Ikuti Kami

Muslimah Talk

Biografi Shinta Nuriyah Istri Gus Dur, Perempuan Pejuang Kesetaraan

Biografi Shinta Nuriyah Istri Gus Dur

BincangMuslimah.Com – Adalah Shinta Nuriyah, sosok perempuan yang selama ini telah mendampingi perjuangan tokoh besar NU, Abdurrahman Wahid sang presiden ke 3 RI, atau yang akrab disapa Gus Dur.

Shinta Nuriyah lahir di Jombang, Jawa Timur. Ia mengenyam pendidikan pertamanya di Sekolah Dasar Negeri, Jombang. Selanjutnya, ia memperoleh pendidikan menengah pertama di Madrasah Muallimat (4 tahun) Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. Setelah lulus, dia melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Syari’ah (jurusan Qodlo’) IAIN Suanan Kalijaga, Yogyakarta.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Shinta menikah dengan putra pertama KH. Abdul Wahid Hasyim, yang bernama Abdurrahman ad Dakhil. Untuk beberapa saat (tahun 1972 sampai dengan 1980) mereka mengarungi kehidupan di Pesantren Manba’ul Ma’arif, Denanyar, Jombang. Di pondok tersebut, Shinta muda membantu mengajar di Pesantren Denanyar, di Pesantren Tebu Ireng dan Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Jombang. Baru Tahun 1980, Shinta sekeluarga pindah ke Jakarta.

Di kota besar itu, Shinta muda memulai karirnya dengan menjadi wartawan di sebuah majalah keluarga, “Zaman”, dan kemudian majalah pria “Matra”. Dia juga diminta membantu mewakili organisasi Muslimat di KNKWI (Komisi Nasional Kedudukan Wanita Indonesia), serta KOWANI (Kongres Wanita Indonesia), dan melakukan bimbingan rohani di rumah tahanan.

Keingintahuan tentang peran agama dalam kehidupan perempuan, telah menyeret Shinta untuk menimba pengetahuan dengan mengikuti kuliah di Kajian Perempuan dan Gender, Universitas Indonesia.

Meskipun pada awal semester kedua, Shinta mengalami kecelakaan mobil, yang terdampak terbatasnya gerak dan aktifitasnya secara fisik, namun dia tidak patah semangat. Meski terbatas geraknya, ia tetap melanjutkan kuliah S2, sekalipun selama satu semester harus ditandu dari lantai satu ke lantai 4 Gedung Pasca Sarjana Universitas Indonesia, karena lift gedung itu rusak.

Baca Juga:  Tips agar Tidak Loyo selama Berpuasa

Di tengah-tengah kuliah mengenai perempuan dan gender itulah Shinta dan kawan-kawan justru merasakan betapa tidak enaknya menjadi perempuan.

“Bahkan kata teman saya yang juga alumni Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dan sama-sama kuliah di Kajian Perempuan: “jadi perempuan kok runyem begini, ya.”Padahal Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk selalu memuliakan perempuan.'”

Faktor inilah yang akhirnya melahirkan Forum Kajian Kitab Kuning (FK3), yang menelaah kitab-kitab kuning yang masih bias gender. Telaah pertama kitab kuning yang mereka lakukan adalah kitab Uqudullujain fi bayani huququ al-zaujain karya Syech Nawawi al-Bantani. Hasil telaah yang telah  di-rewrite adalah Kembang Setaman Perkawinan (Penerbit Kompas 2005) dan masih banyak lagi yang lain.

Pengalaman hidup dari satu kota ke kota yang lain, serta pergaulan dengan berbagai macam suku, agama, dan budaya, telah menorehkan berbagai macam warna dalam spektrum pola pikir dan aktifitas Shinta. Peristiwa tragedi Mei 1998, yang begitu mengoyak nurani kemanusiaan, telah menyadarkannya tentang betapa pentingnya kerukunan dan kasih sayang diantara sesama anak bangsa Indonesia.

Maka setelah menjadi Ibu Negara mendampingi Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke 4. Shinta terdorong untuk menciptakan program-program Pluralisme dan Kemanusiaan, sebagaimana yang ia lakukan sampai sekarang.

Banyak cara unik yang telah Shinta lakukan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti dengan Sahur Keliling yang digagas oleh Yayasan Puan Amal hayati yang ia dirikan. Sebagai sarana untuk menempa ketakwaan, sekaligus mempertajam pengertian tentang Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di bawah bendera yayasan yang ia dirikan bersama teman-teman aktifis yang peduli pada nasib perempuan, kegiatan Sahur Keliling ini bisa terus berjalan. Bahkan sekarang tidak hanya di Jakarta saja, tetapi juga di kota-kota lain di Pulau Jawa dan juga luar Jawa.

Baca Juga:  Ibu Aniaya Anaknya Hingga Tewas: Terkait Kesehatan Mental dan Kondisi Ekonomi

Masyarakat menyambut acara ini dengan penuh semangat dan gembira. Tidak hanya umat Islam saja, tetapi juga agama-agama yang lain. Kegiatan ini juga kami lakukan di berbagai tempat, di masjid-masjid, di halaman klenteng, di halaman gereja, kolong jembatan, di tengah pasar dan lain sebagainya.

Untuk semua kerja kemanusiaan yang telah Shinta Nuriyah lakukan, Shinta pun dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta pada 18 Desember 2019.

[Artikel ini disarikan dari Draft Pidato Ilmiah Penganugerahan Doktor Honoris Causa Shinta Nuriyah]

Rekomendasi

Gus Dur di Mata Perempuan Gus Dur di Mata Perempuan

Mengenal Gus Dur Lewat Buku “Gus Dur di Mata Perempuan”

lelaki perempuan mata allah lelaki perempuan mata allah

Kecerdasan Perempuan dalam Pandangan Gus Dur

gus dur perayaan imlek gus dur perayaan imlek

Ada Gus Dur di Perayaan Imlek

gus dur perayaan imlek gus dur perayaan imlek

Membumikan Rukun Iman dan Rukun Islam ala Gus Dur

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Peneliti el-Bukhari Institute

Komentari

Komentari

Terbaru

syarat bayi anak susuan syarat bayi anak susuan

Balasan Bagi Ibu yang Enggan Menyusui Anaknya

Kajian

Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama

Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama

Muslimah Talk

Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan

Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan

Diari

Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat "Lupa" Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat "Lupa"

Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat “Lupa”

Kajian

Perempuan Memakai Anting-anting, Sunnah Siapakah Awalnya?

Muslimah Daily

Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah

Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah

Diari

Ayat tentang keluarga sakinah Anak Bisa Menjadi Fitnah bagi Orangtua Ayat tentang keluarga sakinah Anak Bisa Menjadi Fitnah bagi Orangtua

Konsep Sakinah Mawaddah Wa Rohmah menurut Dr. Nur Rofiah

Kajian

Surah At-Taubah ayat 36: Mengungkap Keistimewaan dan Kemuliaan Bulan Rajab Surah At-Taubah ayat 36: Mengungkap Keistimewaan dan Kemuliaan Bulan Rajab

Surah At-Taubah ayat 36: Mengungkap Keistimewaan dan Kemuliaan Bulan Rajab

Kajian

Trending

Perempuan Memakai Anting-anting, Sunnah Siapakah Awalnya?

Muslimah Daily

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Lima Keutamaan Asiyah Istri Firaun yang Disebut Dalam Hadis dan al-Qur’an

Kajian

Penyakit hati Penyakit hati

Hati-Hati, Ini Ciri Kalau Kamu Punya Penyakit Hati

Kajian

https://www.idntimes.com/ https://www.idntimes.com/

Ratu Kalinyamat: Ratu Jepara yang Memiliki Pasukan Armada Laut Terbesar di Nusantara

Muslimah Talk

Tata Cara Mengurus Bayi yang Meninggal

Kajian

Mengenal Hamnah Binti Jahsy, Perawat Perempuan di Masa Rasul

Muslimah Talk

ummu salamah penyebutan perempuan ummu salamah penyebutan perempuan

Menelaah Tafsir Ummu Salamah: Menyambung Sanad Partisipasi Perempuan dalam Sejarah Tafsir al-Qur’an

Kajian

Sufi Perempuan Indonesia dalam Teks-teks Kuno  

Muslimah Talk

Connect