Ikuti Kami

Muslimah Talk

Maymi Asgari, Hijabi Freestyler Raih Penghargaan Best Video Creator di Dubai

Maymi Asgari
Foto: Instagram Maymi Asgari

BincangMuslimah.Com – Maymi Asgari, atlet berhijab dan kreator muda yang berhasil mengundang kagum pada ajang penghargaan sepak bola internasional di Dubai. Melalui kontennya, ia selalu menyuarakan kebebasan berekspresi bagi teman-teman perempuan, terutama para muslimah.

Dengan balutan gamis elegan dan hijabnya, ia melangkah maju dan menggenggam piala sebagai Best Video Creator 2023 pada acara Globe Soccer Digital Awards pada 19 Januari 2024 lalu.  Ia tersenyum bangga karena bersanding dengan para bintang sepak bola mulai dari pemain, pelatih, manager, hingga direktur. 

Bahkan dalam postingan tiktoknya, ia mengaku sangat beruntung saat itu karena menjadi perempuan yang mendapatkan tepuk tangan dari idola masa kecilnya sekaligus pesepakbola legend, yakni Cristiano Ronaldo.  

Sekilas tentang Maymi Asgari

Lahir dan tumbuh di Skovgaardsparken Aarhus Denmark, Maymi dikenal sebagai kreator konten muda inspiratif dengan ribuan pengikut, di akun instagram maupun tiktok. Gadis yang saat ini berusia 23 tahun ini membagikan konten freestyle atau ragam trik dalam sepak bola. 

Epiknya, ia sembari mengajak dan mewakili suara perempuan untuk berani menunjukkan hobinya di bidang apapun itu. Hal itu tercermin dari setiap caption yang ia cantumkan dalam postingan.

Momen Piala Dunia 2022 adalah awal mulai Maymi mulai menyita atensi masyarakat, terutama penggemar sepak bola. Saat itu, ia menunjukkan aksinya di luar stadion Doha, Qatar. Sontak semua mata yang lewat tertuju padanya dan mulai banjir pujian di sosial media.

Melalui websitenya asgarifreestyle.com, ia membagikan terjalnya jalan yang telah ia lewati sebagai kaum minoritas dalam cabang olahraga. Terutama label ‘pesepakbola berjilbab’ yang masih dianggap tabu bagi sebagian masyarakat.

Tak hanya berbagi pengalaman, ia juga memberi pengetahuan atau topik baru bagi masyarakat sekaligus menjembatani anak muda lain untuk tegas dan berani mewujudkan aspirasinya. Ia juga mendirikan klub Football Freestyle Workshop, membuka les perihal isu rasisme, diskriminasi, dan perempuan minoritas di bidang olahraga. 

Baca Juga:  Apa Pentingnya Menanyakan Agama Seseorang?

Kiprah dan Dakwahnya Melalui Freestyle Sepak Bola

Stereotip tentang perempuan seakan tak bisa beranjak dari pembahasan publik. Konstruksi sosial ini masih melilit cara pandang masyarakat dan membatasi ekspresi para perempuan. Terlebih opini perihal ‘hijab membatasi gerak para muslimah’.

Hal ini bertolak belakang dengan prinsip Islam yang justru menganjurkan hambanya untuk produktif dan bermanfaat bagi sesamanya.

K.H. Husein Muhammad dalam buku Islam Agama Ramah Perempuan mengutip pernyataan Rasulullah saw. bahwa Islam memberikan hak otonomi kepada kaum perempuan agar terbuka peluang bagi mereka untuk berperan. Baik dalam ruang sejarah, ruang privat, terlebih publik.

Begitu pula aspirasi positif yang disuarakan oleh Maymi Asgari. Dalam beberapa kontennya, ia menekankan agar masyarakat tidak membatasi bahkan meremehkan perempuan berhijab menekuni kegemaran positifnya, terutama olahraga.

Jacobo Rivero dan Claudio Tamburrini dalam bukunya Del Juego Al Estadio (2014) menyebutkan bahwa kaum laki-laki memang masih mendominasi cabang olahraga. Hal itu diciptakan melalui realitas faktor biologis laki-laki yang lebih kuat dibanding perempuan.

Perjalanan Maymi melawan stereotip dan diskriminasi sebagai kaum minoritas tidaklah mudah. Ia bertekad menunjukkan bahwa perempuan berhijab juga memiliki potensi besar dalam bidang olahraga, terutama sepak bola.

Sembari memberi trik terkait sepak bola, ia membagikan tiap persen perkembangannya agar dapat bermanfaat dan mengajak para perempuan untuk mencintai serta mengembangkan hobinya. 

Setelah mendapat penghargaan internasional, ia melampirkan narasi kesetaraan relasi antara laki-laki dan perempuan pada postingannya. Mengarah pada potret rumah tangga Rasulullah saw. dan Sayyidah Khadijah. 

Rasulullah sangatlah menghargai perempuan dan tidak merasa lebih unggul maupun diungguli di dalamnya. Ia juga menjadikan Siti Khadijah sebagai role modelnya dalam kegigihan bekerja serta menyeimbangkan dunia dan akhiratnya.

Baca Juga:  Refleksi Hari Kesaktian Pancasila: Perempuan Indonesia Mencari Keadilan Sosial

Maymi Asgari menekankan bahwa ia tidak akan merubah komitmennya (berhijab) meski mayoritas rekannya berambut pirang dan bukan muslim. Namun, ia hanya ingin merubah permainannya agar ia tetap berada di dalamnya.

Begitu pula akhirnya dia sekaligus merubah pandangan buruk masyarakat terkait keterlibatan perempuan berhijab dalam bidang olahraga, dengan hal-hal positif yang terselip dalam postingan hobinya. 

Sebagaimana motto singkat yang tersemat di bio media sosialnya, “Don’t change yourself, but change the game: Jangan rubah dirimu, tapi rubahlah permainannya”.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Mahasiwi Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Mahasantriwati Pesantren Luhur Sabilussalam.

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

Bagaimana Hukum Salat Pakai Sarung Tangan bagi Perempuan Bagaimana Hukum Salat Pakai Sarung Tangan bagi Perempuan

Bagaimana Hukum Salat Pakai Sarung Tangan bagi Perempuan

Ibadah

Raya, Balita Sukabumi yang Tak Selamat Karena Cacingan Akut: Saat Kemiskinan Mengalahkan Hak Hidup Anak Raya, Balita Sukabumi yang Tak Selamat Karena Cacingan Akut: Saat Kemiskinan Mengalahkan Hak Hidup Anak

Raya, Balita Sukabumi yang Tak Selamat Karena Cacingan Akut: Saat Kemiskinan Mengalahkan Hak Hidup Anak

Muslimah Talk

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Muslimah Daily

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

Khazanah

Trending

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Dunia Membutuhkan Sains dan Sains Membutuhkan Perempuan

Muslimah Daily

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Nor “Phoenix” Diana: Gadis Pemalu Menjadi Pegulat Berhijab Pertama di Dunia

Muslimah Talk

Connect