BincangMuslimah.Com- Belakangan ini media sosial ramai menampilkan konten yang membahas tentang drama Korea yang sedang tayang di Netflix. Drakor tersebut berjudul When The Phone Rings. Mengusung genre thriller romantis, drama ini berkisah tentang pasangan yang menikah lalu mendapat teror telpon yang mengancam.
Mengutip KBS Entertainment News pada Selasa (26/11/2024), berdasarkan Flix Patrol, karya ini menarik perhatian internasional dengan menempati posisi ke-4 secara global dan ke-1 di 31 negara dalam kategori ‘TV SHOW’ Netflix hanya beberapa saat setelah rilis. Termasuk Indonesia dan Korea Selatan nagara asal produksinya.
Drama ini menampilkan tokoh utama prima bernama Baek Sa Eon (Yoo Yeon Seok), seorang pria keturunan politikus terpandang. Sa Eon mendapat sorotan publik karena menjadi juru bicara presidan termuda di Korea Selatan. Ia menikahi putri dari keluarga pemilik surat kabar. Hong Hee Jo (Chae Soo Bin) seorang teman bisu yang bekerja sebagai penerjemah Bahasa isyarat.
Disabilitas Berhak Bekerja di Ruang Publik
Terdapat eposide menarik yang mengajarkan bahwa disabilitas juga berhak mendapat hak yang sama dalam bekerja. Pada sebuah episode, menampilkan seleksi pemilihan penerjemah bahasa isyarat juru bicara presiden.
Ketika seleksi praktik dari beberapa peserta, tiba giliran Hee Jo. Ternyata Hee Jo mampu menerjemahkan video ucapan Sa Eon selaku jubir presiden saat siaran press dengan baik, bahkan bersamaan tetap dengan kata yang keluar dari mulut Sa Eon. Hal ini menjadikan si juru bicara penasaran dan merasa adanya tindak kecurangan, bagaimana ia dapat melakukan hal tersebut.
Lalu Sa Eon meminta panitia memutar video secara acak dengan tahun dan topik yang berbeda untuk Hee Jo, tetapi hasilnya tetap sama, Hee Joo mampu menerjemahkan menggunakan Bahasa isyarat yang tepat dan apik.
Setelah berdiskusi untuk menentukan peserta terpilih, panitia menyayangkan bahwa Hee Jo adalah seorang disabilitas wicara. Panitia mengkhawatirkan hal tersebut menjadi kelemahan untuk tim juru bicara dalam berkomunikasi saat bekerja. Mendapat pernyataan tersebut, Hee Jo meyakinkan bahwa menjadi disabilitas bicara bukan menjadi penghalang saat bekerja. Ia bisa mengajarkan kepada Sa Eon selaku jubir presiden bahasa isyarat. Sehingga apabila Sa Eon paham bahasa isyarat, maka menjadi kelebihannya karena ia dapat mengoreksi pekerjaan Hae Jo apakah ada kekeliruan dalam penyampaian.
Pentingnya Belajar Bahasa Isyarat
Dari kisah wawancara Hae Jo saat melamar pekerjaan, dapat kita lihat bahwa betapa pentingnya belajar Bahasa isyarat. Tidak hanya orang dengan disabilitas yang wajib belajar bahasa isyarat, melainkan akan lebih baik jika setiap orang bisa dan mampu menguasainya.
Sebagaimana mengutip Kompasiana, Menurut data Sistem Informasi Manajemen Penyandang Disabilitas dari Kementerian Sosial terdapat 13.793 penyandang tunarungu dari 270,2 juta penduduk Indonesia.
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa di Indonesia, penyandang teman tuli cukup banyak. Namun sayangnya baik teman tuli maupun teman bisu masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi di lingkungan sekitar. Penyebab hal ini salah satunya karena perbedaan penggunaan Bahasa antara masyarakat umun dengan teman tuli maupun teman bisu.
Dari drama When The Phone Rings mengajak kita agar meningkatkan kepedulian kepada penyandang disabilitas, salah satunya dengan mempelajari Bahasa isyarat.
1 Comment