BincangMuslimah.Com– Kepopuleran bukanlah sesuatu yang mudah digapai. Perlu kerja keras dan terus menggali potensi dan profesionalisme. Terlebih lagi bagi seorang minoritas keturunan Afrika di Amerika. Stigma buruk masa perbudakan kerap menjadi batu sandungan dalam berkarier.
Tak pelak, persaingan dengan warga negara kelas satu yaitu kulit putih Amerika merupakan tantangan yang cukup berat. Tapi perempuan Afrika-Amerika yang satu ini termasuk seorang yang gigih dan seorang enterpreneur luar biasa tangguh. Kesuksesannya menjadi salah satu orang terkaya di Amerika memberinya kesempatan untuk peduli membantu orang lain yang memerlukan. Ia membangun sekolah-sekolah di Afrika agar perempuan bisa mendapatkan pendidikan yang memadai.
Perjalanan Meniti Karir
Oprah Winfrey, lahir pada 29 Januari 1954, adalah salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh di dunia. Dijuluki “Queen of All Media”, ia dikenal sebagai pembawa acara talk show, aktris, produser, pengusaha media, sekaligus filantropis yang mendedikasikan hidupnya bagi kemanusiaan.
Namanya mendunia melalui The Oprah Winfrey Show (1986–2011), talk show dengan rating tertinggi sepanjang sejarah televisi Amerika. Keberhasilan ini mengantarkannya menjadi perempuan kulit hitam pertama yang meraih status miliuner di Amerika Utara, serta dinobatkan sebagai orang Afrika-Amerika terkaya abad ke-20. Pada 2013, Presiden Barack Obama menganugerahinya The Presidential Medal of Freedom, dan Harvard University memberinya gelar kehormatan Doctor Honoris Causa.
Perjalanan Oprah menuju kesuksesan jauh dari kata mudah. Ia lahir dari seorang ibu remaja di Mississippi dalam kondisi miskin, lalu tumbuh di Milwaukee. Masa kecilnya penuh penderitaan: ia menjadi korban pelecehan seksual sejak usia sembilan tahun, bahkan hamil di usia 14, meski bayi yang ia lahirkan meninggal. Namun, ia tidak menyerah.
Di masa remajanya, Oprah mulai bekerja di radio, dan pada usia 19 tahun telah menjadi pembawa berita televisi. Bakat dan ketulusannya dalam berkomunikasi membuatnya mendapat kepercayaan memandu talk show lokal di Chicago pada 1983. Berkat sentuhannya, acara tersebut melonjak menjadi nomor satu, hingga pada 1986 resmi diluncurkan sebagai The Oprah Winfrey Show berdurasi satu jam.
Menjadi Ratu Segala Media dengan Tayangan Program Televisi Terbanyak Sepanjang Sejarah
Acara itu dengan cepat menyaingi, bahkan melampaui popularitas Phil Donahue, pionir talk show Amerika. Oprah menghadirkan beragam topik, mulai dari kesehatan, geopolitik, spiritualitas, hingga kisah pribadi selebritas. Ia menciptakan momen-momen ikonik, seperti membagikan mobil baru untuk seluruh penonton studionya atau mengajak mereka berlibur ke Australia. Salah satu wawancara paling terkenalnya adalah dengan Michael Jackson pada 1993, yang disaksikan lebih dari 36 juta penonton menjadi salah satu program televisi paling banyak ditonton sepanjang sejarah.
Di luar talk show, Oprah membangun kerajaan medianya. Ia mendirikan Harpo Productions, meluncurkan jaringan televisi Oxygen, dan mendirikan Oprah Winfrey Network (OWN) pada 2011. Di bidang seni, ia terlibat sebagai produser musikal Broadway The Color Purple, adaptasi novel Alice Walker pemenang Pulitzer.
Kepedulian sosial menjadi ciri khas hidupnya. Oprah telah mendonasikan miliaran dolar untuk pendidikan dan kegiatan kemanusiaan. Ia mendirikan tiga yayasan: The Angel Network, The Oprah Winfrey Foundation, dan The Oprah Winfrey Operating Foundation. Salah satu kontribusi terbesar ialah mendirikan sekolah-sekolah di Afrika Selatan untuk anak perempuan kurang mampu, serta membantu pembangunan kembali Gulf Coast pasca bencana.
Dengan segala pencapaiannya, Oprah Winfrey bukan hanya sosok media, tetapi juga simbol kekuatan, keberanian, dan inspirasi. Ia membuktikan bahwa luka masa lalu tidak harus menjadi penghalang untuk meraih kesuksesan luar biasa dan memberi dampak besar bagi dunia.
Rekomendasi
