BincangMuslimah.Com – Sedekah merupakan suatu ritual ibadah yang sangat besar sekali ganjarannya. Selain menunjukkan bentuk pengabdian diri kita kepada Allah Swt, sedekah juga mempunyai faidah sosial yakni meringankan beban saudara sesama muslim kita yang membutuhkan. Dalam tatanan praktik pemberian sedekah, ada dua cara yang bisa kita lakukan, yakni bisa dengan cara merahasiakannya (Sirr), dan bisa juga dengan memperlihatkannya (Jahr).
Dalam Ihya’ Ulumuddin, terdapat keutamaan merahasiakan sedekah menurut Imam Ghazali. Termasuk keutamaan tersebut adalah menjauhkan diri kita dari sifat riya’ dan terdengar ke mana-mana. Rasulullah bersabda,
أفضل الصدقة جهد المقل إلى فقير في سر
Artinnya: Sedekah yang paling baik, adalah kesungguhan dari orang yang sedikit hartanya, menyerahkan sebahagian daripadanya kepada orang fakir dengan dirahasiakan. (HR. Ahmad)
Selain berlandaskan dalil hadis di atas, terdapat juga salah satu hadis Fadha’il al-A’maal yang menjelaskan perihal keutamaan sedekah secara sembunyi-sembunyi, yaitu,
إن العبد ليعمل عملا في السر فيكتبه الله له سرا فإن أظهره نقل من السر وكتب في العلانية فإن تحدث به نقل من السر والعلانية وكتب رياء
Artinya: Sesungguhnya hamba itu hendaklah berbuat amalan dalam rahasia, maka dituliskan Allah baginya secara rahasia. Jikalau dilahirkannya, maka dipindahkan oleh Allah dari rahasia dan dituliskan dalam keadaan terang Jika diceriterakannya amalan itu kepada orang, maka dipindahkan oleh Allah dari keadaan rahasia dan terang dan dituliskan riya’. (HR. Anas)
Dalam suatu hadis yang sangat masyhur, dijelaskan pula bahwa kelak di akhirat, Allah akan memberikan naungan bagi orang-orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi,
سبعة يظلهم الله يوم لا ظل إلا ظله أحدهم رجل تصدق بصدقة فلم تعلم شماله بما أعطت يمينه
Artinya: Tujuh orang, dinaungi mereka oleh Allah, pada hari yang tak ada naungan, selain daripada naungan Allah. Seorang dari mereka, ialah orang yang bersedekah dengan suatu sedekah, maka tidak diketahui oleh tangan kirinya, apa yang diberikan oleh tangan kanannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah hadis juga disebutkan bahwa sedekah secara rahasia bisa memadamkan amarah Allah kepada kita,
صدقة السر تطفىء غضب الرب
Artinya: Sedekah secara rahasia, memadamkan kemarahan Tuhan. (HR. Al-Thabrani)
Walhasil pada prinsipnya, keutamaan merahasiakan sedekah menurut Imam Ghazali ialah agar kita terhindar dari penyakit riya’ dan penyakit hati lainnya, yakni senang apabila nama kita terkenal di masyarakat. Selain kedua penyakit di atas, ada pula beberapa penyakit lainnya yang bisa kita hindari dengan bersedekah secara rahasia, yakni penyakit al-mannu, yakni mengungkit-ungkit sedekah yang telah kita berikan kepada seseorang. Orang yang memberikan sedekah dihadapan orang banyak berpotensi melakukan riya, sedangkan merahasiakan dan berdiam diri sesudah bersedekah, adalah ciri dari orang yang ikhlas dengan sedekahnya.
Imam Ghazali juga menceritakan tentang segolongan ulama yang dengan berbagai cara, berupaya untuk merahasiakan sedekahnya. Ada yang dengan jalan meletakkannya pada orang buta agar dibagikan, ada yang dengan meletakkannya di jalan yang sering dilalui oleh orang miskin dan fakir, ada yang memasukkan sedekahnya pada kantung baju orang fakir saat sedang tidur, ada yang dengan perantaraan orang lain yang bisa menjaga rahasia dan tidak menyebarkan beritanya. Semuanya ini adalah dalam rangka untuk menghindarkan diri dari sifat riya’.
Jika tak memungkinkan untuk menghindari diketahui manusia, maka sebaiknya diserahkan kepada wakil yang terpercaya agar disampaikan kepada fakir dan miskin. Tujuannya adalah agar fakir dan miskin tidak mengenal siapa yang memberikan sedekah kepadanya. Sehingga terjagalah kita dari potensi riya’ dan kemasyhuran. Wallahua’lam.
2 Comments