BincangMuslimah.Com – Menjadi istri salihah memang tak mudah. Meskipun demikian, bukan berarti tak mungkin seorang muslimah menjadi istri salihah yang dicintai suaminya. Dia yang ingin mencapai status ini, sepertinya harus mengaplikasikan tips menjadi istri salihah yang telah terangkum hadis berikut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Artinya: Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.”
Hadis tersebut mengajarkan bahwa tips untuk menjadi istri salihah adalah dengan melaksanakan tiga tips yang diajarkan oleh Rasulullah:
Istri yang menyenangkan suami jika dipandangnya
Yaitu dengan mempersembahkan sikap dan senyum terbaiknya kepada suami, meskipun dalam keadaan sulit. Sebab itulah Allah menyuratkan sebuah doa dalam Q.S. Al Furqan ayat 34:
الَّذِينَ يُحْشَرُونَ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ أُولَٰئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ سَبِيلًا
Artinya: “Orang-orang yang dihimpunkan ke neraka Jahannam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.”
Istri yang taat kepada perintah suami
Dalam artian istri salihah itu nurut apabila disuruh sesuatu oleh suami, selagi suruhan tersebut tidak melanggar ajaran agama. Keterangan tersebut senada dengan hadis Nabi:
عن عائشة أن رسل الله صلي الله عليه وسلم قال : لو أمرت أحدا أن يسجد لأحد لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها ولو أن رجلا أمر امرأته أن تنقل إلي جبل أحمر إلي جبل أسود ومن جبل أسود إلي جبل أحمر لكان نولها أن تفعل
Artinya: Dari ‘aisyah ra, sesunguhnya telah bersabda Rasulullah saw : Jika saja au (boleh) memerintah seseorang untuk sujud kepada seseorang, niscaya aku memerintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. Jika seorang suami memerintahkan sitrinya untuk pindah dari gunung merah ke gunung hitam dan dari gunung hitam ke gunung merah niscaya bagaimana caranya pun istri harus melakukannya
Istri yang tidak menyelisihi suami ketika sedang tidak bersamanya
Ketika istri bisa menjaga diri dan sang suami pun sanggup menjaga diri di saat sedang berjauhan, maka tidak akan hadir yang namanya pebinor (perebut bini orang) atau pelakor (peerebut laki orang). Istri yang bisa tetap menjaga diri dan hartanya di saat suami tak ada inilah yang disebut secara langsung dalam QS An Nisa ayat 34:
الصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
Maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.
Bagaimana? Sudah siap mengaplikasikan tiga tips di atas untuk menjadi istri salihah?