BincangMuslimah.Com – Dalam kitab Ta’limul Muta’allim karya Syekh Zarnuji disebutkan bahwa terdapat anjuran untuk memulai aktivitas baik seperti belajar dan mengajar adalah hari Rabu. Beberapa pesantren memiliki kebiasaan tersebut yaitu, memulai belajar atau pengkajian kitab tertentu dimulai Selasa malam Rabu atau tepat hari Rabu.
Syekh Zarnuji merujuk pada hadis Nabi yang menyatakan,
مَا مِنْ شَيْءٍ بُدِئَ بِهِ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ إِلَّا وَقَدْ تَمَّ
“Tiada pekerjaan yang dimulai pada hari Rabu kecuali pasti akan maksimal/sempurna.”
Selain berlandaskan pada hadis tersebut, Syekh Zarnuji menuliskan bahwa Imam Abu Hanifah dan muridnya, Syekh Abu Yusuf mengatakan hari Rabu adalah hari saat diciptakannya “nur” dan berbagai macam keberuntungan.
Hadis ini berbicara mengenai keutamaan atau anjuran saja, bukan sebuah keharusan. Tapi bukan berarti hari lain adalah hari penuh kesialan atau tidak baik, karena semua hari adalah ciptaan Allah.
Tapi bagaimana status hadis ini?
Apakah statusnya mencapai validitas yang sempurna? Artinya berstatus shahih tanpa cacat?
Syekh Syamsuddin as-Sakhawi, salah seorang ulama hadis berkebangsaan Mesir meneliti validitas hadis ini yang ditulis dalam kitab al-Maaqashid al-Hasanah. Beliau menuliskan,
لم أقف له على أصل
“aku belum menemukan sumber aslinya (dari beberapa kitab hadis)”
Adapun redaksi hadis yang dituliskan oleh Syekh Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’allim ternyata berasal dari periwayatan gurunya, al-Marghinani, pengarang kitab al-Hidayah yang menjadi kitab rujukan fikih dalam mazhab Hanafi.
Akan tetapi, sanad hadis ini tidak disebutkan secara lengkap. Meski begitu, Syekh Syamsuddin tidak menjustifikasi bahwa hadis ini dha’if. Beliau lebih berhati-hati dengan mengatakan, “aku belum menemukan sumber aslinya.”
Dalam kajian ilmu hadis, sebuah hadis yang berstatus dha’if secara sanadnya masih boleh diamalkan selama hal itu bukan menyangkut hukum halal-haram. Hadis dh’aif boleh digunakan dalam hal fadhilatul ‘amal (keutamaan amal).
Maka apa yang dituliskan oleh Syekh Zarnuji untuk memulai aktivitas baik terutama dalam hal belajar dan mengajar dimulai di hari Rabu. Hal tersebut juga menjadi kebiasaan para ulama terdahulu dan pesantren-pesantren pada masa kini.
1 Comment