Ikuti Kami

Diari

Sarinah : Kado Bung Karno untuk Perempuan Indonesia

Judul Buku          : Sarinah
Penulis                : Ir. Sukarno
Kota Terbit          : Yogyakarta
Penerbit              : PT Pressindo dan Yayasan Bung Karno
Tahun Terbit        : 2014
Halaman             : viii + 336

BincangMuslimah.Com – Sarinah: Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia adalah sebuah buku yang menjadi “kado” Bung Karno untuk perempuan Indonesia. Buku ini Bung Karno tulis di tahun 1947 ketika ia berada di Yogyakarta. Dua tahun setelah kemerdekaan Indonesia.

Menurut pengakuannya di dalam kata pendahuluan, bahwa sudah sejak dulu Bung Karno ingin menulis buku tentang perempuan. Karena menurutnya soal perempuanitu sangat perlu didiskusikan dan dipopulerkan. Selain itu, menurutnya negara dan masyarakat tidak dapat terbentuk jika (antara lain) kita tidak mengerti soal perempuan.

Maka ketika Bung Karno pindah dari Jakarta ke Yogyakarta hal yang pertama ia lakukan adalah mengadakan “diskusi perempuan” setiap dua minggu sekali. Dan hasil, isi, serta pokok-pokok penting yang terdapat dalam kursus wanita tersebut Bung Karno tuangkan dalam buku ini.

Adapun nama Sarinah yang menjadi judul buku ini adalah nama pengasuh Bung Karno saat masih kecil. Dialah yang selalu membantu ibu Bung Karno dalam mengurus rumah tangga, memberikan cinta dan kasihnya kepada Bung Karno, serta sosok perempuan yang telah mengajarinya untuk mencintai “orang kecil”. Bung Karno sangat menghormati dan mengaguminya, karena meskipun ia hanyalah “orang kecil” tetapi ia memiliki budi yang selalu besar. Oleh karena itu, sebagai rasa tanda terima kasih Bung Karno pada pengasuhnya itu, maka buku yang ia tulis tentang soal perempuan ini ia beri judul “Sarinah”.

Buku ini terdiri dari enam bab. Bab pertama tentang soal perempuan, bab kedua tentang laki-laki dan perempuan, bagian ketiga berjudul “dari gua ke kota”, bab keempat tentang matriarchat dan patriarchat, bab kelima tentang wanita bergerak, dan bab keenam berjudul “Sarinah dalam perjuangan Republik Indonesia.”

Baca Juga:  Asghar Ali Engineer: Kedudukan Perempuan Sama Tinggi dengan Laki-laki

Melalui buku ini, Bung Karno mengkritisi kebanyakan laki-laki yang masih memandang perempuan sebagai “suatu blesteran antara Dewi dan seorang tolol.” Dipuji-puji bak Dewi, sekaligus dianggap tolol dalam beberapa hal lainnya. Bung Karno sangat tidak setuju dengan laki-laki yang masih mendiskreditkan perempuan dengan hanya menyuruhnya berada di rumah saja dengan urusan rumah tangga.

Dalam buku ini, Bung Karno juga mengutarakan ketidak setujuannya dengan gerakan feminisme yang kelewat batas di Eropa saat itu. Menurutnya maksud feminisme yang awalnya baik, yakni persamaan hak antara perempuan dan laki-laki dilewati batasnya dengan mencari persamaan segala hal dengan kaum laki-laki.

Oleh sebab itu, Bung Karno berpesan kepada perempuan Indonesia untuk mempelajari lebih dahulu secara mendalam tentang pergerakan-pergerakan perempuan di Eropa, sebelum hendak menirunya. Dalam hal ini, Bung Karno juga mengutip perkataan Ki Hajar Dewantara yang penting untuk diingat perempuan Indonesia sebagai pedoman. “Janganlah tergesa-gesa meniru cara modern atau cara Eropa, janganlah juga terikat oleh rasa sempit, tetapi cocokkanlah semua barang dengan kodratnya.”

Buku ini Bung Karno tulis dengan bahasa yang komunikatif. Seakan kita diajak berbicara secara langsung dengannya. Meskipun, kelemahannya adalah bahasa yang digunakan masih bahasa lama, sehingga sebagai pembaca yang hidup di era sekarang, kita agak sedikit kaku untuk membacanya.

Namun, banyak sekali pelajaran dan pengetahuan penting yang akan kita dapatkan setelah membaca buku ini. Banyak kata-kata mutiara yang ia kutip dari tokoh-tokoh nasional maupun internasional sebagai referensinya untuk berhujjah.

Melalui buku ini, Bung Karno telah mewarisi ilmu yang sangat berharga untuk para perempuan Indonesia untuk menjadi perempuan yang revolusioner, bahagia dan merdeka. Wa Allahu a’lam bis shawab.

Rekomendasi

Perempuan yang Menangis Kepada Perempuan yang Menangis Kepada

Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam: Perlawanan Korban Kawin Tangkap Sumba

please look after me please look after me

Please Look After Mom (Ibu Tercinta): Kisah Penyesalan Usai Ibu Menghilang

Gus Dur di Mata Perempuan Gus Dur di Mata Perempuan

Mengenal Gus Dur Lewat Buku “Gus Dur di Mata Perempuan”

Pro Kontra Feminisme dalam Islam Pro Kontra Feminisme dalam Islam

Islam dan Feminisme; Sejalankah Keduanya?  

Ditulis oleh

Redaktur Pelaksana BincangMuslimah.Com, Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah

Komentari

Komentari

Terbaru

korban kdrt dapat perlindungan korban kdrt dapat perlindungan

Di Zaman Rasulullah, Korban KDRT yang Melapor Langsung Dapat Perlindungan

Kajian

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Nyi Hadjar Dewantara pendidikan Nyi Hadjar Dewantara pendidikan

Perjuangan Nyi Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect