Ikuti Kami

Muslimah Talk

Lagu Tanda – Yura: Spiritualitas Mendalam dan Relevansinya Dengan Al-Quran

Lagu Tanda - Yura: Spiritualitas Mendalam dan Relevansinya Dengan Al-Quran
www.freepik.com

BincangMuslimah.Com- Tanda, judul lagu tentang pencarian makna hidup yang rilis pada pembukaan ramadan. Lagu dari penyanyi bernama Yura Yunita ini mendapat sambutan hangat jutaan pendengar dan menempati urutan trending ke 30 di Youtube. Karena bersamaan dengan momentum ramadhan, lagu ini semakin lekat dengan konektivitas ibadah umat muslim yang berlomba mengais pahala dan kebaikan.

Melansir dari Tempo.co, Yura juga menyatakan lagu ini lahir saat perjalanan umrahnya pada tahun lalu. Notasi lagu dan nadanya terbesit saat putaran langkah tawaf dan membersamai tiap doanya. Meski nampak sederhana, namun sinergi makna lagu dan melodi harunya menciptakan atmosfer dialog intim hamba dengan sang Pencipta.

Yura menyatakan ketidakmudahannya untuk membagikan lagu ini karena harus terealisasi dengan baik sesuai isi hatinya. Lagu pop bernuansa religi ini dibalut dengan aransemen yang minimalis dan lembut. Sehingga menyajikan ruang emosional bagi pendengar untuk menuangkan kegelisahannya dalam perjalanan spiritual dan pencarian makna hidup.

Bersama rekannya yang lain seperti Iwan Popo dan Kevin Jo, Yura kemudian menempuh proses satu tahun untuk menggarap lagu ini. Karena terlahir dari perjalanan spiritualnya, Yura membuat lagu ini memiliki wujud emosional dan nyawa yang sakral. Terlebih lagi, pemilihan beberapa kalimat pada liriknya memiliki relevansi dengan ayat al-Qur’an dan doa yang kerap dimunajatkan oleh umat muslim.

 

Relevansi Lirik Dengan Ayat Al-Quran

Pembukaan lagu bermula dengan melodi lembut dan lirik “kutarik nafas panjang saat ini, hembuskan perlahan dan sadari”. Lirik ini merepresentasikan besarnya ketundukan dan rasa bergantung seorang hamba kepada Tuhan. Bagian ini menautkan pendengar pada kedamaian dan emosi pasrah dalam setiap pengharapan.

Dengan nada ‘do’ yang berulang memberi kesan emosional yang mendalam pada lagu ini. Lirik berikutnya menjadi golden scene yang seakan memberikan ruang refleksi bagi pendengar untuk memproyeksikan apa yang sedang mereka perjuangkan dalam hidup.

Baca Juga:  Efektifkah Pemisahan Tempat Duduk Penumpang untuk Menangkal Kekerasan Seksual?

“Jika memang ini benar untukku, maka dekatkanlah kepadaku

Jika memang ini bukan untukku, bolehkah ku mohon dulu?

Tunjukkan jalanku pada-Mu, untuk bisa merasakan kasih-Mu beri ku, Tanda itu.”

Bagian ini mengajak pendengar untuk berlutut dengan membawa pengharapan penuh kepada Tuhan, tentang banyaknya hal yang tak pasti dan tanpa kisi. Sebagaimana firman Allah swt dalam surat Al-Hajj ayat 54:

 

وَّلِيَعْلَمَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَيُؤْمِنُوْا بِهٖ فَتُخْبِتَ لَهٗ قُلُوْبُهُمْۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَهَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْم

“Agar orang-orang yang telah diberi ilmu itu mengetahui bahwa ia (Al-Qur’an) adalah kebenaran dari Tuhanmu sehingga mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman ke jalan yang lurus.”

 

Mengajak Merenung Tujuan Hidup

Lirik ini menjadi bagian yang kalut namun melegakan, karena mengajak pendengar untuk merenungkan tujuan hidup dan menaruh tenang menanti tanda dari-Nya. Narasi lirik ini juga tercantum pada penggalan doa istikharah, yakni doa populer bagi umat muslim agar setiap tindak lakunya menjadi mudah dan sesuai dengan garis aturan-Nya:

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

 

“…Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku (dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek (bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku), maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.” 

 

“Selalu ku tunggu-tunggu, di pergantian malam dan siang-Mu
Selalu ku tunggu-tunggu, tanda-tanda itu”
lirik ini menjadi bagian penutup yang epik karena menyadarkan manusia akan keterbatasan kemampuannya terhadap segala hal yang berjalan di dunia. Dalam surah Al-Isra’ ayat 16 Allah menegaskan bahwa Dia yang mengatur silih bergantinya siang dan malam, sebagai petunjuk atas kekuasaan-Nya. Allah juga menerangkan dengan terperinci agar segala sesuatu yang terjadi menjadi bermanfaat dan yang terlewat menjadi pelajaran bagi para manusia.

Baca Juga:  Pray the Devil Back to Hell, Cerita Powerfull Perempuan Mengusung Perdamaian

Pemaknaan yang lain, bagian ini mengajak para pendengar untuk menyadari dan menghadirkan rasa bersandar yang tinggi, yang hanya kepada Allah semata. Sebagaimana penggalan surah Ali Imran ayat 173: ḫasbunallâhu wa ni‘mal-wakîl, yang berarti “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung”.

 

Demikian interpretasi lirik dari lagu tanda dan relevansinya dengan Al-Quran. Semoga bermanfaat bagi kita untuk lebih memahami ‘Tanda’ yang akan maupun telah diberikan. Serta memupuk iman kita terhadap segala yang telah Allah gariskan.

 

Rekomendasi

Ditulis oleh

Mahasiwi Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Mahasantriwati Pesantren Luhur Sabilussalam.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Muslimah Talk

Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut'ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah! Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut'ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah!

Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut’ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah!

Kajian

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

The Queen’s Gambit: Representasi Diskriminasi pada Perempuan

Muslimah Daily

Hukum Mahar Menggunakan Emas Digital

Kajian

Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya? Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya?

Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

Hua Mulan: Mendobrak Stigma yang Mengungkung Perempuan

Diari

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Berserah Diri Kepada Allah Setelah Mengambil Keputusan Penting

Ibadah

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

kedudukan perempuan kedudukan perempuan

Kajian Rumahan; Lima Pilar Rumah Tangga yang Harus Dijaga agar Pernikahan Selalu Harmonis

Keluarga

Fiqih Perempuan; Mengapa Perempuan sedang Haid Cenderung Lebih Sensi?

Video

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Muslimah Talk

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Connect