Ikuti Kami

Keluarga

Hari Ayah Nasional: Adab Nabi Muhammad dan Para Nabi Terdahulu dalam Memuliakan Anak

Fenomena Fatherless: Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan dan Proses Tumbuh-kembang Anak

BincangMuslimah.Com- Hari Ayah Nasional merupakan kesempatan yang baik untuk merenungkan kembali pentingnya peran ayah dan kewajiaban serta perhatian mereka dalam kehidupan keluarga. Sebab pada hakikatnya ayah tidak hanya berperan sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pelindung, dan teladan bagi anak-anak. Karena itu, ayah juga memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik, memperhatikan, dan mempersiapkan masa depan anak-anak.

Sebagai teladan terbaik bagi umat manusia, Baginda Nabi Muhammad saw dan para nabi terdahulu telah memberikan contoh yang sangat baik kepada para ayah untuk memuliakan anak. Mereka semua tidak pernah segan menunjukkan kasih sayang dan perhatian yanguar biasa kepada anak-anaknya, di samping tetap menjalankan kewajiban dalam memimpin umat, dan berdakwah, menerima wahyu, serta mengurus pemerintahan.

Sebagaimana dalam satu riwayat, suatu ketika Nabi saw mencium salah seorang cucunya, Sayyidina Hasan ketika sedang bersama sahabat Aqra’ bin Habis. Al-Aqra’ pun berkata kepada Nabi, “Saya memiliki sepuluh orang anak, tapi tidak satu pun yang biasa kucium.” Ia menduga bahwa laki-laki yang berkarakter tangguh adalah mereka yang tidak dekat dengan anak-anak.Akan tetapi, Nabi Muhammad kemudian menepis dugaan tersebut dan bersabda,

مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ

“Siapa yang tidak menyayangi, maka tidak disayang,” (HR. Bukhari dan Muslim). Jawaban ini jelas menunjukkan sikap perhatian, kasih, penyayang terhadap anak-anak yang seharusnya diteladani oleh para ayah.

Akhlak Yang Patut Diteladani oleh Para Ayah

Belakangan ini penulis pernah mendengarkan ceramah Gus Baha, beliau juga menyampaikan bagaimana akhlak dan kebiasaan nabi-nabi, termasuk Nabi Muhammad saw sebagai seorang ayah memberi teladan dalam cara mendidik anak-anak. Gus Baha mengutip dalam kitab Mizan al-Kubra, menyebutkan:

Baca Juga:  Hari Ayah; Rasulullah adalah Teladan Ayah Terbaik

ومن أداب الأنبياء تكريم الأولاد

“Salah satu adab para nabi adalah memuliakan anak-anak mereka.”

Contohnya adalah Nabi Ibrahim yang memiliki hubungan dekat dengan putranya Nabi Ismail, Nabi Zakariya dengan Nabi Yahya, Nabi Ya’kub dengan Nabi Yusuf dan para nabi lainnya. Hubungan mereka dengan anak-cucunya sangat dekat, erat, lekat dan hangat.

Komunikasi mereka sangat efektif dan produktif, bahkan al-Quran mengabadikan komunikasi dan dialog mereka. Salah satu dialog yang penuh rasa kasih dan empati antara Nabi Ya’kub dan putranya ialah termaktub dalam Surat Yusuf ayat 4-5. Dapat kita lihat bagaimana dialog mereka menggunakan panggilan “ya abati” dan “ya bunayya” yang maknanya wahai ayahku/anakku tersayang. Panggilan tersebut memberikan pemahaman simbolik atas kedekatan antara ayah dan anak.

Selain Nabi Ya’kub dan Nabi Yusuf, ada juga komunikasi dialogis terbaik antara seorang ayah dan putranya adalah komunikasi dialogis antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam surah as-Shaffat ayat 102.

Bahkan Gus Baha juga menceritakan bagaimana saat itu ketika Nabi Ibrahim dan putranya yang bekerja sama membangun kakbah. Beliau membiarkan Nabi Ismail bermain-main dengan gembalanya di sekitar tempat suci itu dengan maksud memuliakan putranya dan untuk menyenangkan hatinya. Kedua kisah ayah dan anak dalam Alquran di atas mengajarkan pentingnya komunikasi yang terbuka, pemahaman kasih, perlindungan, dan tanggung jawab dalam hubungan keluarga.

Mendidik Tanpa Mengecewakan

Nabi Muhammad juga telah mengajarkan bahwa memuliakan anak adalah bagian dari cinta orang tua kepada anak itu sendiri. Dikatakan dalam hadis:

أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا آدَابَه

“Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama” (HR. Ibnu Majah)

Nabi Muhammad juga menunjukkan hal ini dalam kehidupan sehari-harinya. Beliau saw memuliakan anak-anak dengan memperlakukan mereka penuh kasih sayang dan kelembutan. Nabi mencontohkan bagaimana cara menghargai dan menyayangi anak-anak dalam berbagai kesempatan.

Baca Juga:  Konsep Keluarga dalam Islam Menurut Quraish Shihab

Seperti dalam satu riwayat masyhur, suatu waktu malaikat Jibril datang berkunjung dan mendatangi rumah Nabi Muhammad, akan tetapi di kolong ranjangnya ada dua cucu laki-laki kesayangan Nabi sedang bermain anak anjing. Maka malaikat Jibril tidak bisa memasuki rumah itu. Tentu saja, Nabi Muhammad tidak melarang Sayyidina Hasan dan Husein, meski bermain dengan anak anjing sekalipun. Hal ini karena beliau tidak mengekang dan membatasi kegembiraan anak-anak.

Dari sini kita bisa memahami bahwa sebagai ayah ataupun ibu harus menanamkan cinta dan kebaikan pada anak-anak. Bukan malah anaknya mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang lain.  Hal ini penting agar anak-anak merasa aman dan dihargai di dalam keluarganya sendiri. Menyenangkan dan memuliakan anak-anak ini dengan tujuan agar anak merasa diperhatikan dan tidak kecewa terhadap sistem keluarga. Selain itu dengan perhatian dan kasih sayang, anak akan lebih cenderung dapat menghargai dan mendengarkan nasehat orang tua. Wallah a’lam.

Rekomendasi

hari rasulullah teladan ayah hari rasulullah teladan ayah

Hari Ayah; Rasulullah adalah Teladan Ayah Terbaik

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam! Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Muslimah Talk

pelestarian lingkungan alquran hadis pelestarian lingkungan alquran hadis

Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Alquran dan Hadis

Kajian

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera  Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

Muslimah Talk

Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme

Aleta Baun, Aktivis Ekofeminisme dari Timur Indonesia

Muslimah Talk

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Berita

memberi daging kurban nonmuslim memberi daging kurban nonmuslim

Hukum Menerima Bantuan dari Non Muslim Saat Bencana

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect