BincangMuslimah.Com- Sebagai umat Islam, kita berperan penting dalam menyebarkan kesadaran tentang hak-hak penyandang disabilitas dan tantangan yang mereka hadapi. al-Quran dan teladan Rasulullah telah mengajarkan prinsip keadilan sosial dan inklusivitas. Dalam banyak ajaran, umat Islam diperintahkan untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi juga kesejahteraan orang lain, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
Dalam hal ini, kesadaran tentang disabilitas ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, penuh pengertian, dan saling support satu sama lain. Berikut adalah beberapa alasan mengapa membangun kesadaran bersama tentang disabilitas sangat penting:
Mengurangi Stigma dan Diskriminasi
Dalam realita sosial, para penyandang disabilitas masih kerapkali menjadi perhatian di masyarakat. Banyak disabilitas, baik yang terlihat maupun tidak terlihat mendapat diskriminasi dan stigma negatif. Tentu hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang telah Allah ajarkan dalam Alquran.
Seperti dalam surah at-Tin: 4 menegaskan bahwa penciptaan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Bahkan, dalam kondisi kekurangan fisik sekalipun, mereka tetap memiliki nilai yang sama di mata Allah. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Dari sini, kita dapat memahami bahwa seseorang dengan disabilitas tetap memiliki martabat dan nilai yang tinggi, dan harus mendapat perlakuan dengan penuh penghormatan. al-Quran juga mengingatkan bahwa yang membedakan manusia satu sama lain bukanlah status sosial, kekayaan, ataupun kondisi fisik, melainkan ketakwaan kepada-Nya.
Dalam surah al-Hujurat ayat 13, Allah berfirman: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu.”
Meningkatkan kesadaran bersama dapat membantu menghilangkan kesalahpahaman dan mengurangi stigma serta diskriminasi yang sering dialami oleh individu dengan disabilitas. Ketika orang lebih memahami disabilitas, mereka cenderung tidak menghakimi secara tidak adil atau memperlakukan individu dengan disabilitas sebagai ‘orang yang berbeda’ atau ‘kurang’.
Mendorong Empati dan Kepedulian
Rasa empati dan kepedulian ini penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan saling mendukung. Dengan memahami pengalaman dan tantangan hidup orang dengan disabilitas, kita menjadi lebih empatik dan lebih mampu memahami mereka. Di samping itu kita akan lebih mampu menghargai perbedaan, serta memperkuat hubungan yang lebih baik dengan sesama.
Ajaran al-Quran dan teladan Rasulullah telah mengajak umat untuk memperlakukan sesama dengan adil dan penuh kasih sayang, tanpa memandang kekurangan fisik atau kondisi lainnya. Dalam banyak ayat, terdapat perintah untuk merawat dan memperhatikan orang-orang yang lemah, miskin, dan mereka yang terbatas dalam kondisi fisik atau mental.
Sebagaimana dalam surah Al-Baqarah ayat 177 mengajarkan pentingnya memberi kepada orang yang membutuhkan. Termasuk mereka yang mungkin tidak mampu mengakses segala kebutuhan hidup secara mudah, seperti penyandang disabilitas.
Teladan dari Rasulullah
Rasulullah semasa hidupnya telah memberikan teladan dalam memperlakukan penyandang disabilitas. Salah satu contoh nyata adalah beliau memuliakan seorang sahabat yang buta, yaitu Abdullah bin Ummu Maktum. Sebagaimana riwayat dari sahabat Anas bin Malik, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah meminta Ibnu Umi Maktum menjadi imam shalat menggantikan beliau, sementara Ibnu Umi Maktum, seorang yang tunanetra.” (HR. Ahmad, Abu Daud)
Dalam riwayat lain, ketika perang bani Quraidzah, Rasulullah mengangkat Abdullah ibn Ummi Maktum sebagai penggantinya di Madinah selama kepergiannya. Pelajaran penting yang bisa diambil adalah Rasul menunjukkan kepedulian dan menghargai kontribusinya dalam perjuangan Islam, meskipun beliau memiliki keterbatasan fisik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam Islam, setiap individu, tanpa memandang kekurangan, memiliki peran penting dalam masyarakat.
Memulai dari Diri Sendiri
Kesadaran dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas adalah tanggung jawab bersama. Memulai dari diri sendiri adalah langkah pertama yang sangat berarti. Dengan mendidik diri, mengamalkan ajaran Alquran, serta meneladani Rasulullah tentang prinsip kasih sayang, keadilan, dan inklusivitas kita semua dapat berkontribusi pada dunia yang lebih baik.[]