BincangMuslimah.Com – Sayyidah Khadijah, begitulah kita mengenal salah satu sosok istri Nabi saw. Dalam berbagai literatur sirah Nabi, disebutkan bahwa perjuangan Sayyidah Khadijah dalam mendukung perjalanan dakwah Nabi saw sangatlah besar. Oleh karena itu, Sayyidah Khadijah memiliki tempat istimewa di hati Nabi saw. Ada beberapa keistimewaan Sayyidah Khadijah yang dituliskan oleh Sayyid Muhammad ibn Alawi al-Maliki dalam salah satu karya beliau yaitu al-Busyra fi Manaqib Sayyidah Khadijah al-Kubra. Beberapa keistimewaan Sayyidah Khadijah tersebut di antaranya adalah:
Pertama, Sayyidah Khadijah mendapatkan derajat kemulaian yang paling tinggi karena beliau merupakan orang pertama yang mengimani kerasulan Muhammad saw, tidak ada yang mendahului keimanan beliau baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan. Sayyidah Khadijah jualah yang selalu setia mendampingi dan menguatkan Nabi saw dalam memegang tongkat kenabian. Selain itu, dikisahkan dalam kitab karya Sayyid Muhammad ini bahwa jauh sebelum adanya syariat shalat, Sayyidah Khadijah sudah melaksanakan shalat bersama Nabi saw dan juga sayyidina Ali ibn Abi Thalib.
Kedua, Sayyidah Khadijah merupakan afdhal nisa’ al-mustafa bi al-tamam (perempuan terpilih yang paling mulia). Hal ini sebagaimana terekam dalam salah satu sabda Nabi saw:
سيدة نساء العالمين مريم ثم فاطمة ثم خديجة ثم آسية امرأة فرعون
Bahwa perempuan paling mulia di muka bumi ini adalah Maryam (ibunda Nabi Isa as), kemudian Fathimah (putri Nabi saw), Khadijah (istri Nabi saw), dan Asiyah (istri Firaun).
Imam Muslim dalam kitab Shahihnya juga menuliskan bab tentang keutamaan Sayyidah Khadijah, yaitu Bab Fadhail Khadijah Umm al-Mu’minin, dalam bab tersebut Imam Muslim menyebutkan hadis dari sayyidina Ali r.a
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ: خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ
Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda “Perempuan terbaik yang pernah ada adalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid.”
Ketiga, semua putra dan putri Nabi saw. adalah dari Sayyidah Khadijah kecuali Sayyid Ibrahim yang merupakan putra dari Sayyidah Mariyatul Qibtiyah. Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi saw. memiliki enam putra/putri dari Sayyidah Khadijah, yaitu Sayyid Qasim, Sayyid Abdullah, Sayyidah Zainab, Sayyidah Ruqayyah, Sayyidah Ummu Kultsum, dan Sayyidah Fathimah.
Keempat, Nabi senantiasa memberikan penghormatan kepada keluarga Sayyidah Khadijah. Setelah Sayyidah Khadijah wafat, Nabi saw sering kali tetap mengenang sang istri dengan memberikan hadiah kepada keluarga Sayyidah Khadijah. Pernah suatu ketika Nabi saw. menyembelih kambing dan kemudian Nabi saw. memisahkan bagian-bagian tertentu yang dikhususkan untuk keluarga Sayyidah Khadijah. Hal ini membuat Sayyidah Aisyah cemburu. Nabi saw. kemudian menyampaikan kepada Sayyidah Aisyah, “Aku telah dianugerahi cinta yang begitu besar oleh Allah melalui Khadijah, akupun akan mencintai siapapun yang mencintainya (termasuk keluarganya).”
Kelima, Nabi saw. sering menyebut nama Sayyidah Khadijah. Dalam banyak kesempatan, Nabi sering menceritakan kepada para sahabat tentang ketulusan dan kebaikan Sayyidah Khadijah, Nabi saw. pun selalu memberi pujian akan semua yang dilakukan oleh Sayyidah Khadijah. Nabi saw juga senantiasa mendoakan Sayyidah Khadijah dalam doa-doa yang beliau panjatkan kepada Allah swt.
Keenam, Sayyidah Khadijah mendapatkan salam langsung dari Allah swt dan malaikat Jibril. Kisah ini terjadi tatkala Sayyidah Khadijah mengirimkan makanan untuk Nabi saw yang sedang bertahannuts (menyendiri) di gua Hira. Saat Sayyidah Khadijah hendak sampai di gua Hira, malaikat Jibril menyampaikan kepada Nabi saw: “Wahai Muhammad, Khadijah mendatangimu, sampaikan salam dari Rabbmu dan dariku untuknya.”
Ketujuh, Sayyidah khadijah mendapat jaminan surga dari Allah swt. Hal ini sebagaimana salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Sahihnya,
عَنْ إِسْمَاعِيلَ قَالَ قُلْتُ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى أَوْفَى أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بَشَّرَ خَدِيجَةَ بِبَيْتٍ فِى الْجَنَّةِ قَالَ نَعَمْ بَشَّرَهَا بِبَيْتٍ فِى الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لاَ صَخَبَ فِيهِ وَلاَ نَصَبَ.
Dari Ismail, ia berkata, aku bertanya kepada Abdullah ibn Abi Aufa “Apakah Rasulullah saw telah memberi berita gembira kepada Khadijah berupa surge?”, jawab Abdullah ibn Abi Aufa “Ya, benar, Rasullah saw telah mengabarkan kepada Khadijah bahwa ia telah dibangunkan sebua istana di surga yang terbuat dari qashab (Zabarjad dan Yaqut), tidak ada kebisingan dan kepayahan di dalamnya.
Demikian adalah beberapa keistimewaan Sayyidah Khadijah yang terangkum dalam kitab al-Busyra fi Manaqib Sayyidah Khadijah al-Kubra. Semoga kita dapat meneladani keluhuran perjuangannya dalam mendukung dakwah Nabi saw.