Ikuti Kami

Khazanah

Ini Tiga Cara Menghilangkan Rasa Takut dalam Islam!

BincangMuslimah.Com – Rasa takut bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Biasanya, kita merasakan takut atau cemas ketika menghadapi hal yang dianggap berbahaya, mengancam, atau ketika sedang sendirian. Rasa takut sebenarnya adalah respon alami manusia yang berfungsi untuk pertahanan diri. Seseorang yang merasa takut umumnya akan lebih waspada dan berhati-hati, serta lebih peka dalam membaca situasi di sekitarnya. 

Dalam Islam, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa takut yang sedang kita alami, antara lain: 

Membaca Doa

Ulama besar Ibnu al-Qayyim menyebutkan doa sebagai “obat yang paling mujarab”. Doa bermanfaat untuk mencegah datangnya musibah dan meringankan ujian yang menimpa seseorang, sehingga doa kerap disebut sebagai senjata seorang muslim. 

Salah satu doa untuk menghilangkan rasa takut yaitu:

حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (سَبْعَ مَرَّاتٍ

Ḥasbiya Allāhu lā ilāha illā huwa ʿalayhi tawakkaltu wa-huwa rabbu al-ʿarshi al-ʿaẓīm.

Artinya: Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain Dia, hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung. [HR Abu Dawud]

Memperbanyak doa, dzikir, dan berserah diri kepada Allah Swt. akan membantu mengurangi rasa takut dan memantapkan hati agar tidak khawatir terhadap apapun yang terjadi. 

Perbanyak Istighfar

Memperbanyak membaca sayyidul istighfar diyakini bisa menenangkan hati dan menghilangkan rasa takut. Hal ini karena sayyidul istighfar adalah raja dari segala doa serta memiliki banyak keutamaan. Berikut bacaan sayyidul istighfar:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Baca Juga:  Perjalanan Hagia Sophia, dari Gereja Hingga Jadi Museum dan Masjid

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas tatha’tu a’uudzu bika min syarri ma shana’tu abuu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu-u bi dzanbii faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa ant(a)

Artinya: Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau. Aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku (yang aku perbuat). Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.

Menulis Jurnal 

Rasa takut hadir ketika pikiran sedang carut-marut atau sedang khawatir berlebih terhadap sesuatu yang mungkin belum tentu terjadi. Rasa takut yang kita rasakan bisa terpicu karena overthinking maupun trauma di masa lalu yang datang menghampiri. 

Menulis jurnal diyakini oleh para ahli psikologi sebagai salah satu cara yang ampuh untuk mengurai benang kusut dalam pikiran, serta mencari tahu akar penyebab rasa takut itu sendiri. 

Sarah Jensen, seorang life coach asal Australia membagikan poin-poin penting dalam menulis jurnal untuk memproses rasa takut. Adapun beberapa pertanyaan yang bisa kita jawab dan uraikan dalam jurnal terkait rasa takut adalah sebagai berikut: 

  • Apa yang membuatku merasa takut saat ini?
  • Dari mana rasa takut ini berasal?
  • Apa hal paling pahit yang mungkin terjadi? 
  • Sebaliknya, apa hal paling terbaik yang mungkin terjadi?
  • Apakah rasa takut ini bermanfaat untukku? Jika ya, apa manfaatnya? 

Dengan menulis jurnal, kita akan dapat memproses segala emosi dengan baik, termasuk ketika dihadapkan dengan rasa takut. Satu hal yang perlu diingat, rasa takut hadir hanya sementara. Berusahalah untuk menerima rasa takut tersebut, memprosesnya, dan berserah diri kepada Allah Swt., niscaya hati akan dikuatkan untuk menghadapi rasa takut. Wallahu a’lam bishawab.

Rekomendasi

Jurnalis lepas, certified listener, dan founder Aksa Academy Indonesia. Berbagi apa yang dipikirkan lewat tulisan.

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Kajian

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Muslimah Talk

Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya

Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya

Diari

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect