Ikuti Kami

Muslimah Daily

Melihat Spirit Keislaman melalui Shalawat yang Dibawakan Gus Azmi dan Syubbanul Muslimin

BincangMuslimah.Com – Tradisi sholawatan memang menjadi salah satu hal yang tidak bisa terpisah dari bulan rabi’ul awal. Bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw menjadi bulan keberkahan bagi umat yang merayakan kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Bulan yang ditunggu-tunggu bagi seluruh umat Islam dengan berbagai tradisi yang berbeda di tiap daerah. Di Madura, misalnya. Tradisi Maulid Kanjeng Nabi Muhammad Saw begitu meriah.

Biasanya pada malam tanggal 12, masyarakat berkumpul di Masjid dengan berbagai keanekaragaman makanan tersedia yang mereka bawa sendiri. Kemudian menggelar acara sholawat di masjid. Setelah itu, makanan yang dibawa dimakan bersama di masjid. Yang menarik ketika ada pohon uang. Biasanya anak-anak berlomba-lomba untuk mendapatkan pohon uang selepas sholawat.

Di samping itu, tradisi maulid juga dilakukan pada setiap rumah. Beberapa rumah, melakukan perayaan dengan menghadirkan grup sholawat malam hari, lalu dilanjutkan dengan maulid pada keesokan harinya. Beberapa yang lain, melakukan perayaan dengan biasa. Tergantung setiap keluarga.

Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengekspresikan sebuah kecintaan terhadap Kanjeng Nabi Muhammad Saw.Saya termasuk pecinta sholawat dengan genre kekinian yang khas anak muda, penuh energik serta selalu relevan dengan kehidupan-kehidupan sekitar.

Salah satu grup sholawat yang eksis hari ini dengan dua vokalis khasnya, Gus Azmi dan Gus Ahkam mampu menjadikan tradisi sholawatan banyak menarik minat para anak muda. Hal ini terlihat dengan adanya Syubban lovers yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan ke mancanegara yang notabenenya pengikutnya adalah anak muda. Setidak-tidaknya ada beberapa spirit yang dibawa oleh grup Syubbanul Muslimin melalui tradisi sholawatan yang dibawakan, diantaranya:

1. Pendidikan pesanten adalah paket komplit anak muda

Saya masih ingat Grup Sholawat Syubbanul Muslimin membawakan lagu pertama 3 tahun silam yakni “Ayo Mondok”. Lagu itu mampu menghipnotis semua kalangan masyarakat, mulai dari anak muda hingga kalangan masyarakat seperti ibu-ibu, bapak-bapak.

Baca Juga:  Hukum Foto Prewedding Sebelum Sah Menjadi Suami Istri

Menjunjung tinggi akhlak karimah, banggalah menjadi santri nusantara

Ayo mondok, ayo mondok lantangkan bahwa kami nusantara

Ayo mondok, bakti kami dari santri untuk negeri”

Lirik yang dibawakan oleh Gus Azmi dengan suara khasnya bagi kalangan anak muda tersebut masih belum hilang dalam ingatan. Lagu yang nyentrik dengan isi ajakan ayo mondok ini mampu menghidupkan kembali dalam ingatan bahwa pendidikan pesantren bukanlah sebuah pendidikan terbelakang, tradisional dan simbol keterbelakangan lainnya. Melalui lagu tersebut, ajakan/dakwah untuk mondok menggema di kalangan masyarakat. Menjadikan pesantren, sebagai pendidikan masa kini yang bisa menjadi lembaga pendidikan yang tepat bagi millenial.

Melalui kajian keislaman yang begitu kuat, tradisi ngaji kitab, di samping itu pengetahuan umum, menjadikan santri sebagai cerminan anak muda yang mampu hidup di tengah-tengah masyarakat dengan keanekaragaman yang agama.

Lirik tersebut menjadi isyarat bahwa santri memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, menjunjung tinggi nilai kesatuan dan persatuan.

2. Spirit Mencintai Kanjeng Nabi Muhammad Saw

Tidak bisa kita pungkiri bahwa dalam setiap sholawat dari grup sholawat, khususnya Syubbanul Muslimin adalah ajakan untuk mencintai Nabi Muhammad Saw. Namun yang menarik adalah ketika dalam lirik sholawatan begitu relevan dengan masalah-masalah anak muda, khususnya masalah percintaan, galau, hingga masalah move on. Hal tersebut semakin menarik ketika mengarasemen dengan lagu-lagu kekinian, seperti aransemen lagu los dol yang banyak viral di masyarakat.

pemujan atine saiki

wes minggat terlanjur ngelarane angel golek obat

kowe nangis isih tresno dewek e milih wong liyo

wes move on moco sholawat

Semangat menumpahkan rasa cinta kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW di kalangan anakmuda menjadi sasaran utama grup sholawat Syubbanul Muslimin dengan ciri khasnya dengan semangat millenial yang menjadi arah gerak dakwahnya melalui sholawat.

Rekomendasi

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Amalan yang Dianjurkan Ulama Saleh di Bulan Maulid Nabi

Hukum Menyanyikan Ayat al-Quran Hukum Menyanyikan Ayat al-Quran

Kesalahpahaman yang Sering Terjadi: Perbedaan Antara Lagu Arab dan Shalawat

Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Pondok Pesantren Sunan Pandanaran

Tiga Tradisi Bersalawat yang Rutin Diadakan di Pesantren Sunan Pandanaran

waktu disyariatkan membaca shalawat waktu disyariatkan membaca shalawat

14 Waktu Disyariatkan Membaca Shalawat

Ditulis oleh

Mahasiswi Universitas Gajah Mada yang berasal dari Sampang, Madura. Saat ini tergabung dalam Komunitas Puan Menulis

4 Komentar

4 Comments

Komentari

Terbaru

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Kajian

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Muslimah Talk

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Khazanah

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26 Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Kajian

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Muslimah Talk

Maqashid Syariah Sebagai Jiwa Baru UU ITE Maqashid Syariah Sebagai Jiwa Baru UU ITE

Maqashid Syariah Sebagai Jiwa Baru UU ITE

Tak Berkategori

Kejahatan Ekonomi dalam Relasi Pernikahan Kejahatan Ekonomi dalam Relasi Pernikahan

Kejahatan Ekonomi dalam Relasi Pernikahan

Keluarga

Trending

menabuh rebana perayaan maulid menabuh rebana perayaan maulid

Hukum Menabuh Rebana Ketika Peraayaan Maulid

Kajian

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral? Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Muslimah Talk

Konsep Kesetaraan Gender Menurut Amina Wadud Muhsin Konsep Kesetaraan Gender Menurut Amina Wadud Muhsin

Konsep Kesetaraan Gender Menurut Amina Wadud Muhsin

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Berita

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Muslimah Talk

Kejahatan Ekonomi dalam Relasi Pernikahan Kejahatan Ekonomi dalam Relasi Pernikahan

Kejahatan Ekonomi dalam Relasi Pernikahan

Keluarga

Connect