Ikuti Kami

Diari

Peringatan Hari Buruh Sedunia: Bagaimana Nasib Buruh Perempuan di Tengah Pandemi Covid-19?

BincangMuslimah.Com – 1 Mei diperingati sebagai hari buruh sedunia atau yang dikenal dengan May Day. Biasanya sekelompok buruh akan melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut hak-hak mereka. Namun berbeda dengan tahun ini, akibat adanya pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19), aksi ini terancam dibatalkan bahkan nasib buruh terlihat semakin mengkhawatirkan, terlebih pada buruh perempuan. Hal ini terlihat dengan banyaknya pekerja yang masih bekerja di pabrik, mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun di rumahkan dengan pembayaran sebagian atau bahkan tanpa upah.

Nasib buruh perempuan di Indonesia hingga kini masih memprihatinkan. Tindakan diskriminasi, upah dan fasilitas yang minim, telah menjadi cerita sehari-hari. Ditambah dengan situasi dan kondisi di tengah wabah Covid-19 dan kebijakan terkait pembatasan interaksi fisik serta wilayah, semakin membuat para buruh perempuan menanggung beban yang lebih berat. Terlebih, jika mereka sudah menikah dan mempunyai anak. Karena sebagian dari mereka ada yang diharuskan untuk tetap bekerja di pabrik, tetapi juga mereka diharapkan bisa mendampingi anak-anaknya di rumah untuk belajar secara online.

Meski pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga jarak atau physical distancing serta bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Tetapi lain halnya pada buruh pabrik, mereka terpaksa harus mengabaikan kebijakan itu agar bisa bekerja sesuai dengan target. Akibatnya, kerja berdempetan tidak dapat dihindari dalam satu ruangan dalam waktu yang cukup lama, bahkan tanpa memakai alat perlindungan diri. Hal ini dilakukan oleh mereka tentu karena takut akan kehilangan pekerjaan. Walaupun sangat berisiko dari segi kesehatan khususnya bagi buruh perempuan, seperti di industri garmen dan tekstil. Karena dalam industri tersebut, hampir tidak memungkinkan bagi buruh pabrik untuk bekerja dari rumah.

Baca Juga:  Ummul Banin Putri Abdul Aziz bin Marwan, Putri Raja yang Berhati Lembut

Apalagi, masih banyak perusahaan yang belum menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mencegah Covid-19. Padahal, buruh perempuan merupakan kelompok yang rentan terinfeksi virus ini. Terutama jika buruh perempuan tersebut sedang dalam kondisi hamil. Perubahan tubuh perempuan hamil serta sistem imun mereka, dapat membuat mereka rentan dengan infeksi saluran pernafasan.

Dikutip dari portal berita Tirto.id, Center for Desease Control and Prevention (CDC) mencatat bahwa wanita hamil lebih rentan terkena semua jenis infeksi pernafasan, seperti flu. Hal ini bisa disebabkan karena kehamilan dapat mengubah sistem kekebalan tubuh selain itu juga dapat memengaruhi paru-paru dan juga jantung.

Untuk itu, pemerintah diharapkan dapat membuat regulasi yang tegas kepada perusahaan agar menerapkan protokol K3 sebagai pencegahan Covid-19. Dengan menjaga kebersihan lingkungan kerja seperti rutin menyemprotkan cairan disinfektan, melakukan pemeriksaan suhu tubuh, menyediakan sarana cuci tangan, membagikan alat perlindungan diri seperti masker dan hand sanitizer secara gratis kepada para buruh, serta memberikan edukasi tentang Covid-19 dan perilaku hidup bersih.

Hal itu penting dilakukan untuk menurunkan angka positif Covid-19 di Indonesia. Karena hingga Kamis 30/04/2020 terdapat 10.118 orang yang terinfeksi, serta 792 orang telah meninggal dunia. Oleh sebab itu, pentingnya melindungi buruh perempuan di tengah pandemi. Agar kesejahteraan mereka bisa terpenuhi baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.

Rekomendasi

Nomadland Jati Diri Perempuan Nomadland Jati Diri Perempuan

Film Nomadland: Jati Diri Perempuan di Balik Rasa Duka

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Jangan Pasrah, Perempuan Perlu Mandiri Secara Finansial!

Ditulis oleh

Mahasiswa semester 7 program studi Jurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Artistik Lembaga Pers Mahasiswa Journo Liberta. Tertarik dengan penulisan, design grafis dan fotografi.

Komentari

Komentari

Terbaru

Empat Waktu Dilarang Berhubungan Badan Menurut Al-Quran Empat Waktu Dilarang Berhubungan Badan Menurut Al-Quran

Empat Waktu Dilarang Berhubungan Badan Menurut Al-Quran

Keluarga

Pengaruh Sumpah Pemuda dalam Kebangkitan Perempuan

Muslimah Daily

Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi! Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi!

Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi!

Khazanah

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Shutter 2025 Versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual Shutter 2025 Versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual

Shutter 2025 versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual

Muslimah Talk

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Muslimah Talk

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Momentum Hari Santri: Refleksi Kehadiran Santri di Ruang Publik Momentum Hari Santri: Refleksi Kehadiran Santri di Ruang Publik

Momentum Hari Santri: Refleksi Kehadiran Santri di Ruang Publik

Muslimah Talk

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Parenting Islami : Ini Empat Cara Mendidik Anak yang Over Aktif

Keluarga

Pengaruh Sumpah Pemuda dalam Kebangkitan Perempuan

Muslimah Daily

Connect