BincangMuslimah.Com Hidup beriman atau mati syahid. Kata ini sering digunakan oleh orang-orang yang menginginkan kehidupan yang bermanfaat dan utama baik di dunia ataupun akhirat. Orang-orang Muslim tidak jaarang yang mengidamkan wafat dalam keadaan syahid . Pasalnya mati syahid pada prinsipnya memiliki keutamaan bagi orang-orang yang mengalaminya. Berikut penjelasan tentang kategori mati syahid dan keutamaannya.
Kategori Mati Syahidd
Dalam makna luas, mati syahid merupakan salah satu kemuliaan yang sama mulianya dengan hidup bermartabat dan hidup dalam keimanan. Sedangkan kategori atau macam-macam dari mati syahid salah satunya penjelasan Syekh Saayyid Hasan bin Ahmad al-Kaff di dalam kitab al-Taqrirah al-Sadidah sebagai berikut.
Pertama, mati syahid dunia akhirat adalah seorang muslim yang gugur di medan perang dengan niat menegakkan agama Allah dan melawan kaum musyrikin. Penamaan golongan ini dengan syahid dunia akhirat karena kelompok ini dalam pandangan manusia yang masih hidup di dunia maupun di hadapan Allah SWT. Dalam hal perawatan jenazah, tidak perlu memandikan dan menyalatkan jenazah orang yang syahid karena mereka terdapat keistimewaan. Sehingga hanya cukup dengan mengafani dan memakamkan saja. Karena darah mereka yang mengalir sehabis perang yang tersisa di tubuh dan pakaian mereka juga akan turut menjadi saksi kesyahidan mereka di akhirat kelak.
Kedua, mati syahid dunia adalah seorang muslim yang gugur di medan perang untuk berjihad di jalan Allah. Namun di hatinya masih menginginkan hal duniawi seperti ingin dikenang jasanya dan sebagainya. Golongan ini tetap dihukumi syahid namun tidak diangkat derajatnya hingga ke level syuhada di akhirat nanti. Namun, dalam hal pengurusan jenazahnya, tetap sama dengan orang yang mati syahid dunia akhirat.
Ketiga, mati syahid akhirat. Orang-orang yang masuk ke dalam macam ketiga ini cukup banyak. Sebagian ulama berpendapat bahwa macam ketiga ini mencakup hingga 70 kalangan. Di antaranya adalah orang yang meninggal karena melindungi nyawa, harta atau kehormatan dirinya. Termasuk pula orang yang menghembuskan nafas terakhir karena sakit perut, terbakar dan tenggelam.
Keutamaan Mati Syahid
Sudah menjadi konsekuensi logis bagi orang-orang yang mati syahid akan mendapatkan keutamaan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW riwayat Imam Ibn Majjah di dalam kitab Sunan Ibn Majjah juz 2 halaman 935 No. 2799
عَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيكَرِبَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ: يَغْفِرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ، وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
“Dari al-Miqdam bin Ma’dikarib dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, orang-orang syahid mendapatkan hal di sisi Allah, akan mendapat ampunan dosa pada awal tertumpah darahnya (kematiannya), tampak tempat tinggalnya di surga, terjaga dari siksa kubur, mendapat rasa aman dari ketakutan yang besar, mahkota keimanan, menikah dengan bidadari dan mendapat hak untuk memberi syafaat kepada 70 kerabatnya.”
Dengan demikian, mati syahid pada prinsipnya merupakan kematian seorang muslim dalam keadaan yang mulia. Di mana orang yang mati syahid bukan hanya mendapatkan perlakuan yang istimewa di dunia (dalam hal pengurusan jenazahnya), melainkan juga mendapatkan banyak keutamaan di akhirat kelak.
Wallahu a’lam.
1 Comment