Ikuti Kami

Ibadah

Galau? Bacalah Doa yang Rasulullah Ajarkan Ini

BincangMuslimah.Com – Seringkali kegelisahan yang kita rasakan kadang tidak ada sebab, anak-anak zaman sekarang sering menyebutnya galau. Dalam KBBI, galau adalah keadaan atau kondisi dimana seseorang sedang mengalami pikiran atau perasaan yang kacau tidak karuan.

Ketika galau maka akan timbul perasaan gelisah, tidak tenang dan selalu merasa khawatir yang berhubungan dengan suasana hati. Ketika mengalami hal seperti ini, Rasulullah menasehati kita untuk membaca doa sebagaimana dalam hadis ini

وعن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما أصاب عبدا هم ولا حزن فقال : اللهم إني عبدك وابن عبدك وابن أمتك ناصيتي بيدك ماض في حكمك عدل في قضاؤك ، أسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك أو أنزلته في كتابك أو علمته أحدا من خلقك أو استأثرت به في علم الغيب عندك أن تجعل القرآن ربيع قلبي و نور صدري وجلاء حزني وذهاب همي ، إلا أذهب الله همه و حزنه وأبدله مكانه فرجا

Dari Abdullah Ibnu Mas’ud Ra, dari Nabi Muhammad Saw bersabda, “tidaklah seorang hamba gelisah dan sedih, lalu berkata : ‘Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku’, kecuali Allah pasti akan menghilangkan kegelisahan dan kesedihannya dan menggantikannya dengan kelapangan (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)

Ibnu Hibban mengatakan bahwa hadis di atas sanadnya shahih. Sementara dalam hadis riwayat Thabari disebutkan jika mengucapkan doa serupa dan mengajarkan orang lain doa tersebut maka akan dihilangkan kesedihannya dan diperpanjang kebahagiaannya.

Baca Juga:  Hak dan Kewajiban Suami Istri yang Wajib Diketahui Bersama

Dalam Tuhfatu al-Dzakirin, Imam Syaukani menjelaskan bahwa hadis di atas adalah dalil bahwa Allah tidak hanya memiliki 99 nama yang lebih dikenal dengan sebutan asmaaul husna. Lafal استأثرت به (nama yang Engkau lekatkan sendiri) menunjukkan bahwa Allah memiliki banyak nama dan setiap nama tersebut bisa diselipkan dalam doa sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi hamba-Nya.

Selain itu, alasan dihilangkan kesedihan adalah condongnya hati kepada Al-Qur’an, sebab al-Qur’an yang bisa menyejukkan hati, memberi cahaya bagi hati yang kelam sehingga pada akhirnya bisa menghilangkan kesedihan dan menimbulkan kelapangan.

Berikut redaksi doa tersebut :

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ إِسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَ نُورَ صَدْرِي وَجِلَاءُ حَزَنِي وَذِهَابُ هَمِّي

Allahumma innii ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatika nashiyatii biyadhika maadhin fiyya hukmuka ‘adlun fiyya qadha-u-ka as-a-luka bikulli ismin huwa laka sammaita bihi nafsaka, aw anzaltahu fii kitaabika aw ‘allamtahu ahadan min khalqika aw ista’tsarta bihi fii ‘ilmil ghaibi ‘indaka an taj’alal qur’aana rabii’a qalbii wa nuura shadrii wa jilaa-a huznii wa dzahaaba hammii

Artinya; Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku’,

Rekomendasi

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Peneliti el-Bukhari Institute

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect