Ikuti Kami

Kajian

Taubatnya Seorang Putri Pembesar Kabilah Arab

taubatnya seorang putri pembesar
taubatnya seorang putri pembesar

BincangMuslimah.Com – Sebuah kisah dari Ibnu Qudamah yang dirangkumnya dalam kumpulan kisah pertaubatan manusia, berjudul Kitab at-Tawwabin. Salah satunya adalah kisah tentang taubatnya seorang putri pembesar karena melihat kesederhanaan seorang laki-laki dan ketidakcintaannya pada dunia.

Tersebutlah seorang pemuda bernama Abu Syu’aib al-Bara`i. Ia merupakan orang yang pertama kali tinggal di Bara’i, sebuah tempat di wilayah Baghdad. Abu Syu’aib hanya tinggal di sebuah rumah gubuk dan hidupnya hanya diisi dengan ibadah.

Suatu hari ada seorang perempuan yang hari-harinya hidup di istana dan diasuh di sana melewati rumah Abu Syu’aib. Tak sengaja ia melihat Abu Syu’aib dan memperhatikannya. Ia pun kagum terhadap Abu Syu’aib. Ternyata peristiwa itu menyisakan kesan yang mendalam pada Abu Syu’aib. Perempuan itu pun berniat melepaskan segala kepemilikannya terhadap harta dunia dan menghubungi Abu Syu’aib.

Ia pun mendatangi Abu Syu’aib dan menyampaikan maksudnya, “Aku ingin mengabdikan diri denganmu.” Lalul Abu Syu’aib menjawab, “jika engkau ingin melakukan itu, maka ubahlah penampilanmu dan lepaskanlah semua yang ada pada dirimu (harta dan pakaian), sehingga kamu benar-benar tulus melakukan itu.”

Perempuan itupun melepaskan pakaian mewahnya termasuk perhiasannya dan menggantinya dengan pakaian lusuh ala sufi. Ia rela menanggalkan kekayaannya dan harta yang miliki, juga statusnya sebagai putri pembesar. Abu Syu’aib akhirnya menikahi perempuan itu dan mengajaknya tinggal di gubuk yang reot nan sederhana.

Saat perempuan itu masuk ke dalam gubuknya, ia melihat masih terdapat sebagian karung di majlisnya untuk menyimpan kurma dan baju. Perempuan itu lalu berkata, “aku tidak mau tinggal di sini sampai kau mau mengeluarkan benda ini. Karena aku telah mendengar bumi berkata: hari telah membatasi aku dan engkau sedangkan engkau besok berada dalam perutku (dikuburkan). Dan aku tidak mau menjadikan benda itu (karung yang berisi kurma dan baju) menjadi penghalang.

Baca Juga:  Anak Tiri dengan Orang Tua Tiri dalam Islam, Apakah Menjadi Mahram?

Lantas Abu Syu’aib mengambil karung itu dan membuangnya. Merekapun lalu hidup bertahun-tahun lamanya, hidup mereka diisi ibadah kepada Allah dengan sebaik-baik ibadah. Kehidupan mereka berdua begitu bahagia dan saling tolong menolong dalam kebaikan. Keduanya memasrahkan hidupnya hanya kepada Allah. Demikianlah kisah taubatnya seorang putri pembesar.

Rekomendasi

CariUstadz Dakwah Perspektif Perempuan CariUstadz Dakwah Perspektif Perempuan

Berkolaborasi dengan KUPI, CariUstadz Tingkatkan Dakwah Perspektif Perempuan 

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Bagaimana Citra Perempuan Ideal dalam Alquran?

menghilangkan Stigma Negatif Janda menghilangkan Stigma Negatif Janda

Pentingnya Menghilangkan Stigma Negatif terhadap Janda

orangtua dan guru perempuan berprofesi guru orangtua dan guru perempuan berprofesi guru

Peran Ganda Perempuan yang Berprofesi Guru

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

isu perempuan najwa shihab isu perempuan najwa shihab

Kekerasan, Kesenjangan, dan Krisis Percaya Diri: Isu Penting Perempuan Menurut Najwa Shihab

Kajian

sikap rasulullah masyarakat adat sikap rasulullah masyarakat adat

Meneladani Sikap Rasulullah terhadap Masyarakat Adat

Khazanah

puasa wajib segera diganti puasa wajib segera diganti

Meninggalkan Puasa Wajib dengan Sengaja, Haruskah Segera Diganti?

Kajian

Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain

Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain dan Pesan Menjaga Bumi dalam Islam

Muslimah Daily

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa Nabi Muhammad ketika Bangun Tengah Malam untuk Shalat

Ibadah

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Trending

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Connect