Ikuti Kami

Muslimah Talk

Zainab Al-Ghazali; Mufassir Perempuan Pelopor Feminisme Islam

zainab al-ghazali
sumber foto ; tarbawi.my

BincangMuslimah.Com – Zainab al-Ghazali merupakan mufassir perempuan yang berasal dari Mesir. Sebagai mufassir ia mempunyai buah pemikiran yang begitu luar biasa. Menariknya adalah selain cerdas dalam menulis tafsir, beliau juga benar-benar berkiprah pada kemajuan peran perempuan.

Pada masa itu, ia diampit oleh dua ranah yang berbeda: penafsiran tradisional yang terkesan memojokkan kaum perempuan dan penafsiran kaum feminis liberal yang terlalu memaksakan kehendaknya sendiri untuk menuntut kebebasan. Bukan berarti Zainab menolak pemikiran tentang feminisme, tetapi beliau mampu menjadi penengah dari dua penafsiran tersebut.

Profil dan Kiprah  Zainah al-Ghazali Terhadap Perempuan di Mesir

Menurut sumber jurnal yang di tulis oleh Ummi Zainab Mohammad dan  Muhammad Azizan Sabyan dengan judul Zainab al-Ghazali: Sejarah Kebangkitan Mujahidah Islam, nama lengkap tokoh mufassir perempuan ini adalah Zainab Muhammad al-Ghazali al-Jubaili. Beliau dilahirkan pada tanggal 2 Januari 1917M/ 1335 H di Mayeet Ghumar al-Daqiliyah, daerah Buhairah, Mesir.

Keluarga beliau sudah tidak diragukan lagi. Ia memiliki jalur nasab yang mulia yaitu dari jalur keturunan para sahabat Rasulullah saw.  Ayah beliau dari keturunan khalifah Umar al-Khattab ra. Sedangkan ibunya berasal dari jalur keturunan saiyidina al-Hasan bin Ali bin Abi Talib.

Pada masa Zainab, bukan berarti kaum perempuan dibatasi dalam menyuarakan atas segala haknya, akan tetapi mereka juga dihidangkan oleh orang barat tentang tawaran feminisme barat.

Yang menarik dari kisah Zainab al-Ghazali ini adalah kapasitasnya dalam mengungkapkan idealisme dan pemikirannya di tengah pergulatan dan cabaran zaman. Beliau tidak tenggelam dalam percaturan dan taklid terhadap pandangan perempuan yang sempit yang diapungkan oleh pemikiran tradisionalis. Tetapi beliau juga tidak tertawan oleh ajakan kemewahan dan arus kehidupan masyarakat barat yang telah memukau ramai feminis Mesir terkemuka di kalangan generasinya.

Baca Juga:  Upaya Menghindari Fomo dalam Kacamata Islam

Bagaimanapun, menurut Zainab, perempuan bukanlah untuk menuntut kebebasan ,tetapi untuk mengetahui batasan dan hak jangkauannya. Terkadang etika merupakan sesuatu yang dapat memisahkan kebebasan dari perbuatan yang tidak tepat. Jika dengan lantangnya mudah untuk menginginkan kebebasan, tetapi tidak berani berkiprah untuk sekitarnya, sungguh itu bukan suatu hal yang diharapkan. Sesungguhnya yang perlu dilakukan ialah dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana peran perempuan mampu mencorakkan kehidupan demi kemaslahatan bersama. Dengan begitu, kedudukan hak perempuan bisa diperoleh dalam aspek sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan sebagainya.

Tokoh mufassir peremuan ini lebih memilih untuk  menghabiskan seluruh hidupnya dalam gerakan dakwah demi menegakkan syiar Islam di Mesir. Menciptakan generasi perempuan yang berani meyuarakan ilmu-ilmu agama Islam dengan cara berdakwah. Selain itu, Zainab juga terlibat dalam memperjuangkan agama Islam dengan tokoh-tokoh pemikir Islam, salah satunya adalah Hasan al-Banna dalam gerakan Ikhwanul Muslimin. Semangat menulisnya tak pernah pudar hingga ia didaulat menjadi editor Majalah al-Da’wah, sebuah media pembangunan muslim di Mesir.

Kisah Penahanan Zainab al-Ghazali di Penjara

Suatu ketika Zainab merasa resah melihat kondisi pemerintahan Mesir melakukan ketidakadilan yang luar biasa. Berangkat dari semangat yang mendalam, Zainab menulis dan mengirimkan ke media masa tentang saran dan mengkristisi kebijakan pemerintah Mesir. Setelah tulisan itu menyebar, sayang sekali ia malah mendapatkan respon negatif dari pemerintah Mesir.

Hingga suatu malam tiba-tiba Zainab diculik oleh aparat pemerintah Mesir dan dipenjara dalam ruang gelap gulita, sempit dan sama sekali tidak layak. Mirisnya lagi, setelah ruangan tersebut dinyalakan lampunya, puluhan ekor anjing telah siap menyiksa Zainab. Melihat keadaan yang menimpanya, Zainab merasa tidak sanggup dan tak henti-hentinya berdoa memohon perlindungan dari Allah agar terhindar dari serangan anjing-anjing tersebut.

Baca Juga:  Aisyah Bintusy Syathi; Mufassir Perempuan dari Mesir

Ketika anjing berusaha menyantapnya, Zainab hanya sanggup memejamkan mata sambil melatunkan doa. Tidak berapa lama kemudian salah satu aparat membuka pintu dan menghidupkan lampu ruangan, tak disangka atas izin Allah, tidak ditemukan luka di sekujur tubuhnya. Allah telah memberikan kebesaran untuk Zainab.

Penahanan tersebut tidak menyurutkan semangat juang Zainab. Setelah bebas, ia menuliskan kisahnya selama berada di dalam penjara yang berjudul Ayyamun min Hayati (Hari- Hari dari Hidupku). Ia menuliskan bahwa hukuman yang dideritanya benar benar tidak layak, bahkan melampui kemampuan kebanyakan laki-laki. Pesan moral ketika ia berada di tahanan, bahwa hanya pertolongan Allah yang bisa membuat ia bertahan hidup.

Semoga kisah singkat perjuangan dan dasar pemikiran yang dibawa oleh mufassir perempuan ini mampu menjadi contoh rujukan. Bukan tanpa alasan, sesungguhnya pandangan kalangan umat Islam terhadap kisah perjuangan perempuan Islam hari ini masih lemah. Wallahu a’lam.

Rekomendasi

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Konsep Kesetaraan Gender Menurut Amina Wadud Muhsin

Ditulis oleh

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, aktif di CRIS Foundation (Center for Research dan of Islamic Studies)

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam! Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Muslimah Talk

pelestarian lingkungan alquran hadis pelestarian lingkungan alquran hadis

Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Alquran dan Hadis

Kajian

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera  Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

Muslimah Talk

Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme

Aleta Baun, Aktivis Ekofeminisme dari Timur Indonesia

Muslimah Talk

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Berita

memberi daging kurban nonmuslim memberi daging kurban nonmuslim

Hukum Menerima Bantuan dari Non Muslim Saat Bencana

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect