BincangMuslimah.Com- Keterlibatan perempuan di sektor publik sampai saat ini masih cenderung minim. Meskipun ada, tak jarang menjadi perdebatan dan sentimen atas keterlibatannya, apalagi di sektor yang mayoritas diisi oleh laki-laki; kepemimpinan.
Namun tenyata, beberapa tahun terakhir pesentase perempuan yang menjadi pemimpin daerah; baik bupati, gubernur, maupun wakilnya menunjukkan grafik yang meningkat. Contoh paling nyata di Jawa Timur dalam 2 periode ini ada bu Khofifah sebagai Gubernur.
Sekarang, yuk kenalan dengan salah satu tokoh perempuan muslim yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Gresik; bahkan di akhir masa jabatannya diangkat sebagai plt. Bupati Gresik. Beliau adalah Dr. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd. atau masyarakat mengenal beliau dengan sapaan‘Bu Min’.
Profil Bu Min
Sebagai sosok yang berkecimpung di dunia politik, ternyata beliau memiliki latar belakang yang dekat dengan lingkungan keagamaan. Beliau adalah cicit dari KH. Qomaruddin; pendiri salah satu pondok pesantren tertua di pulau Jawa, yaitu Pesantren Qomaruddin. Yayasan Pesantren Qomaruddin terletak di wilayah Pantura tepatnya di Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Bu Min lahir pad 19 April 1966. Beliau merupakan putri dari almarhum KH. Ahmad Muhammad Al-Hammad, salah satu pengasuh Pesantren Qomaruddin pada zamannya. Beliau menyelesaikan pendidikan S-1 di Universitas Sarjana Wiyata Yogyakarta di Bidang keguruan. Kemudian gelar jenjang Magister beliau dapat dari Universitas Negeri Surabaya. Pada 2024 lalu, beliau juga telah menuntaskan studi jenjang Doktoral di Universitas Negeri Surabaya.
Sebelum terjun menjadi politisi, beliau leibh dulu aktif berkarir sebagai pendidik. Beliau menjadi guru dan sempat menjabat sebagai Kepala sekolah SMK As-Saadah di Yayasan Pesantren Qomaruddin. Dengan latar pendidikan beliau, beliau juga tercatat sebagai dosen di Institut Agama Islam Qomaruddin hingga sejak tahun 1995 hingga tahun 2020. Dalam perjalanan karirnya sebagai dosen, beliau juga sempat mendapat amanah sebagai pembantu rektor Universitas Qomaruddin.
Bu Min juga memiliki riwayat keorganisasian di berbagai bidang. Beliau aktif organisasi sejak zaman kuliah hingga tutur andil dalam organisasi kemasyarakatan. Beliau pernah menjabat sebagai ketua PC Fatayat NU Kabupaten Gresik dan terlibat dalam kepengurusan PC Muslimat NU Kabupaten Gresik.
Kiprah keorganisasian beliau menjadikan kredibilitas beliau semakin tampak. Beliau melebarkan sayapnya hingga sampai pada posisi Wakil Sekretaris PW Ma’arif NU Jawa Timur.
Menjadi Wakil Bupati Gresik Periode 2021-2025
Nama Bu Min semakin melejit saat terpilih menjadi Wakil Bupati Kabupaten Gresik; bersama pasangannya Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) pada Pilkada tahun 2020 silam. Kiprah keorganisasian, pendidikan, dan politiknya menjadi bekal yang cukup menjanjikan ketika menjadi orang nomor dua di Kabupaten Gresik.
Pada masa menjabat, Bu Min tampak aktif di berbagai kegiatan sosial. Di antaranya memberi dukungan kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tiara Kusuma untuk memberi pelatihan dan kesempatan belajar kepada difabel. DPC Tiara kusuma bergerak di bidang ahli kecantikan dan pengusaha salon.
Bu Min juga bergabung dalam pertemuan forum Bu Nyai se-Kabupaten Gresik. Beliau menegaskan bahwa pesantren harus ramah anak. Beliau berharap pesantren bukan tempat yang otoriter dan tidak ada kekerasan di pondok pesantren.
Saat hampir selesai masa jabatan, tepatnya pada September 2024, beliau mendapat amanah baru yaitu sebagai plt. Bupati Gresik. Beliau menjalankan tugas sebagai Plt Bupati hingga selesai masa jabatan di awal 2025.
Pada awal tahun 2025 lalu, Bu Min juga dinobatkan menjadi salah satu dari lima Tokoh Berpengaruh Gresik. Beliau mendapatkan penghargaan dala acara Giri Pancusuar Award dalam kategori Perempuan Inspiratif di Bidang Pendidikan dan Politik.
Begitulah seorang Bu Min; seorang perempuan dari kalangan pesantren yang tidak hanya berhenti pada aktivitas kepesantrenan, tetapi berkiprah di berbagai sektor di masyarakat. Semangat beliau seharusnya menular bagi para santri atau tokoh-tokoh lain di lingkup pesantren agar berkecimpung di sektor yang lebih luas dan memberi kemanfaatan pada lebih banyak masyarakat.
Dr. Hj. Aminatun Habibah menjadi contoh nyata bagaimana perempuan dapat menapaki jalur pendidikan, organisasi, pesantren, hingga pemerintahan. Bersamaan, bersinergi, saling berkaitan satu sama lain. Dengan latar sebagai pendidik, aktivis perempuan dan anak, dan pemimpin publik, beliau menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan di sektor publik; hingga kepemimpinan bukan sekadar mimpi, tetapi dapat tercapai dengan bakat, kredibilitas, dan lingkungan yang mendukung.
Rekomendasi
2 Comments