Ikuti Kami

Kajian

Memperingati Hari Pekerja Rumah Tangga Nasional, Bagaimana Nabi Memperlakukan Pelayannya?

Hari Pekerja Rumah Tangga
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – 15 Februari diperingati sebagai Hari Pekerja Rumah Tangga Nasional. Peringatan ini ditetapkan sebagai tanda hormat sekaligus duka atas meninggalnya Sunarsih, Pekerja Rumah Tangga (PRT) yang masih berusia 14 tahun pada tahun 2001. Sunarsih adalah salah satu korban perdagangan manusia yang dipaksa bekerja di Surabaya. Selama bekerja, ia tidak mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja hingga akhirnya meninggal.

Dalam Catatan Tahunan Komnas Perempuan, ada 2.148 kasus kekerasan terhadap PRT sepanjang 2015 hingga 2019. Hingga kini, lebih kurang 19 tahun, RUU Perlindungan PRT belum kunjung disahkan. Meski begitu, perjuangan terus dilakukan sebagai upaya masyarakat melindungi PRT dari kekerasan. Sejatinya, PRT juga selayaknya pekerja lain. Mereka harus mendapatkan hak yang setimpal dengan kinerjanya, memiliki jam kerja, dan harus terhindar dari kekerasan.

Sederhananya, PRT juga manusia yang layak diperlakukan setara. Kalau mau merujuk pada perilaku Nabi Muhammad terhadap pelayannya, kita pasti akan dibuat takjub, betapa Nabi Muhammad memperlakukan mereka dengan sangat manusiawi.

Nabi Muhammad, selain menjadi pendakwah, beliau juga memegang tugas penting semasa hidupnya setelah mendapat risalah kenabian. Beliau memegang peran sebagai pemimpin negara yaitu, Madinah, pelayan masyarakat, pemberi fatwa, dan hakim. Dalam kesehariannya, beberapa sahabat mempersembahkan waktunya untuk menjadi pelayan Nabi Muhammad. 

Salah satu sahabat Nabi yang mempersembahkan dirinya untuk menjadi pelayan Nabi Muhammad adalah Anas bin Malik. Kala itu, Nabi Muhammad baru saja sampai di Madinah dan tidak memiliki siapapun untuk bisa dijadikan asisten guna membantu tugas dakwahnya dan keperluan sehari-hari. Hingga datanglah Anas bin Malik. Dalam suatu hadis melalui jalur periwayatan Anas sendiri dan tercatat dalam Shahih Bukhari, Anas bercerita, 

عن أنس رضي الله عنه قال: قَدِمَ رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة ليس له خادم، فأخذ أبو طلحة بيدي، فانطلقَ بي إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقال: يا رسول، الله، إنَّ أنَسًا غُلامٌ كَيِّسٌ، فليخْدِمك، قال: «فخدمتُه في السفر والحضر، ما قال لي لشيء صَنَعْتُهُ لِمَ صَنَعْتَ هذا هكذا؟ ولا لشيء لم أصنَعْهُ لِمَ لَمْ تَصْنَعْ هذا هكذا؟

Baca Juga:  Makna di Balik Sa’i dan Sunnah-sunnahnya

Artinya: dari Anas r.a berkata, “Rasulullah datang ke Madinah dan memiliki satu pun pelayan. Kemudian Abu Thalhah mengapit tanganku dan membawaku menemui Rasulullah dan berkata, ‘wahai Rasulullah, sesungguhnya Anas adalah sosok Anas yang cerdas, maka hendaklah engkau biarkan ia menjadi pelayanmu.’ Anas berkata lagi, ‘kemudian aku menjadi pelayannya saat di perjalanan dan di rumah. Sekalipun Nabi tidak pernah berkomentar tentang sesuatu yang aku kerjakan dengan kalimat, ‘mengapa engkau melakukan ini dan itu?’ atau mengomentari sesuatu yang tidak aku kerjakan dengan ‘mengapa engkau tidak melakukan ini dan itu?” (HR. Bukhari)

Anas menjadi pelayan Nabi di saat usianya 10 tahun hingga Rasulullah wafat. Itu artinya, Anas mengabdikan diri pada Rasulullah selama lebih kurang 10 tahun. Berdasarkan persaksiannya, Nabi adalah sosok yang berakhlak mulia, dalam hal ini, saat didampingi oleh pelayannya. Nabi memperlakukan Anas seperti anaknya sendiri, bahkan memanggilnya dengan panggilan “wahai anakku!”

Bahkan pernah suatu ketika, diceritakan dalam sebuah hadis yang tercatat dalam Shahih Muslim, Rasulullah mengutus Anas untuk melakukan suatu urusan. Namun dalam perjalanan, Anas melihat segerombolan anak-anak sedang bermain di pasar, Anas pun terdistraksi dan menyaksikan permainan mereka. Tiba-tiba Rasulullah menepuk pundaknya dan menegur dengan lembut, “Wahai Anas, apakah engkau sudah melaksanakan perintahku?”

Anas pun mengaku, selama ia menjadi pelayan Rasulullah, tidak sekali pun Rasulullah memukul wajahnya, 

فَخَدَمْتُهُ عشر سنين، فما ضربني، ولا سَبَّني، ولا عَبَسَ في وجهي

Artinya: Aku telah menjadi pelayan Rasulullah selama 10 tahun dan sekalipun ia tidak pernah memukulku, berkata kasar dan menampakkan wajah cemberut di hadapanku (HR. Tirmizi)

Selain Anas bin Malik, Abu Hurairah, periwayat hadis paling banyak juga pernah menjadi pelayan Nabi. Ia bernama asli Abdurrahman bin Shakhr yang mendapat julukan Abu Hurairah karena penyuka kucing. Ia tinggal di tempat khusus di Masjid Nabawi bersama Ahli Shuffah, sahabat-sahabat Nabi yang tidak memiliki tempat tinggal dan hidup di ruang khusus Masjid Nabawi. 

Baca Juga:  Hukum Mandi bagi Perempuan yang Melahirkan Caesar

Abu Hurairah mendampingi Nabi Muhammad di banyak aktivitas termasuk saat perang, ibadah haji, mengajar, dan lain-lain. Itulah mengapa ia menjadi periwayat hadis terbanyak. Meskipun memiliki pelayan, Nabi Muhammad tetap melakukan pekerjaan-pekerjaan domestik. Sebagaimana hadis dari Aisyah,

ما كان إلا بشرا من البشر ، كان يفلي ثوبه ، ويحلب شاته ، ويخدم نفسه. أخرجه الترمذي . وأحمد من رواية الزهري عن عروة عن عائشة بزيادة ويرقع دلوه

Artinya: “Tidaklah beliau itu seperti manusia pada umumnya, beliau menjahit bajunya, memerah kambing dan melayani dirinya sendiri. (HR. Tirmidzi). Dalam riwayat Ahmad ada tambahan redaksi: dan menimba air.”

Demikianlah perilaku Nabi Muhammad terhadap pelayannya. Tidak semena-mena, tetap memanusiakannya, dan menganggapnya sebagai bagian darinya. Semoga di Hari Pekerja Rumah Tangga yang telah berlalu sehari menjadi momen yang mengingatkan kita bahwa perjuangan untuk pemenuhan hak-hak PRT melalui Undang-undang bisa terwujud.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

isu perempuan najwa shihab isu perempuan najwa shihab

Kekerasan, Kesenjangan, dan Krisis Percaya Diri: Isu Penting Perempuan Menurut Najwa Shihab

Kajian

sikap rasulullah masyarakat adat sikap rasulullah masyarakat adat

Meneladani Sikap Rasulullah terhadap Masyarakat Adat

Khazanah

puasa wajib segera diganti puasa wajib segera diganti

Meninggalkan Puasa Wajib dengan Sengaja, Haruskah Segera Diganti?

Kajian

Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain

Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain dan Pesan Menjaga Bumi dalam Islam

Muslimah Daily

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa Nabi Muhammad ketika Bangun Tengah Malam untuk Shalat

Ibadah

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Trending

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Connect