungsi-fungsi organ reproduksi. Satu sama lain organ-organ tubuh saling berhubungan.

Di dalam kasus-kasus dalam kesehatan reproduksi masyarakat, jika orang mengalami stres atau KDRT, hal tersebut akan berimbas pada fisik dan fungsi organ reproduksi, misalnya pendarahan, nifas yang panjang, dan haid yang tidak teratur.

Baca Juga:  Kisah Qais bin Shirmah yang Pingsan Saat Puasa Ramadhan

Puasa Meningkatkan Fungsi Organ Reproduksi

Mengapa puasa bisa meningkatkan fungsi organ reproduksi? Pertama, tidak mengonsumi makanan dalam waktu yang lama akan membuat bakteri, virus, dan sel-sel yang berbahaya tidak bisa bertahan hidup lebih lama di dalam tubuh. Semacam detoks, bakteri-bakteri yang ada di dalam tubuh akan keluar dengan sendirinya sebab tidak mendapatkan asupan di dalam tubuh sebab berpuasa minimal 12 jam.

Kedua, puasa juga diklaim memperpanjang masa subur perempuan dan memperbanyak jumlah sel telur yang dihasilkan. Tapi, mempunyai anak juga mesti dipertimbangkan dengan matang sebab mendidik anak bukan hanya mengurus hidup seseorang tapi juga bertanggung jawab akan masa depannya.

Menjalani ibadah puasa dengan sungguh-sungguh akan memperbaiki kesehatan organ reproduksi, sebab puasanya bukan hanya memindahkan jam makan semata. Puasa yang dimaksud di sini bukan hanya berpuasa secara fisik, tapi juga psikis agar memperoleh makna yang luar biasa dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Demikian artikel tentang dua penyebab mengapa ibadah puasa bisa meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.[]

Rekomendasi

kisah puasa sayyidah maryam kisah puasa sayyidah maryam

Memetik Hikmah dari Kisah Puasa Sayyidah Maryam dalam Alquran

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Tantangan dan Solusi Menjalani I’tikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Hikmah puasa Turunnya Alquran Hikmah puasa Turunnya Alquran

Hikmah Disyariatkannya Puasa di Bulan Turunnya Alquran

alat bantu pernapasan puasa alat bantu pernapasan puasa

Apakah Menggunakan Alat Bantu Pernapasan Membatalkan Puasa?

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Islam kebebasan syeikh mutawalli Islam kebebasan syeikh mutawalli

Antara Islam dan Kebebasan Menurut Syeikh Mutawalli al-Sya’rawi

Kajian

korban kdrt dapat perlindungan korban kdrt dapat perlindungan

Di Zaman Rasulullah, Korban KDRT yang Melapor Langsung Dapat Perlindungan

Kajian

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Connect