Ikuti Kami

Muslimah Talk

Gayatri Rajapatni, Perempuan Bijaksana Kerajaan Majapahit

Gayatri Rajapatni majapahit
https://tumpi.id/

BincangMuslimah.Com – Mengutip kitab Negarakertagama bab 48 bahwa “watak Rajapatni Gayatri yaang agung, sehingga mereka menjelma pemimpin besar di dunia, yang tiada tandingannya. Putri, menantu, dan cucunya menjadi raja dan ratu. Dialah yang menjadikan mereka penguasa dan menguasai semua tindak tanduk mereka”.

Kutipan dari kitab Negarakertagama ini merupakan pembuka kisah hidup Gayatri Rajapatni yang pernah ditulis oleh mantan duta besar Kanada untuk Indonesia, Earl Drake.

Ia menulis mengenai siapa dan bagaimana peranan Gayatri Rajapatni dalam sejarah perjalanan kerajaan Majapahit hingga mencapai masa gemilangnya diungkap dengan bahasa ringan dalam kitab tersebut. Lalu bagaimana kita tersebut menjelaskan sosok Gayatri Rajapatni?

Gayatri Rajapatni merupakan sosok putri yang digambarkan sebagai sosok Prajnaparamita atau dewi kebijaksanaan tertinggi berhasil melahirkan pemimpin, bukan saja yang lahir dari rahimnya namun juga kebijaksanaan dan akal budi yang terasah.

Diakui maupun tidak Gayatri Rajapatni merupkan sosok di belakang nama besar Raden Wijaya, suaminya, Gadjah Mada mahapatihnya, Ratu Tribuwana, putri sulungnya dan cucunya, Raja Hayam Wuruk.

Earl Drake kemudian telah berhasil mengubah (his) story menjadi (her) story saat menceritakan sejarah Majapahit. Ia mencoba menyingkap sebuah kisah besar yang tidak banyak diketahui orang di balik kejayaan sebuah kerajaan besar di Jawa Timur, Majapahit.

Ia memulainya dengan sosok Gayatri Rajapatniuntuk mengetahui lebih jauh kontribusi dalam sejarah yang kemudian ditulis dalam bentuk buku dengan judul “Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majpahit”.

Dalam buku ini dijelaskan bahwa Gayatri Rajapatni lebih memilih untuk tidak menjadi raja Majapahit ketika Jayanegara saat wafat, namun menjadikan putrinya Tribuwana Tunggadewi, untuk menjadi raja. Langkah bijak tersebut diambil karena berbagai alasan, salah satunya karena Gaytri tidak ingin mengulang sengketa internal masa lalu berlanjut, mengingat Gayatri Rajapatni merupakan putri raja Singasari.

Baca Juga:  Fatima Talib, Aktivis Pendidikan Perempuan Sudan

Alasan lain adalah karena Gayatri telah memasuki masa bhiksuka. Bhiksuka merupakan masa seseorang tidak diperkenankan bagi seseorang untuk kembali kepada sebelumnya, kecuali terdapat alasan yang sangat mendesak. Gayatri Rajapatni adalah penganut agama yang taat, sehingga norma dijalankan.

Gayatri dengan kearifannya lebih memilih menjadi “ibu suri” dan memastikan kerajaan Majapahit dijalankan oleh orang-orang yang tepat. Seperti bagaimana ia menjadikan seorang Gadjah Mada yang seorang rakyat biasa menjadi Mahapatih.

Ia tidak hanya menuruti kehendak egonya semata untuk menjadi pemimpin, tetapi ia memikirkan masa depan kerajaan Majapahit. Gayatri dengan lelaku hidupnya sungguh telah memberikan inspirasi nyata bagi perempuan bahkan di masa kini.

Satu hal penting yang dapat kita panuti dari sejarah hidup Gayatri Rajapatni bagi perempuan di era kekinian adalah perempuan masih dapat berkiprah untuk menjadikan masa depan kehidupannya lebih baik tanpa harus menunjukkan eksistensi dirinya di depan khalayak. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menjadi ibu yang melahirkan generasi-generasi terbaik.

Tentunya menjadi ibu yang bertanggung jawab atas kualitas anak-anak yang dilahirkannya bukanlah tugas yang ringan. Gayatri Rajapatni telah membuktikannya bahwa dengan menekan ego pribadinya ia tidak hanya mampu melahirkan pemimpin yang hebat di masanya, tetapi juga membawa Majapahit ke masa keemasannya.

Kisah panjang Gayatri Rajapatni diabadikan dengan sebuah candi di Kamal Pandak dan di Bayalangu pada 1362. Di Kamal Pandak, dalam Tafsir Sejarah Nagarakretagama, dijelaskan bahwa Gayatri dijadikan simbol pemersatu. Candi ini menjadi penawar kutukan pendeta Bharada yang melakukan pembelahan kerajaan atas permintaan Raja Airlangga.

Candi Makam Sri Rajapatni selanjutnya terkenal sebagai tempat keramat. Mpu Prapanca menjelaskan, setiap bulan Badrapada ia disekar oleh para menteri dan pendeta. Di tiap daerah, rakyat serentak membuat peringatan dan pemujaan.

Rekomendasi

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Benazir Buttho: Perdana Menteri Muslimah Pertama di Dunia

Lies Marcoes Natsir: Cita-cita Islam Adalah Kesetaraan

Pengalaman Saya Mendampingi Perempuan Inspirasi Indonesia Selama di Maroko

Ditulis oleh

Mahasiswi UIN Jakarta dan volunter di Lapor Covid

Komentari

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect