Ikuti Kami

Muslimah Talk

Asy-Syifa binti Abdillah: Perempuan yang Dijuluki Sang Penyembuh oleh Rasulullah

BincangMuslimah.Com- Asy-Syifa binti Abdillah bin Abdis Syams Al-Qurasyiyah Al-Aduwiyyah. Ibunya bernama Fathimah binti Abi Wahb bin Amru bin Aidz bin Imran bin Makhzum. Menurut Ahmad bin Shalih, nama aslinya adalah Laila. Hanya saja, ia lebih dikenal dengan sebutan Asy-Syifa, yakni “Sang Penyembuh.”

Asalm Mula Mendapat Julukan

Penyebab julukan tersebut tidak lain adalah karena ia mampu menyembuhkan penyakit cacar dengan jampi-jampi atau mantera-mantera yang telah ia kuasai sejak zaman jahiliyyah. Bahkan Nabi saw. memintanya untuk mau mengajari istrinya; Hafshah r.a. jampi-jampi tersebut.

عَنِ الشِّفَاءِ بِنْتِ عَبْدِ اللهِ قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا عِنْدَ حَفْصَةَ فَقَالَ لِيْ: أَلاَ تُعَلِّمِيْنَ هَذِهِ رُقْيَةَ النَّمْلَةِ كَمَا عَلَّمْتِيْهَا الْكِتَابَةَ. (رواه أبو داود)

Dari Asy-Syifa’ binti Abdillah, ia berkata, Rasulullah saw. pernah mendatangiku, sedangkan aku berada di samping Hafshah, lalu beliau berkata kepadaku, “Tidak kah engkau mau mengajari ruqyahtunnamlah (jampi-jampi penyakit cacar) ini sebagaimana engkau mengajarinya menulis?”. (H.R. Abu Daud).

Imam Al-Ashmu’i mengatakan bahwa an-namlah adalah nanah atau borok yang keluar di area lambung dan lainnya (atau cacar).

Di dalam kitab Al-Mustadrak karya imam Al-Hakim juga mengisahkan dengan jelas bahwa ia pernah mengobati seorang laki-laki Anshar yang terkena penyakit cacar. Saat itu Abu Bakar bin Sulaiman bin Abi Hatsmah Al-Qurasyi pernah menceritakan bahwa ada seorang laki-laki Anshar mengalami sakit cacar. Lalu ia mendapat petunjuk bahwa Asy-Syifa’ binti Abdillah dapat mengobati penyakit itu, lalu ia pun mendatanginya dan memintanya untuk mengobati cacarnya.

Asy-Syifa berkata, “Demi Allah, Aku tidak lagi mengobati dengan jampi-jampi atau mantra semenjak aku masuk Islam.” Orang Anshar itu pun pergi menemui Rasulullah saw. dan menceritakan tentang apa yang dikatakan oleh Asy-Syifa tadi.

Baca Juga:  Dampak Ekologis Industri Fashion

Bisa Mengobati Cacar dan Penyakit Lainnya

Rasulullah saw. pun memanggil Asy-Syifa, dan bersabda, “Tunjukkannlah kepadaku.” Ia pun memperlihatkan cara ia menjampi-jampi untuk mengobati orang yang cacaran. Rasulullah saw. bersabda, “Obatilah ia dengan jampi-jampi itu serta ajarkanlah kepada Hafshah sebagaimana engkau mengajarinya menulis.” (H.R. Al-Hakim)

Pada hadis tersebut menunjukkan bahwa Asy-Syifa’ ragu-ragu apakah jampi-jampi atau mantera-mantera yang ia gunakan untuk menyembuhkan penyakit cacar masih boleh atau tidak ia gunakan ketika ia telah masuk Islam. Namun, dalam hadis tersebut Nabi saw. memperbolehkannya. Hanya saja beliau memberikan syarat (sebagaimana terdapat dalam riwayat-riwayat hadis lainnya), yakni tidak boleh ada unsur kesyirikan di dalamnya.

Hadis tersebut juga menunjukkan bukti bahwa Asy-Syifa’ tidak hanya pandai mengobati penyakit cacar, tetapi ia juga pandai menulis. Sehingga Syaikh Ibnu Taimiyyah di dalam kitab Al-Muntaqa sebagaimana dikutip di dalam kitab Aunul Ma’bud mengatakan bahwa hadis tersebut (riwayat imam Abu Daud) merupakan dalil diperbolehkannya wanita belajar menulis.

Mendapat Pengakuan atas Kepandaian dan Kecerdasan

Kepandaian dan kecerdasan Asy-Syifa’ binti Abdillah ini pun juga mendapat pengakuan dari Umar bin Al-Khattab r.a. (ayah dari Ummul Mukminin Hafsah r.a yang diajari menulis olehnya). Oleh sebab itu, maka Umar bin Al-Khattab r.a. mempercayakan urusan bisnis kepadanya.

Selain pandai mengobati dan menulis, Asy-Syifa juga merupakan salah satu sahabat Nabi saw. dari kalangan perempuan (shahabiyyah) yang telah meriwayatkan sekitar 12 hadis. Hadis-hadis tersebut ia riwayatkan dari guru-gurunya, yakni Rasulullah saw. dan Umar bin Al-Khattab r.a.

Di antara murid-muridnya adalah Sulaiman bin Abi Hatsmah (Anaknya), Usman bin Sulaiman bin Abi Hatsmah (cucunya), Abu Bakar bin Sulaiman bin Abi Hatsmah (cucunya), Abu Ishaq (budaknya), dan Hafshah (istri Rasulullah saw.)

Baca Juga:  Faqihuddin Abdul Kodir, Aktivis Penggiat Keadilan Gender Lewat Metode Mubadalah

Hadis-hadis Asy-Syifa’ dapat kita jumpai di dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad karya imam Al-Bukhari. Juga Sunan Abi Daud karya imam Abu Daud, Sunan An-Nasa’i karya imam An-Nasa’i, Al-Mustadrak karya imam Al-Hakim, dan Al-Musnad karya imam Ahmad bin Hanbal.

Adapun salah satu hadis yang perawinya perempuan yang termasuk dalam sahabat yang pertama ikut hijrah dan baiat kepada Rasulullah saw. adalah sebagai berikut.

عَنِ الشِّفَاءِ بِنْتِ عَبْدِ اللَّهِ وَكَانَتْ امْرَأَةً مِنْ الْمُهَاجِرَاتِ قَالَتْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ أَفْضَلِ الْأَعْمَالِ فَقَالَ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَجِهَادٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَحَجٌّ مَبْرُورٌ. رواه أحمد.

Dari Asy-Syifa’ binti Abdillah, salah satu perempuan yang ikut hijrah. Ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah saw. ditanya tentang amal-amal yang paling utama. Maka beliau bersabda, “Iman kepada Allah, jihad di jalan Allah azza wa jalla, dan haji yang mabrur.” (H.R. Ahmad)

Demikianlah biografi singkat sosok perempuan dari kalangan sahabat perempuan, yakni Asy-Syifa’ binti Abdillah. Seorang perempuan yang pandai menulis dan mengobati penyakit cacar. Wa Allahu a’lam bis shawab.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Redaktur Pelaksana BincangMuslimah.Com, Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah

6 Komentar

6 Comments

Komentari

Terbaru

Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik

Rosita Istiawan: Perempuan yang Menyulap Lahan Kritis Menjadi Lahan Organik

Muslimah Talk

Ekofeminisme tafsir Saleh Darat Ekofeminisme tafsir Saleh Darat

Nilai-nilai Ekofeminisme dalam Tafsir Kyai Saleh Darat

Kajian

Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam? Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam?

Fikih Kebencanaan : Bagaimana Salat saat Situasi Bencana Alam?

Kajian

Nyi Mas Siti Soepiah Nyi Mas Siti Soepiah

Nyi Mas Siti Soepiah: Pelopor Ilmu Kebidanan Modern di Jawa Barat

Khazanah

Kiat-Kiat dalam Melestarikan Lingkungan Kiat-Kiat dalam Melestarikan Lingkungan

Peran Perempuan sebagai Penyelamat Bumi yang Sekarat 

Muslimah Talk

Sha;at saat gempa Sha;at saat gempa

Shalat saat Gempa, Lanjutkan atau Selamatkan Diri?

Kajian

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam! Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Muslimah Talk

pelestarian lingkungan alquran hadis pelestarian lingkungan alquran hadis

Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Alquran dan Hadis

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect