BincangMuslimah.Com – Sudah semestinya kebaikan dibalas dengan kebaikan, bukan sebaliknya. Itulah ciri seorang yang berakhlak baik. Lalu, bagaimana jika kita tidak mempunyai sesuatu untuk membalas kebaikan seseorang? Bagaimana cara membalas kebaikan orang itu? Berikut solusi dari Nabi saw. di dalam salah satu hadisnya.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَنِ اسْتَعَاذَ بِاللهِ فأَعِيْذُوْهُ، وَمَنْ سَأَلَ بِاللهِ فَأَعْطُوْهُ، وَمَنْ دَعَاكُم فأَجِيْبُوهُ، وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُم مَعْرُوْفًا فَكَافِئُوْهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوْا مَا تُكَافِئُوْا بِهِ فَادْعُوْا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنّكُمْ قَدْ كَافأْتُموهُ” (رواه أبو داود)
Dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang berlindung dengan nama Allah, maka lindungilah dia, barangsiapa yang meminta-minta dengan nama Allah maka berikanlah kepadanya, barangsiapa yang berbuat kebaikan kepada kalian maka balaslah, kemudian apabila kalian tidak mendapat sesuatu untuk membalasnya, maka doakanlah dia hingga kalian melihat bahwa kalian telah membalasnya.” (H.R. Abu Daud)
Imam Abadi di dalam kitab Aunul Ma’bud Syarah Sunan Abi Daud menerangkan bahwa maksud dari bentuk kebaikan yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah meliputi ucapan maupun perbuatan.
Jadi, orang yang telah memotivasi kita dengan kata-kata yang dapat mengubah hidup kita ke arah yang lebih baik, orang yang telah menasihati kita, mengingatkan kita saat kita salah, maupun orang yang memberikan ilmu melalui lisannya kepada kita, merekalah orang yang telah memberikan kebaikan kepada kita melalui ucapannya.
Begitu pula dengan orang yang membantu kita melalui hartanya, tenaganya, dan pikirannya kepada kita, maka merekalah orang yang telah memberikan kebaikan kepada kita melalui tindakan atau perbuatannya.
Oleh sebab itu, maka kita harus membalasnya dengan kebaikan yang sama seperti yang telah mereka berikan kepada kita. Allah swt. berfirman:
هَلْ جَزَاءُ الأِحْسَانِ إِلاَّ الإِحْسَانُ
Tidak ada balasan untuk kebaikan selain (kebaikan) pula. (Q.S. Ar-Rahman: 60)
Namun, ketika kita tidak mampu membalas kebaikan mereka karena kondisi kita yang tidak memungkinkan untuk membalasnya. Baik disebabkan karena kita tidak memiliki harta yang lebih, kondisi fisik dan kesehatan yang tidak normal, atau situasi yang tidak kondusif.
Maka, Nabi saw. telah memberikan solusi kepada kita untuk tetap dapat membalas kebaikan orang tersebut dengan cukup mendoakannya. Dan kita terus mendoakannya berkali-kali sampai kita merasa telah membalasnya.
Adapun salah satu doa yang diajarkan Nabi saw. agar kita ucapkan saat diberi kebaikan oleh orang lain adalah sebagai berikut.
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ : جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ. (رواه الترمذي)
Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang telah diperlakukan dengan baik (oleh seseorang), maka (hendaknya) ia mengatakan kepada orang tersebut, “Jazaakallaahu khairan” (Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh ia telah memberikan pujian yang baik. (H.R. At-Tirmidzi)
Jika kita tergolong orang yang mampu untuk membalas kebaikan orang telah berbuat baik kepada kita, maka lebih baik lagi jika kita membalasnya dengan materi dan doa. Insya Allah, kita pun akan sama saja telah melakukan kebaikan sebagaimana orang tersebut lakukan. Wa Allahu a’lam bis shawab.