Ikuti Kami

Kajian

Mengapa Alquran Banyak Dikaji oleh Ilmuwan Non Muslim?

Alquran dikaji non muslim
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Alquran merupakan satu-satunya scripture yang dikaji secara terus menerus oleh banyak kalangan dalam sejarah peradaban manusia hingga kini. Sejak turunnya, kitab suci umat Islam itu telah mengguncang dunia Yahudi dan Kristen di Arab. Lambat laun Alquran pun dikenal ke dunia luar hingga ke Eropa sejalan dengan masuknya Islam ke Spanyol (Andalusia) pada masa Dinasti Umayyah. 

Seiring berjalannya waktu, banyak kalangan yang menaruh perhatian untuk mengkaji dan meneliti makna Alquran, dengan begitu, kajian terhadapnya mulai berkembang di berbagai daerah hingga sampai juga ke dunia Barat pada masa modern. Alquran banyak dikaji oleh banyak ilmuwan di Barat terutama dari kalangan non muslim. Kajian ini dimulai setelah beberapa sarjana orientalis melakukan penerjemahan Alquran pada abad ke-12 M dan sejak itulah kajian terhadap Alquran mulai berkembang sampai sekarang yang mana masuk dalam ranah Studi Islam.

Tradisi kajian Islam sangatlah dinamis. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya literatur-literatur yang ditulis oleh para sarjana orientalis dan sarjana Barat. Alasan mereka mengkaji Islam ialah untuk menunjukkan hegemoni Kristen terhadap Islam. Selain itu juga ada alasan politik yaitu untuk mempertahankan dominasi mereka terhadap Islam. Kemudian kajian terhadap Islam di masa modern ini mulai menjadi kajian kritis dan menjadi kajian yang sifatnya akademik (saintifik). 

Salah satu sarjana Muslim yang telah memetakan tipologi wacana-wacana kajian Alquran di Barat ialah Fazlur Rahman (1919-1988 M). Fazlur Rahman sendiri merupakan sarjana Muslim yang pernah belajar dan mengajar di Barat, sehingga otoritas keilmuannya diakui oleh banyak kalangan. Ia mengetahui seluk beluk kajian orientalis dan sarjana-sarjana Barat lainnya. 

Dalam bukunya, Major Themes of The Qur’an, Rahman menyebutkan bahwa secara umum, literatur-literatur Barat modern yang mengkaji Alquran dibagi dalam tiga bagian: Pertama, karya pemikiran yang berusaha membuktikan bahwa Alquran telah dipengaruhi oleh ajaran Yahudi-Kristen. Kedua, karya yang membahas rangkaian kronologis ayat-ayat Alquran. Ketiga, karya yang membahas bagian-bagian tertentu dalam Alquran.

Baca Juga:  Tata Cara Puasa Syawal Lengkap dengan Niatnya

Ajaran Yahudi-Kristen yang diklaim mempengaruhi isi Alquran mulai ramai diperbincangkan setelah Abraham Geiger (1810-1874 M) menulis buku kontroversial dengan judul Was Hat Mohammed Aus den Judentum Aufgenommen? Geiger ingin membuktikan bahwasanya Nabi Muhammad banyak mendapat pengaruh budaya luar, terutama Yahudi dan Kristen. Bagi Geiger, Alquran bukan kalam Ilahi yang berasal dari Allah, tetapi tak lebih dari ungkapan manusia biasa.

Secara tak langsung Geiger ingin mengatakan bahwa Alquran merupakan kitab palsu yang dibuat-buat oleh manusia (Nabi Muhammad). Selain Geiger, masih banyak kajian terhadap Alquran yang serupa oleh sarjana Barat lainnya, seperti Theodor Nöldeke (1836-1930 M), John Wansbrough (1928-2002 M), Richard Bell (1876-1952 M), dan lainnya.

Selain itu, Geiger berpendapat bahwa beberapa kosa kata dalam Alquran seperti: Tabut; Taurat; Jannatu ‘And; Jahannam; Ahbar; Darasa; Rabbani; Sabt; Tagut; Furqan; Ma’un; Masani; dan Malakut, berasal dari bahasa Ibrani. Dia juga berpendapat bahwa doktrin keimanan, hukum, moral, dan pandangan tentang kehidupan dalam Alquran telah dipengaruhi oleh agama Yahudi. Kisah-kisah dalam Alquran juga dipengaruhi oleh agama Yahudi. Menurut Geiger, ayat-ayat yang berisi kecaman terhadap Yahudi merupakan kesalahan dan penyimpangan Muhammad dalam memahami doktrin-doktrin agama Yahudi.

Tidak diragukan bahwa Islam datang setelah munculnya agama Yahudi dan Kristen, sehingga sedikit banyak telah mempengaruhi ajaran Islam. Kalaupun ada keterpengaruhan dan kemiripan hal itu tidaklah apa-apa, karena dalam Islam sendiri ada beberapa ajaran sebelumnya yang diakui sebagai “syar’u man qablana” (syariat umat sebelum Islam). Hal ini wajar terjadi, karena Yahudi, Kristen, dan Islam memiliki akar rumpun agama yang sama, yaitu agama Nabi Ibrahim. 

Meskipun demikian, saat Alquran dikaji oleh orang-orang Barat dari non muslim, mereka sungguh-sungguh menemukan kesimpulan bahwa Alquran memang merupakan kalam Ilahi dan mukjizat Nabi Muhammad. Salah satunya adalah Issa J. Boullata (1929-2019 M).

Baca Juga:  Tata Cara Sujud Tilawah

Alquran ternyata tidak hanya dikaji oleh sarjana-sarjana muslim saja, tetapi banyak kalangan non muslim melakukan hal yang sama. Inilah yang menjadi tantangan bagi sarjana Muslim untuk terus berupaya mengkaji Alquran sehingga melahirkan semangat membuat kajian Alquran menjadi komprehensif guna mengoreksi dan mengkritisi pemikiran Barat yang tidak etis terhadap Islam, khususnya terhadap Alquran. 

Untuk itu, umat Islam diharapkan mampu merespon dan menolak dengan tegas tudingan-tudingan tidak etis yang menyangsikan keaslian Alquran, menyangsikan kenabian Nabi Muhammad, serta mereka yang menyangsikan kebenaran Islam, bukan malah hanya menyaksikan agama sendiri diinjak-injak oleh orang lain. Kajian para orientalis ini tentu bisa dijadikan sebagai lecutan motivasi bagi sarjana-sarjana Muslim untuk lebih semangat dan termotivasi mengkaji kitab suci mereka sendiri. 

Sumber: Tema-Tema Kajian Al-Qur’an di Barat Perspektif Fazlur Rahman (1919-1988) karya Muhammad Anshori dalam prosiding Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir Volume 4, Nomor 2.

Rekomendasi

Hikmah puasa Turunnya Alquran Hikmah puasa Turunnya Alquran

Hikmah Disyariatkannya Puasa di Bulan Turunnya Alquran

berjilbab kasih sayang Allah berjilbab kasih sayang Allah

Ajaran Berjilbab, Bentuk Kasih Sayang Allah kepada Perempuan

sya'ban bulan pembaca alquran sya'ban bulan pembaca alquran

Sya’ban, Bulan bagi Para Pembaca Alquran

Hadis tentang Nuzulul Quran Hadis tentang Nuzulul Quran

Hukum Membaca Alquran Tanpa Wudhu

Ditulis oleh

Mahasiswa Strata Satu di UIN Sunan Kalijaga, Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam.

Komentari

Komentari

Terbaru

Islam kebebasan syeikh mutawalli Islam kebebasan syeikh mutawalli

Antara Islam dan Kebebasan Menurut Syeikh Mutawalli al-Sya’rawi

Kajian

korban kdrt dapat perlindungan korban kdrt dapat perlindungan

Di Zaman Rasulullah, Korban KDRT yang Melapor Langsung Dapat Perlindungan

Kajian

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Connect