BincangMuslimah.Com – Islam sangat mewajibkan umatnya untuk melakukan mandi besar setelah melakukan kegiatan yang mewajibkan mandi, misalnya perempuan setelah haid, setelah melahirkan atau nifas, baik itu juga pada saat keluar mani ataupun setelah bersetubuh serta orang yang meninggal. Tujuan dari mandi besar ini yakni membersihkan dan mensucikan diri kembali dari sebuah hadas. Ternyata Allah tidak hanya memberikan amalan wajib, ada juga beberapa amalan sunnah ketika melakukan mandi besar.
Disebutkan Pada kitab Matan al-Ghayah wa Taqrib karya Abu Syuja, menjelaskan bahwa ada lima perkara sunnah ketika melakukan mandi besar:
وسننه خمسة أشياء: التسمية والوضوء قبله وإمرار اليد على الجسد والموالاة وتقديم اليمنى على اليسرى
Artinya: sesungguhnya sunnah-sunnahnya (ketika melaksankan) mandi besar ada lima perkara. Membaca bismillah, berwudlu sebelum mandi, menjalankan tangan keseluruh tubuh, terus menerus, dan mendahulukan anggota kanan atas anggota yang kiri.
Lima perkaara ini antara lain adalah:
Pertama, membaca bismillah. Karena bismillah merupakan kalimat pembukaan dalam Alquran. Selain itu, membaca bismillah juga perihal penting setiap kali hendak memulai melakukan aktivitas apapun. berikut keutamaan dari membaca bismillah juga dijelaskan pada kitab Adzar Nawawi karya Imam An-Nawawi:
كل أمرٍ ذي بالٍ لا يُبْدأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فَهوَ أقْطَعُ
Artinya: setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan bismillah, maka amalan tersebut akan terputus (kurang) keberkahannya.
Kedua, berwudlu sebelum mandi besar, dengan niat sebagai bagian dari kesunnahan mandi.
Ketiga, menjalankan tangannya ke seluruh tubuh. Dengan cara meratakan air kesuluruh tubuh dengan menggunakan tangan. Mulai dari ujung tubuh (rambut) hingga ujung kaki dengan cara menggosok-gosoknya.
Keempat, terus menerus, maksudnya ialah tertib. Dilakukan dengan urut tanpa jeda, atau tidak diselingi dengan melakukan kegiatan yang lain. Mulai dari niat, membasuh kepala hingga ujung kaki, dilakukan dengan urut tanpa diselingi dengan hal yang lain. Hal seperti inilah yang disunnahkan dalam melakukan mandi besar.
Kelima, mendahulukan anggota yang kanan, setelah itu, baru anggota yang kiri.
Meskipun ini adalah amalan sunnah, Imam al-Ghozzali sangat menganjurkan untuk melakukan amalan sunnah tersebut, karena orang yang meremehkan amalan sunnah ini akan merugi, karena sejatinya amalan sunnah mampu menambal kekurangan pada amalam fardhu. Wallahu a’lam