BincangMuslimah.Com – Anak merupakan titipan dari Tuhan’, kalimat tersebut mungkin sudah tidak asing bagi kita, bahwasannya anak merupakan titipan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam artian yang lebih lanjut, anak merupakan pemberian dari Tuhan yang harus kita syukuri. Lalu, dengan apa mensyukuri nikmat tersebut?
Hak Anak dari Orang Tua
Dalam Islam, anak merupakan pemberian dari Allah yang harus dijaga. Maka dari itu Imam Ghazali menyebutkan beberapa poin hak-hak anak yang harus didapat dari Orang Tua sebagai berikut:
Pertama, tidak membedakan anak laki-laki dan anak perempuan. Sebagaimana zaman Jahiliyah, orang-orang akan bahagia bahkan membuat pesta jika anak yang lahir laki-laki, sedangkan mereka berduka ketika anak yang lahir perempuan.
Ketika Islam datang, Islam mengubah tatanan tersebut, bahwa baik anak laki-laki dan perempuan mempunyai keistimewaan masing-masing. Bahkan, Allah menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai pasangan yang saling bahu-membahu. Maka dari itu, tidak adanya bias gender terhadap kelahiran setiap anak.
Kedua, meng-adzani sang anak. Mengadzani bayi yang baru lahir bertujuan untuk agar suara pertama yang didengar adalah keagungan Allah. Hal ini mengaca seperti teladan dari Nabi ketika meng-adzani sang cucu, yakni Hasan bin Ali, dalam riwayat Hadist Imam Tirmidzi. Kemudian Imam Dahlawi menjelaskan hadis tersebut, bahwasannya Islam menyeru agar bayi yang lahir harus di-adzani sebagaimana adzan pada umumnya, hal ini bertujuan untuk menjauhkan dari setan.
Akikah dan Tahnik
Ketiga, memberi nama dengan baik. Menurut Imam Ghazali, memberi nama baik adalah sebuah doa dan juga sebagai suri tauladan. Imam Dahlawi juga menjelaskan, bahwasannya di zaman Jahili, orang-orang menamai anaknya dengan nama-nama dewa ataupun barang sesembahannya, maka dari itu, di zaman Nabi, Nabi selalu memberi nama-nama yang baik untuk anak dan cucunya. Beberapa menyelipkan doa dan nama-nama Allah untuk mengingat akan keagungannya. Kemudian, setelah Nabi sering memberi nama Muhammad atau Ahmad sebagai suri tauladan yang baik.
Keempat, Akikah. Akikah merupakan penyembelihan hewan seperti kambing atau domba untuk anak yang baru lahir sebagai betuk rasa syukur. Bagi anak laki-laki menyembelih dua kambing, sedangkan perempuan cukup menyembelih satu kambing. Beberapa keutamaan akikah sebagaimana kebiasaan masyarakat Arab sejak dulu. Kemudian, Islam mengadopsi kebiasaan baik ini, yang tentunya mempunyai beberapa faidah di dalamnya. Seperti teladan dari Nabi Ibrahim, sebagai bentuk ketundukannya kepada Allah, yang mau merelakan anaknya kepada Sang Pencipta.
Kelima, Tahnik dengan kurma. Dalam kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Ghazali, bahwasannya Tahnik adalah memberikan makanan manis yang telah dikunyah kepada bayi yang baru lahir. Nabi juga melakukan tahnik kepada anak-cucunya dan beberapa bayi yang ada di zaman itu.
Tujuan dari tahnik di zaman Nabi adalah, ketika air ludah yang bercampur dengan orang alim, ini sebagai bentuk meminta keberkahan kepada Nabi (orang alim) tersebut. Bahkan, masyarakat Arab sampai sekarang masih mempertahankan tradisi tahnik ini. Karena mereka percaya bahwa berhubungan langsung dengan para Ulama juga memberi banyak faidah dan ketenangan jiwa, maka dari itu mreka mendatangi para ulama untuk mencari keberkahan.
Demikianlah poin-poin dari Imam Ghazali dalam memberikan hak-hak kepada anak dari Orang Tua. Pada akhirnya, tujuan akhir dari semua itu adalah membentuk keluarga yang bahagia dan saling menghormati dan memberi kasih sayang.
Rekomendasi

4 Comments