BincangMuslimah.Com – Tidak terasa kita sudah berada di akhir bulan Dzulhijjah. Dengan kata lain, kita sedang berada di penghujung tahun Hijriyah. Di penghujung tahun serta bulan Dzulhijjah ini, hendaknya kita meningkatkan ketaatan diri kita kepada Allah Swt. agar catatan amal kita di tahun ini ditutup dengan amalan yang baik. Berikut beberapa amalan yang bisa dilakukan di akhir bulan Dzulhijjah dan akhir tahun Hijriyah.
Melakukan puasa sunnah Ayyamus Sud
Sejatinya puasa sunnah ini tidak hanya dilakukan pada akhir bulan Dzulhijjah saja. Puasa sunnah Ayyamus Sud adalah puasa yang dilakukan pada tiga hari terakhir setiap bulan, yaitu pada tanggal 28, 29, dan 30. Sedangkan untuk bulan yang berpotensi hanya terdiri dari 29 hari, disunnahkan untuk melakukan puasa sunnah ini dimulai dari tanggal 27, 28 dan 29.
Secara bahasa, Ayyamus Sud berarti hari-hari hitam atau hari-hari gelap. Puasa ini disebut Ayyamus Sud karena dilaksanakan saat keadaan menggelap sebab bulan tidak terlihat dari awal hingga akhir malam setiap akhir bulan. Menurut para ulama klasik, puasa ini memiliki hikmah untuk menghilangkan gelapnya hati. Sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Sulaiman al-Bujairomy di dalam kitab Hasyiyah al-Bujairomy ‘ala Syarh al-Manhaj juz 2 halaman 80:
فَحِكْمَةُ صَوْمِهَا طَلَبُ كَشْفِ تِلْكَ الظُّلْمَةِ الْمُسْتَمِرَّةِ وَتَزْوِيدُ الشَّهْرِ الَّذِي عَزَمَ عَلَى الرَّحِيلِ بَعْدَ كَوْنِهِ كَانَ ضَيْفًا وَقِيلَ طَلَبًا لِكَشْفِ سَوَادِ الْقَلْبِ
Artinya: “Hikmah dari puasa ini (puasa sunnah Ayyamus Sud) adalah menyingkap kegelapan yang berkelanjutan dan mempersiapkan bekal diri untuk bulan yang akan berlalu setelah menjadi tamu (setelah datangnya). Dikatakan bahwa hikmah dari puasa ini adalah untuk menghilangkan gelapnya hati.”
Muhasabah (introspeksi) diri
Sebagai manusia tentu tidak lepas dari khilaf dan salah. Hendaknya introspeksi diri ini tidak hanya dilakukan pada akhir bulan Dzulhijjah saja, melainkan dilakukan setiap hari sebelum menutup hari yang sudah dilalui. Namun, di akhir bulan Dzulhijjah ini sebaiknya kita tetap muhasabah diri untuk mengintrospeksi kesalahan dan kekhilafan yang sudah dilakukan selama satu tahun.
Tujuan dari muhasabah ini tentu agar amal perbuatan yang akan dilakukan selanjutnya lebih baik dan lebih meningkat. Dengan begitu, kesalahan ataupun kekhilafan yang pernah dilakukan bisa dihindari karena adanya komitmen untuk memperbaiki diri. Allah Swt. pun sudah mewanti-wanti setiap perbuatan yang akan kita perbuat sebagaimana firman Allah di dalam QS. Al-Zalzalah [99]: 7-8,
فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرٗا يَرَهُۥ. وَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٖ شَرّٗا يَرَهُۥ
Artinya: “Siapapun yang mengerjakan kebaikan seberat atom, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Siapapun mengerjakan kejahatan seberat atom, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
Membaca doa akhir tahun sebanyak 3x
Doa akhir tahun ini dibaca pada hari akhir bulan Dzulhijjah tepatnya setelah Ashar. Berikut redaksi doanya yang tercantum dalam kitab Nuzhah al-Majālis wa Muntakhab an-Nafāis karya Abdurrahman ash-Shafuri:
للَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِنْ عَمَلٍ، نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ، وَنَسَيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَمَلْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جِرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ، اَللَّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلاَتَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَاكَرِيْمُ، وَصَلىَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم
Allahumma mā ‘alimtu min ‘amalin fī hādzihi assanati nahaitanī ‘antu wa lam atub minhu wa lam tadlāhu wa nasaituhu wa lam tansahu wa hamalta ‘alayya ba’da qudratika ‘ala ‘uqūbatī wa da’autanī ila attaubati minhu ba’da jirāatī ‘ala ma’shiyatika. Allahumma yā karīmu yā dzal jalāli walikrāmi an tataqabbalahu minnī wa lā taqta’ rajāanī minka yā karīm. Wa shalla allahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala ālihi washahbihi wa sallam
Artinya: “Ya Allah, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang dan belum Engkau ridhai, yang aku lupakan namun belum Kau lupa, dan Kau maklumi atasku setelah Kuasamu atas siksaan untukku dan perbuatan (dosa) yang kau perintahkan padaku untuk bertaubat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Ya Allah yang Maha Mulia yang memliki keagungan dan kemuliaan semoga engkau menerima taubatku dan tidak memutus harapanku dari-Mu wahai Zat yang Maha Mulia. Semoga shalawat (karunia) Allah terlimpahkan atas junjungan kita Muhammad dan pada keluarga dan sahabatnya serta kemuliaan”.
Demikianlah beberapa amalan yang bisa dilakukan di akhir bulan Dzulhijjah. Selain itu, masih banyak lagi amalan yang bisa dilakukan untuk menutup tahun ini, seperti memperbanyak zikir dan amal saleh lainnya. Semoga akhir tahun ini bisa kita tutup dengan kebaikan dan berkelanjutan bahkan meningkat di tahun selanjutnya.