Ikuti Kami

Kajian

Bagaimana Hukum Menggunakan Obat Mata ketika Puasa?

menggunakan obat mata puasa

BincangMuslimah.Com – Penyakit mata merupakan penyakit yang sering dialami oleh sebagian orang. Menggunakan obat tetes mata biasanya menjadi solusi yang agar mata bisa kembali segar dan tidak sakit lagi. Namun yang menjadi problem adalah bagaimana jika sakit mata itu menyerang kita pada waktu mengerjakan puasa? Apakah memakai obat tetes mata saat melaksanakan puasa menjadikannya batal?

Termasuk sesuatu yang dapat membatalkan puasa adalah masuknya sesuatu ke tubuh bagian dalam melalui rongga terbuka. Semisal mulut, lubang hidung, lubang telinga, lubang kemaluan, dan lubang anus. Benda apa saja jika masuk melalui rongga-rongga tersebut dan sampai ke dalam tubuh, maka hal itu dapat membatalkan puasa.

Fakta di masyarakat, tak sedikit yang harus dipertegas kembali menyangkut sah dan tidaknya sebuah ibadah. Contoh kecilnya, seseorang yang sedang melaksanakan ibadah puasa mengobati matanya dengan memakai obat tetes mata, ternyata obat tetes tersebut sangat terasa di tenggorokan.

Jika seseorang memakai obat tetes mata saat berpuasa maka puasanya dihukumi tidak batal, meskipun obat tersebut terasa pahit ditenggorokan. Karena obat mata yang terasa ditenggorokan itu masuk melewati pori-pori, bukan melalui lubang yang tembus ke tenggorokan dan bisa menghantarkan sesuatu ke dalam perut, seperti lubang hidung. Maka dari itu, menggunakan obat tetes mata ini hukumnya diqiyaskan dengan menggunakan celak.

Menggunakan celak mata ketika berpuasa hukumnya adalah Jawaz (boleh). Karena mata yang diolesi celak itu bukan bagian dari rongga, perut, atau lambung dan tidak mempunyai saluran ke tenggorokan. Mengenai hal tersebut, Syaikh Zakaria al-Anshari di dalam kitabnya Fathul Wahab juz 1 hal 108 menyatakan,

وَلَا يُفْطِرُ بِالْكُحْلِ أَيْ بِوُصُولِهِ الْعَيْنَ وَإِنْ وَجَدَ بِحَلْقِهِ مِنْهُ طَعْمًا لِأَنَّ الْعَيْنَ لَيْسَتْ جَوْفًا وَلَا مَنْفَذَ مِنْهَا لِلْحَلْقِ

Baca Juga:  Bagaimana Jika Lupa Niat Puasa Ramadhan? Begini Pendapat 4 Mazhab!

Artinya: Dan tidaklah membatalkan puasa dengan sebab memakai celak meski seseorang merasakannya sampai tenggorokan, karena mata bukanlah bagian dari rongga dan tidak ada saluran ke tengorokan.

Mengenai alasan di atas Rasulullah juga pernah menggunakan celak mata saat berpuasa, hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi,

أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْتَحِلُ بِالْإِثْمِدِ وَهُوَ صَائِمٌ

Artinya: Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw menggunakan celak itsmid (batu antimonium dengan warna permukaan seperti logam) dan saat itu Rasulullah Saw sedang berpuasa. (H.R. Al-Baihaqi).

Imam al-Baihaqi berargumen bahwa hadis tersebut dinilai lemah, namun menurut beliau dan dua ulama ahli fiqih mazhab Syafi’i, yakni Imam Nawawi dan Imam Zakaria al-Anshari hadis tersebut bisa diamalkan, yaitu diperbolehkan menggunakan celak mata pada saat berpuasa dan hukumnya tidak makruh.

Hukum memakai obat tetes mata saat melaksanakan puasa diqiyaskan atau dianalogikan dengan menggunakan celak, yaitu tidak membatalkan puasa. Dalam kaidah fikih dinamakan ilhaqul masa’il bi nadha’iriha atau penyesuaian masalah dengan mempertimbangkan persamaan-persamaan sifatnya. Yaitu menyamakan hukum persoalan baru yang belum terjadi pada masa lampau terhadap masalah yang sudah dibahas oleh para ulama salaf.

Kalangan mazhab Syafi’i berpendapat, mata bukanlah bagian dari Jauf (rongga) dan tidak memiliki saluran ke tenggorokan yang menyebabkan benda bisa masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, memakai obat tetes mata yang dimasukkan ke dalamnya atau celak yang dioleskan dihukumi seperti air yang masuk ke pori-pori.

Ketika seseorang sedang berpuasa mandi, maka tidak masalah meski merasa segar pada bagian dalam orang itu, karena air masuk bukan melalui rongga tubuh melainkan lewat pori-pori. ‘Ala Kulli Hal, menggunakan obat tetes mata saat berpuasa hukumnya diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa baik dalam keadaan darurat maupun tidak. Wallahua’lam.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Aktivis IKSASS (Ikatan Santri Salafiyah Syafi'iyah) Surabaya

Komentari

Komentari

Terbaru

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

CariUstadz Dakwah Perspektif Perempuan CariUstadz Dakwah Perspektif Perempuan

Berkolaborasi dengan KUPI, CariUstadz Tingkatkan Dakwah Perspektif Perempuan 

Berita

yukabid perempuan nabi musa yukabid perempuan nabi musa

Yukabid, Sosok Perempuan di balik Kisah Nabi Musa

Khazanah

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Sekilas tentang Sholihah Wahid Hasyim, Ibunda Gusdur

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Trending

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Connect